Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hobitton's Village, Wahana Baru di Kemit Forest

3 Januari 2020   07:00 Diperbarui: 3 Januari 2020   07:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga kami mengucapkan Happy New Year 2020. Photo by Ari


Hari Kamis 2 Januari 2019, saya dan keluarga mengunjungi Kemit Forest untuk kesekian kalinya. Sebuah temlat wisata hutan yang dikembangkan apik di kawasan deda Karanggedang, kabupaten Cilacap. Lokasi terbilang dekat dari tempat tinggal saya di kampung. Bangga dong kalau ada tempat wisata alam yang bisa menarik banyak wisatawan domestik mengunjungi kampung halaman saya. 

Dalam artikel saya sebelumnya, pernah saya tuliskan tentang Wisata Hutan di Kemit Forest. Anda bisa baca di link berikut Kemit-forest-wisata-hutan-2

Keluarga kami mengucapkan Happy New Year 2020. Photo by Ari
Keluarga kami mengucapkan Happy New Year 2020. Photo by Ari
Kali ini saya menyajikan perjalanan singkat saya dalam wisata hutan ke Kemit Forest khususnya di bagian wahana baru bernama Hobbiton Village.

Anda bisa simak video yang saya buat dan sudah diupload di youtube. Saya memang sengaja menggunakan bahasa Inggris untuk mendeskripsikan acara wisata di video youtube saya. No, bukan karena saya anti bahasa Indonesia apalagi sampai berbangga-bangga karena bisa bahasa Inggris. Jauhkanlah pikiran semacam itu dari pembaca. 

Keluarga kakak saya di depan rumah hobbit. Dokumen pribadi
Keluarga kakak saya di depan rumah hobbit. Dokumen pribadi
Saya menggunakan bahasa Inggris dalam video bertajuk wisata di akun you tube saya tujuannya sangat jelas. Youtube ini biaa dijangka oleh segala bangsa. Dan bahasa universal yang diakui internasional adalah bahasa Inggris. Setidaknya itu yang saya kuasai. 

Jadi, harapan saya adalah agar keindahan tempat wisata di Indonesia yang saya kunjungi bisa dilihat dan dimengerti penjelasannya oleh orang-orang manca negara. Itu sah-sah saja dan hak saya membuat video singkat dengan bahasa Inggris. Apapun penilaian Anda, para pembaca pada saya, itu sudah di luar kendali saya. Silakan saja. 

Kakak perempuan saya dan dua keponakan saya di depan salah satu rumah hobbit. Photo by Ari
Kakak perempuan saya dan dua keponakan saya di depan salah satu rumah hobbit. Photo by Ari
Saya lanjut ya. Kampung Hobbit atau Hobbit's village ini terbilang cukup menarik bagi para wisatawan yang suka selfie. Tiketnya seharga 15 ribu per orang untuk masuk area ini.

Rumah-rumah yang dibuat berukuran kecil karena diperuntukkan untuk tinggal para hobbit atau semacam manusia kurcaci yang pasti berukuran tubuh pendek. Anda pasti familiar dengan para hobbit dalam film The Lord of the rings. 

Penulis di depan rumah salah satu hobbit. Dokumen pribadi
Penulis di depan rumah salah satu hobbit. Dokumen pribadi
Wisata kampung para hobbit yang sesungguhnya ada di Selandia Baru. Namun sudah diadopsi di banyak negara termasuk Indonesia. Begitu pula di dekat kampung saya. Bentuk rumah para hobbit ini memang bermacam-macam. 

Dua bangku panjang dari kayu dengan ornamen bulatan batang kayu. Foto Radit keponakan saya. Photo by Ari
Dua bangku panjang dari kayu dengan ornamen bulatan batang kayu. Foto Radit keponakan saya. Photo by Ari
Jika berkunjung dengan anak-anak juga menyenangkan untuk sekedar berfoto. Disediakan beberapa bangku kayu untuk duduk. Juga ada yang beratap jerami menambah unik suasananya. 

Tempat duduk beratapkan jerami. Photo by Ari
Tempat duduk beratapkan jerami. Photo by Ari
Hanya saja memang tidak ada sama sekali patung atau boneka hobbit di sini. Hanya ada rumahnya saja tanpa penghuni. 

Penuh undakan dan dikelilingi hutan pinus. Photo by Ari
Penuh undakan dan dikelilingi hutan pinus. Photo by Ari
Di dalam video nampak kalau lingkungannya dikelilingi hutan pinus. Ada banyak buah pinus berserakan di sepanjang kampung ini. Menambah suasana alami. Demikian pula aneka bunga dan tanaman berdaun cantik ada di sini. 

Medan kampung Hobbit. Photo by Ari
Medan kampung Hobbit. Photo by Ari
Tapi juga perlu hati-hati karena banyak sekali undakan yang harus dilwati. Jadi kalau Anda ingin selfie bisa saja tapi harus perhatikan medan yang naik turun. 

Demikian kisah singkat liburan saya ke kampung para hobbit di Kemit Forest. Salam hangat dari keluarga besar kami

Dokumen pribadi. Edit photo di FB.
Dokumen pribadi. Edit photo di FB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun