Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Hobi Menulisku Menular ke Anak-anak Didik

10 Januari 2020   19:24 Diperbarui: 10 Januari 2020   20:10 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis, sejak kapan saya menyukainya? Mungkin saat saya SD. Tapi pada waktu itu, menulis soal-soal latihan saat belajar. Salah satu metode belajar di masa kecil saya adalah dengan membuat soal sendiri dan juga dijawab sendiri.  Masih terlintas di ingatan saya bagaimana almarhum Bapak  menemani saya belajar. Saya duduk di kursi depan meja belajar, Bapak menemani saya sambil membaca surat kabar. 

Waktu SMP, saya mulai suka menulis puisi. Saya ingat pernah hampir mengirim puisi karya saya. Sudah saya tulis rapi dan masukkan ke dalam amplop. Namun tidak jadi saya kirimkan. Saya juga suka menulis kisah sederhana di buku harian sejak SMP. Tapi tidak terlalu banyak kenangan menulis di masa SD dan SMP.

My diary books. Photo by Ari
My diary books. Photo by Ari

Saat SMA saya kadang menulis cerpen, itupun hanya untuk bacaan pribadi. Masih menulis buku harian dan beberapa rangkuman pelajaran di kertas atau buku kecil. Apapun itu, namanya menulis kan? 

Setelah saya kuliah di Surabaya, karya-karya saya makin banyak dan tersimpan manis di buku harian. Tidak setiap hari juga saya menulis, namun cukup sering. Bahkan saya juga sering menulis rangkaian doa saya di buku harian. Baik doa buat keluarga maupun teman-teman. 

Lulus kuliah, saya pun sempat menganggur lama sekitar 1 tahun. Dan kesempatan itu saya banyak gunakan untuk menulis rangkuman buku-buku  yang saya pinjam dari teman. Setiap kali ada seminar pendidikan dan seminar lainnya, saya juga rajin menuliskan materi yang disampaikan pembicara. Bahkan khotbah Pendeta di hari Minggu pun saya tulis.

Setelah saya mendapat pekerjaan pertama saya, saya mulai sering menulis puisi. Saya sempat juga ketik puisi-puisi saya di Microsoft words. Meskipun demikian smeua karya saya bersifat personal. Hanya saya saja yang menikmati sendiri. Pada waktu pertama jadi guru dan berpuisi giat, saya bahkan menulis puisi tentang murid-murid saya di sekolah tempat saya mengajar. Masih saya simpan karya saya di kumpulan buku harian. 

Baru setelah saya bekerja di Jakarta, saya belajar membuat blog. Saya mempublikasikan karya saya berupa puisi di blog. Berikut ini link blogspot saya: aribudiyanti.blogspot.com. Sering juga saya bagikan di media sosial saya. Puisi saya mulai dibaca orang lain. Meskipun ketika itu menjadi konsumsi umum, saya harus siap dengan aneka komentar atas karya saya.

Ada yang memberi komentar baik. Ada pupa yang selalu menyebut saya baper atau galau dan lain-lain. Komentar yang tidak cukup enak. Tapi resiko saya ketika memilih menulis di ranah umum. 

Kumpulan puisi saya sebagian telah saya beri taggar #PuisiHatiAriBudiyanti. Bahkan di Kompasiana pun Anda bisa simak karya puisi saya. Link ini akan membantu Anda lebih mudah membaca karya puisi saya. /tag/puisihatiaribudiyanti. 

Kumpulan puisi karya Ari Budiyanti di Kompasiana. Dokumen pribadi
Kumpulan puisi karya Ari Budiyanti di Kompasiana. Dokumen pribadi

Bukan hanya di Kompasiana, di facebook dan instagram pun Anda bisa  temuakan karya saya dengan mengetik taggar #PuisiHatiAriBudiyanti. 

Facebook page Puisi Hati Ari Budiyanti. Dokumen pribadi
Facebook page Puisi Hati Ari Budiyanti. Dokumen pribadi

Kalau Anda mempunyai facebook dan berkenan singgah, silakan dan terimakasih. Anda cukup ketik Puisi Hati Ari Budiyanti. Gambar di atas adalah facebook page saya yang berisi kumpulan puisi. Selamat membaca. 

Kegemaran menulis puisi berkembang menjadi ingin menulis karya lainnya.

Tulisan saya tentang hobi mendongeng dan menghasilkan buku. Dokumen pribadi
Tulisan saya tentang hobi mendongeng dan menghasilkan buku. Dokumen pribadi

Salah satunya menulis cerita anak yang pernah saya lakukan. Bahkan ada beberapa yang diterbitkan menjadi buku cerita anak. Saya pernah menuliskan artikelnya di sini.

Buku cerita anak karya saya. Dokumen pribadi
Buku cerita anak karya saya. Dokumen pribadi

Saya bukan hanya suka menulis, namun  juga suka mengikuti aneka acara seminar tentang penulisan. Saya pun mempunyai beberapa buku panduan tentang bagaimana menulis yang baik. Ini salah satu buku koleksi saya hadiah dari seorang Bapak. Beliau sudah dipanggil Tuhan, namun kenang-kenangannya berupa buku-buku masih terus memperkaya pengetahuan saya.

Buku hafiah dari almarhum pak Iwan. Salah satu rekan dalam komunitas baca buku. Dokumen pribadi
Buku hafiah dari almarhum pak Iwan. Salah satu rekan dalam komunitas baca buku. Dokumen pribadi

Itu sekilas kisah tentang hobi menulis berkaitan dengan diriku sendiri. Namun ada kisah lain yang sangat menyukakan hati saya. Sebagai seorang guru, saya sering bercerita ke murid saya mengenai kegemaran saya menulis.

Tentu saja mereka mendengarkan dengan antusias. Memang sepanjang perjalanan mengajar saya, ada banyak murid yang saya dapati berkemampuan menulis karangan atau puisi dengan baik. Namun mereka hanya melakukannya sebagai tugas sekolah semata.

Menjelang akhir tahun 2019 sekitar bulan November hingga hari ini, saya dibuat terharu oleh karena dua murid saya di kelas. Mereka masih kelas 2 SD, namun tidak berhenti menyerahkan tulisan mereka ke saya. Karangan-karangan pendek karya mereka karena mereka gemar menulis. Jadi bukan karena tugas yang saya berikan. Lebih dari 20 judul karya mereka sudah saya terima. 

Tema-tema tulisan mereka juga sederhana dan mempunyai ciri khas anak-anak. Mulai tentang kegiatan mereka di rumah, sekolah, kisah liburan mereka dan juga beberapa kisah aplikasi dari pelajaran di kelas. Buat saya, ini luar biasa. Ada kebahagiaan tak terlukiskan yang saya rasakan, mendapati setidaknya dua murid saya begitu giat menulis. 

Syukur kepada Tuhan yang memberi mereka talenta dan ide-ide untuk dikembangkan dalam bentuk tulisan singkat. Saya memang berencana mengedit karya mereka dan mengumpulkannya. Bila ada kesempatan bertemu penerbit, ingin juga dibukukan. Itu baru rencana ke depan dalm jangka panjang. 

Sekarang saya masih ada keinginan untuk mengirimkan karya mereka pada beberapa majalah Anak terlebih dahulu. Ada satu majalah Anak yang sudah saya hubungi. Namun ketentuan jumlah kata dalam satu cerita belum memenuhi syarat untuk diterbitkan. Jadi saya masih mencoba mencari majalah anak lainnya yang mau menerima karya cerita sangat pendek karya kedua murid saya. Kalau ada rekan pembaca atau kompasianer yang mempunyai info, tentu akan sangat berguna bagi saya.

Sekolah tempat saya mengajar juga mendukung para guru untuk mengembangkan gerakan literasi siswa. Kami para guru diperlengkapi dengan pelatihan literasi. Setelah itu kami diminta membuat modul untuk penyelenggaraan literasi siswa yang ke depannya akan dibukukan sebagai sumber literasi setidaknya bagi sekolah kami sendiri. 

Modul Literasi rencana kegiatan literasi yang akan disampaikan ke siswa. Photo by Ari
Modul Literasi rencana kegiatan literasi yang akan disampaikan ke siswa. Photo by Ari

Pembuatan modul ini sebagai persiapan kami sebelum mengadakan kegiatan literasi di kelas. Tentu saja kami menggunakan bahan literasi yang sudah ditentukan di sekolah. Dengan demikian, kegiatan literasi siswa dilaksanakan dengan terstruktur dan tidak asal-asalan. Setidaknya itu kami mulai dari sekoalh tempat saya mengajar.

Kegiatan literasi siswa diharapkan juga sebagai wadah untuk mengembangkan minat anak-anak didik dalam hal membaca dan tulis menulis. Sebagai pendidik, saya pun berusaha memberi contoh juga dengan rahin menulis. Dengan demikian para siswa tidak hanya belajar teori melainkan juga satu paket melihat teladan nyata dari Ibu gurunya. 

Saya sering ceritakan kisah saya menukis di Kompasiana. Puisi apa yang saya tulis, lalu artikel apa yang saya buat. Itu semua tanpa saya sadari membuat murid-murid saya ini juga ingin menulis seperti saya. Bahkan tak sedikit yang bilang pada saya kalau mereka baca beberapa tulisan saya bersama orang tua mereka. Betapa senangnya hati saya.

Jadi, meskipun hobi menulis juga salah satu yang harus saya nafkahi, terutama menulis di media sosial termasuk Kompasiana, daya rasa ini tidaklah masalah. Ketika menafkahi hobi yang membangun dan menginspirasi banyak orang, mengapa tidak? Lakukan saja 

Karena sejatinya kehidupan menurut saya adalah bagaimana kita mengisinya dengan hal-hal bermanfaat yang menginspirasi sesama manusia. Profesi sebagai tenaga pengajar seperti saya, mempunyai banyak sekali pintu masuk untuk menggenapi tujuan kehidupan yang sejati. 

Saya pun yakin, apapun profesi yang Anda pilih, selama dijalani dengan tulus, ikhlas, murni dan sepenuh hati, tentunya akan membawa manfaat baik bagi sesama. Mari kita bersama menjadi para sumber inspirasi bagi sesama. 

Teladan nyata dari dua kompasianer  yang sangat saya hormati kagumi, Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata, yang kemudian berkenan memanggil saya Ananda Ari. Beliau berdua  juga berkenan saya panggil Ayahanda dan Bunda, meskipun kami belum pernah bersua namun saya banyak sekali diberkati dan mendapat pelajaran berharga dalam kehidupan dari Beliau Berdua. Semoga Ayahanda Tjiptadinata dan Bunda Roselina senantiasa sehat dan bahagia. 

Demikianlah sejatinya kehidupan harus dijalani dengan sepenuh hati dan akan menyentuh banyak hati.

....

Salam literasi

Written by Ari Budiyanti

10 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun