Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

11 Tahun Kompasiana dan 11 Bulan Usiaku sebagai Kompasianer

27 Oktober 2019   08:10 Diperbarui: 27 Oktober 2019   11:39 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi. Edited in photogrid by Ari

Kompasiana sudah berusia 11 tahun pada bulan Oktober 2019. Saya ucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke 11 untuk Kompasiana. Saya senang sekali bisa ikut merayakan moment indah di Kompasiana ini melalui tulisan saya. Ini dia kisahku bersama Kompasiana tentang hal-hal "Yang Bikin Aku Makin Sayang sama Kompasiana".

Pertama kali join Kompasiana di 1 Desember 2018, saya hanya berani mempostingkan koleksi puisi saja di Kompasiana. Selama 1 bulan itu telah tersimpan 100 puisi pertama saya di Kompasiana. 

Dengan menayangkan puisi di Kompasiana, saya mendapati bahwa koleksi puisi saya tidak lagi hanya dibaca pribadi dan beberapa orang teman di media sosial. 

Namun puisi-puisi saya ini jadi dibaca oleh siapapun yang membaca Kompasiana. Bukan hanya itu, adanya komentar baik dan vote dari teman-teman Kompasianer ternyata mendorong semangat saya untuk lanjut menulis. 

Pada awal tahun 2019, saya mulai mencoba menayangkan 10 tulisan narasi sederhana dengan berbagai kategori, mulai edukasi, hobi, lingkungan dan lain-lain. Namun ada yang menciutkan hati saya. Ketika tak satupun tulisan narasi saya (yang bukan puisi) terpilih jafi pilihan editor. Bahkan sempat berpikir hanya akan berpuisi saja di Kompasiana. 

Teman-teman dekat saya memotivasi saya. Coba aja nulis terus. Nanti pada saatnya akan jadi pilihan editor juga. Akhirnya saya pun terus mencoba menulis narasi, bukan puisi. Tapi Puisi jiga saya tetap tulis. Ternyata benar, akhirnya mulai dipilih sama editor jadi pilihan. 

Bahkan ada beberapa yang jadi artikel utama. Tidak banyak sih. Tapi saya sudah senang. Tahu tidak Kompasiana? Hal ini yang buat saya juga makin senang menulis di Kompasiana.

Saya mengamati diri saya sendiri, setelah saya bergabung menjadi Kompasianer, saya semakin giat menulis dengan berbagai kategori tulisan. Bahkan cerpen pun saya tulis. Bulan ini saja, Oktober 2019 mungkin ada sekitar 10 cerpen yang saya tuliskan. Saya senang ketika bisa menuangkan imajinasi saya dalam benntuk cerita pendek yang ternyata cukup disukai pembaca. 

Bagaimana saya tahu? Karena beberapa komentar positif rekan kompasianer, maupun rekan di media sosial yang bukan Kompasianer. Bagaimana saya tidak tambah sayang sama Kompasiana.

Berikutnya adalah adanya blog competition di Kompasiana. Saya pernah berulang kali mencoba ikut berpartisipasi dalam blog competition. Di sini saya menulis tidak boleh mengikuti sepenuhnya kemauan saya sendiri. Ada tema yang ditentukan dan aturannya dalam perlombaan menulis. 

Semua itu harus saya taati. Terbukti saya  bisa melakukannya. Meskipun, belum pernah satupun blog competition yang saya menangkan. Setidaknya saya "menang" pada diri sendiri  karena bisa menjadi peserta yang menulis menurut tema yang ditentukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun