Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Resensi Buku: Lima Bahasa Kasih untuk Anak-anak (Bab 1: Cinta Tanpa Syarat)

12 Maret 2020   05:00 Diperbarui: 14 Desember 2021   20:32 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Lima Bahasa Kasih untuk Anak-Anak. Photo by Ari

Sebagai seorang pendidik di sekolah dasar, saya memerlukan buku-buku panduan untuk saya jadikan acuan dalam mengajar. Mengajar anak-anak usia kecil perlu mengedepankan pendidikan karakter. 

Tidak cukup hanya mengisi koqnitif anak saja. Namun kebutuhan emosi anak pun harus diperhatikan.berikut ini akan saya bagikan sedikit bagian dari buku yang pernah saya baca dan sangat bermanfaat bagi saya pribadi.

Judul buku adalah Lima bahasa kasih untuk anak-anak yang ditulis oleh  Gary Chapman and Ross Campbell, M.D.


Saya akan membagikan hal-hal.penting yang saya dapatkan dari buku ini khususnya di bab 1. 


Bab 1 : Dasarnya adalah CINTA


Beberapa masalah yang dihadapi orang tua berkaitan dengan buah hatinya antara lain adalah anak mereka seperti anti sosial, terlalu pendiam atau pemalu dan ada juga yang suka melawan. Tentu saja hal-hal tersebut firasa sangat tidak nyaman. 

Hal tersebut menjadi sumber masalah dan harus dicari penyebabnya lebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengatasinya. Perilaku anak yang kurang baik tersebut seringkali disebabkan karena kondisi di sekelilingnya mendukung atau mendorongnya menjadi pribadi yang tidak menyenangkan. 

Jika kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi, maka masalah-masalah tersbit akan tombul. Masing-masing orang tua harus mengoreksi sendiri berkaitan dengan hal atau kebutuhan apa yang kurang dari anak mereka.

Kesulitan orang tua biasanya berkisar pada membuat anak mengerti bahwa mereka mengasihinya. Anak-anak menuntut orang tua mengasihi dengan cara yang mereka pahami. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Mereka harus berusaha untuk dapat mengisi "tangki emosional" anak mereka sampai penuh. Dengan demikian anak-anak akan mengerti bahwa mereka dicintai. 

Namun cinta macam apakah yang sesungguhnya dibutuhkan mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun