Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menikmati Liburan Santuy dengan Kegiatan Origami dan Melihat Manfaatnya bagi Anak-anak

29 Desember 2019   07:00 Diperbarui: 29 Desember 2019   07:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil karya Origami bersama Keponakan. Photo by Ari

Beberapa waktu lalu, kakak saya mengingatakan agar saya segera pulang kampung begitu liburan tiba. Alasannya karena "murid" saya di kampung sudah menunggu.

Maksudnya adalah keponakan saya, Naira sudah menunggu untuk menghabiskan liburan bersama saya, tantenya. Karena kami orang Jawa, saya lebih familiar dipanggil Bulik oleh keponakan saya. Bulik itu artinya sama dengan Tante.

Hasil karya Origami bersama Keponakan. Photo by Ari
Hasil karya Origami bersama Keponakan. Photo by Ari
Pagi-pagi, keponakan saya datang ke rumah membawa satu pak kertas origami. Dia ingin membuat aneka karya Origami bersama saya. Tentu saja ini bukan pertama kalinya liburan dihabiskannya dengan membuat aktivitas Origami.

Salah satu kisah kami dalam membuat karya Origami sebelumnya bisa Anda baca di sini: Memanfaatkan-waktu-liburan-sekolah-dengan-berkarya.

Origami (dari ori berarti "lipat",  dan kami yang berarti "kertas" dalam bahasa Jepang) merupakan sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. 

Sumber Wikipedia

Foto Naira membuat kipas kertas. Dokumen pribadi
Foto Naira membuat kipas kertas. Dokumen pribadi
Foto keponakan bersama hasil karyanya, sebuah kipas kertas. Ada kemajuan baik. Saya hanya memutarkan video pembelajaran pembuatan origami beberapa bentuk, dan keponakan saya sudah bisa membuatnya sendiri dengan mudah. 

Beberapa hasil origami yang kami buat adalah bentuk hati, kipas, bintang, perahu, rumah, ikan, uang-uangan logam, dan baju.

Bentuk hati hasil origami. Photo by Ari
Bentuk hati hasil origami. Photo by Ari
Untuk membuat bentuk hati dengan kertas origami, diperlukan kertas berbentuk bujur sangkar. Demikian juga untuk bentuk seperti perahu, rumah, ikan dan bintang. 

Hasil origami menggunakan kertas lipat. Photo by Ari
Hasil origami menggunakan kertas lipat. Photo by Ari
Membuat kipas dengan kertas lipat sangat mudah dilakukan. Demikian juga membuat ikan. Namun ada kesulitan khusus saat membuat perahu dan pesawat, perlu pemahaman konsep melipat dengan baik. Mengapa demikian? 

Rumah dari kertas lipat. Photo by Ari
Rumah dari kertas lipat. Photo by Ari
Di dalam seni melipat kertas tentu ada tingkatan kesulitan yang berbeda. Jika kita mengajari anak langsung membuat karya yang sulit, bisa membuat anak merasa tidak bisa, gagal dan sulit. 

Namun jika kita mengajari teknik termudah, akan menyemangati anak dan membuat mereka merasa berhasil, bisa dan tertarik lebih lanjut. 

Bintang dan baju. Hasil origami. Photo by Ari
Bintang dan baju. Hasil origami. Photo by Ari
Namun langkah yang sulit dalam seni origami  bukan berarti tidak bisa dipelajari. Asal kita mengajari dengan tekun, perlahan dan sabar, maka anak-anak akan bisa juga membuat hasil karya origami yang lebih kompleks. 

Uang-uangam kertas logam dari kertas lipat. Photo by Ari
Uang-uangam kertas logam dari kertas lipat. Photo by Ari
Misalnya pembuatan uang logam dari kertas lipat pada gambar di atas. Bahan yang dibutuhkan adalah kertas lipat berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang. Cara membuatnya juga mudah. Hanya dilipat berulang kali bergantian dengan cara yang sama dan jadilah hasil origami uang logam tersebut.

Keponakan saya dengan cepat langsung bisa membuatnya. Hanya dengan cara melihat saya membuatnya sekali. 

Hasil karya Origami bersama keponakan. Photo by Ari
Hasil karya Origami bersama keponakan. Photo by Ari
Mengapa saya senang sekali mengajari keponakan saya membuat karya origami bersama untuk mengisi waktu liburan santuy mereka? 

Simak beberapa manfaat Origami bagi anak yang saya ambil dari sumber Rumah Belajar Anak 123. Bisa Anda baca linknya berikut ini: 10-manfaat-seni-kertas-origami-bagi-anak .

Manfaat seni kertas origami bagi anak antara lain adalah:

1. Melatih ketekunan

2. Melatih ketelitian

3. Melatih anak untuk membuat karya seni

4. Melatih daya imajinasi

5. Melatih kreatifitas

6. Mengasah otak anak untuk berpikir

7. Mengajarkan anak untuk membuat replika

8. Mengajarkan anak untuk mengikuti arahan

9. Mengajarkan untuk membuat sesuatu secara sistematis

10. Melatih daya ingat

Beberapa manfaat di atas tentu sangat baik untuk perkembangan anak-anak. Silakan mencoba mulai membuat karya Origami bersama anak-anak Anda. Jika Anda sudah melakukannya, mari tingkatkan kompleksitas dan keragaman seni Origami yang dikerjakan. 

Hasil origami tingkat kompleksitas tinggi. Photo by Ari
Hasil origami tingkat kompleksitas tinggi. Photo by Ari
Selamat mengisi liburan dengan hal bermanfaat. Semoga kisah sederhana daya bersama keponakan bisa menginpirasi Anda. Liburan Santuy tak harus selalu terus menerus berwisata ke tempat wisata kan?

Hasil karya Origami bersama keponakan. Photo by Ari
Hasil karya Origami bersama keponakan. Photo by Ari
....

Written by Ari Budiyanti

29 Desember 2019

#Origami

#SeniMelipatKertas

#KertasLipat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun