Hari terasa jauh lebih lama daat pagi hingga siang lalu sore menjelang. Hanya karena aku menunggu Sabtu malam saat dia datang menjemputku.Â
Dia menjemputku tepat waktu sehingga debarku segera berlalu karena menunggu waktu. Dia membawa biola kesayangannya. Bajunya juga rapi. Nampak keren sekali mengendarai mobil hitamnya. Rasanya aku sudah jatuh cinta.Â
Dia mengajakku masuk ke sebuah kafe yang cukup ternama di kota tempat kami tinggal. Tapi mengapa begitu sepi. Tak banyak pengunjung. Sangat jarang. Hanya beberapa saja. Aneh bagiku. Tapi karena aku datang bersama kak Anthony aku merasa tenang-tenang saja.
"Duduklah di sini" sambil menarik kursi agar aku bisa duduk. So sweet ya. Berasa princess diperlakukan sangat sopan begini. Aku pun duduk. Tapi dia koq pergi. Bukannya duduk di depanku. Aku tercekat. "Kak Anthony..?" Seruku bingung.
Dia menatapku seolah mengatakan agar aku tenang. Dan akupun segera diam. Berjalan menuju panggung kafe tapi dia kali ini meletakkan biolanya di meja. Dia tidak memainkan biola. Lalu mau apa?Â
Kak Anthony duduk di belakang keyboard yang disiapkan tepat di tengah panggung. Lalu dia mulai memainkan keyboardnya dan menyanyikan lagunya Michael Learns To Rock, Etenal Love.Â
"It's a beautiful feeling
what we got deep inside
we got a flame that will last forever
together you and I
Such a rush of emotions
there's no way we can push it away
cuz they'll never tear our love apart
our bond will never break
Do you believe in the power
of everlasting love
we can make it if we stay together
our love is just enough
Promise me this forever
we'll always stay this way
we can start at the end of time
and do it all again