Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Larik Puisi Berpadu dengan Melodi

12 Oktober 2019   20:01 Diperbarui: 3 Oktober 2021   20:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terheran-heran mendengar aku bernyayi versi lengkap lagu itu. Dan masih tak paham mengapa aku bisa menyanyikannya. "Bagaimana pak Rian bisa menyanyikan lengkap lagu itu? Siapa yang mengajarinya? Saya cari di youtube tak pernah ada. Saya tanya teman-teman saya juga tidak ada yang tahu. Saya hanya ingat bagian refeainnya saja. Tapi pak Rian bisa tahu semua lagunya. Apakah pak Rian kenal sama penulis lagu ini?"

Seperti biasanya tanpa sungkan dia tanyakan semua yang membuatnya penasaran. Aku tak menjawabnya. Ternyata saat aku penasaran tentang sesorang, di tempat lain ada yang juga penasaran dengan sosokku. Aku jadi gelai sendiri dalam hati. Ini kesempatanku mencari tahu, apa benar yang Ardi bilang. Apakah dia benar pemilik blog Putri Bunga.

"Mau barter informasi?" Jawabku lugas. Jawaban singkatku mengejutkannya. "Saya tanya pak Rian, malah pak Rian balik tanya. Pak Rian ikut-ikutan saya ya?" Jawaban Sekar membuatku tak bisa menahan tawa kecil mengingat percakapan kami sebelumnya di kantor. Adalah kebiasaan Sekar menajawab tanyaku dengan pertanyaan lainnya. 

"Pak Rian mau informasi apa dari saya?" Akhirnya terpancing juga Seksr dengan perkataanku. " Pernah lihat dan baca blog yang banyak gambar bunga Seruni dengan puisi-puisinya kan?" Tanyaku memulai lagi. Dan hanya anggukan kepala yang ku dapatkan. "Apa nama blognya dan siapa nama penulis blog itu?"lanjutku.

Sekar terdiam menatapku. Tak ada jawab. "Apakah itu blog Putri Bunga?" Tanyaku lagi tak sabar melihat ekspresi diamnya. 

Lagi-lagi hanya mengangguk saja jawaban Sekar. "Apakah pak Rian suka puisi-puisi itu?" Sebuah tanya meluncur manis dari Sekar. Ada ragu dan takut dalam nada tanyanya. Aku menjawabnya dalam sebait puisi terbaru milik Putri Bunga yang kubaca semalam.

"Bila nada-nada cinta bertemu

Dengan pemilik melodi hati

Dalam sebuah harmonisasi

Lara hari tak lagi menderu"

Ada raut wajah terkejut saat ku lantunkan satu bait puisi yang kubaca semalam dan langsung tertanam di kepalaku. Kuberi senyum termanisku untuknya ketika langsung disambut bait puisiku dengan lanjutan baitnya yang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun