"Kenapa lagi ini anak mama? Melamun lagi. Merenung lagi. Kamu kenapa Amanda?" tanya mama lembut.Â
"Eh Mama, kapan datang. Manda ga sadar kalau Mama datang." sahut Amanda terkejut.
"Baru saja sayang, ini Mama bawakan kue kesukaanmu. Kue moci." Mama memberikannya pada Amanda.Â
"Terimakasih mama sayang." jawab Amanda sembari memeluk mamanya.Â
"Ayo bilang, anak Mama lagi jatuh cinta sama siapa ini?" kata Mama masih selalu dengan nada lembut saat bicara dengan Amanda. "Dodi ya?" tebak Mama seketika dan membuat Amanda terkejut. Tepat sekali tebakan Mama.
"Koq Mama tahu?" Amanda tersipu malu. "Iya tahu, kamu anak Mama. Mama sangat mengenalimu. Bisa membaca gerak-gerikmu saat bersama Dodi." Mama mengelus lembut rambut Amanda.Â
"Amanda sayang, jatuh cinta itu boleh. Sangat wajar. Apalagi Dodi anak yang sangat sopan, baik dan dewasa. Mama juga suka dengan pilihanmu untuk dicintai. Tapi harus ingat, tidak perlu memikirkannya berlarut-larut. Apalagi sampai melamun berkepanjangan. Istilah anak jaman now, galau ya?" Mama mulai menasehati anaknya yang mulai mengenal cinta.Â
"Apa yang harus kulakukan kalau merasa rindu sama kak Dodi, Mama? Kadang perasaan itu terasa sangat menyiksa." Amanda mulai curhatnya.
"Berdoalah Manda sayang. Doakan Dodi. Bawa segala kegelisahan dan harapanmu pada Tuhan" Mama menjawab dengan bijak. Mendoakan kak Dodi, cara terbaik yang bisa Amanda lakukan sekarang. "Terimakasih Mama". Mama memeluk Amanda.
...
Written by Ari Budiyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H