Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tanam dan Rawat 25 Pohon Selama Kita Hidup, Anda Mau?

10 September 2019   06:00 Diperbarui: 10 September 2019   06:02 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penulis artikel bersama pepohonannya. Dokumen pribadi

Berawal dari keterkejutan saya melihat artikel saya pada 6 September 2019 mendapat keterbacaan sampai lebih dari 800 views selama 3 hari di Kompasiana. Kaget juga senang. 

Saya tidak terbiasa mendapati artikel saya sepadat itu kunjungannya untuk dibaca. Jadi wajar saja kalau saya senang sekali. Biasanya artikel saya terlihat dibaca sekitar puluhan hingga beberapa ratus views saja. 

Paling banyak 300 views, itupun sangat jarang. Jadi kalau mendapati melebih 800 views tentunya luar biasa buat saya. Rekor baru lagi buat saya. Mau ikut senang dengan saya? Ini dia artikel tersebut: Bibit Tanaman Gratis dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Selang 1 hari sesudah artikel ini saya tulis, berarti tanggal 7 September 2019, saya mendapati media sosial Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ternyata membagikan postingan mengenai Pembagian bibit pohon Gratis. Program tersebut dibagikan dalam akun Facebook, Instagram maupun tweeter KLHK. Berikut ini saya dapatkan dari FB KLHK.

Sumber Facebook KLHK
Sumber Facebook KLHK
Bibit gratis yang disediakan KLHK ini menjadi program penghijauan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Dalam artikel yang saya baca, saya mendapati bahwa program ini diawali tahun 2016. Berarti sudah berlangsung hampir 3 tahun. Tapi apakah sudah banyak warga negara yang tahu? 

Waktu saya bagikan berita tersebut pada beberapa rekan, saya mendapati rasa kecewa karena artikel saya hanya menyebutkan satu tempat pengambilan bibit tanaman di area Depok. Cukup jauh bagi beberapa teman saya. Saya ikutan sedih. Mereka berminat ingin ambil bagian dalam program penghijauan, namun ternyata terkendala jarak lokasi pengambilan. 

Namun siang ini saya membaca berita gembira yang diberitakan di Kompas. Berikut ini link beritanya: Mau-bibit-gratis-dari-kementerian-lingkungan-hidup-ini-caranya?

Pada artikel di atas juga tercantum link berisi lokasi pengambilan bibit pohon yang disediakan gratis oleh KLHK di seluruh penjuru Indonesia. Anda bisa download langsung dari artikel di atas. 

Silakan mencoba. Senang rasanya saya membaca berita ini. Langsung saya infokan ke teman saya yang ingin ambil bibit pohon tersebut. Harapan saya, informasi yang saya berikan bisa berguna buat teman-teman saya. 

Bagi Anda yang ingin tahu mekanisme permohonan bibit peresemaian permanen, bisa melihat gambar di bawah ini. Saya mendapatkannya dari Akun facebook KLHK.

Sumber Facebook KLHK
Sumber Facebook KLHK
Bibit Pohon gratis ini bisa diambil baik perorangan maupun kelompok. Syarat utamanya adalah bahwa bibit pohon ini harus ditanam sendiri dan dirawat oleh pemohon bibit. Sangat dilarang untuk menjual bibit ini. 

Jadi tidak boleh minta bibit gratis untuk dijual. Karena tidak akan dikabulkan. Pemantauan juga akan dilaksanakan selama sekitar tahun pertama dan tahun ke dua dari penanaman bibit.

Jadi, manfaatkan sebaik-baiknyanya kesempatan ini. Untuk lebih jelasnya, silakan baca keterangan prosedur permohonan bibit tanaman gratis dari KLHK di bawah ini.

Sumber akun Facebook KLHK
Sumber akun Facebook KLHK
Lalu, apa hubungannya dengan judul artikel saya? Ajakan untuk menanam 25 pohon selama hidup juga bukan dari saya pribadi melainkan dari KLHK. Berikut ini penjelasannya:

Tertuang dalam Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan INS.1/MENLHK/PDASHL/DAS.1/8/2017 yang mewajibkan kita menanam dan memelihara sekurang-kurangnya 25 pohon selama hidup. Angka 25 batang itu berasal dari 5 batang saat sampai jenjang SD, 5 batang SMP, 5 batang SMU, 5 batang perguruan tinggi, dan 5 batang saat menikah.

Sumber: Ayo Tanam dan Pelihara 25 Pohon Seumur Hidup

Bahkan pada tahun 2017, Bapak Presiden Joko Widodo meluncurkan Perangko Edisi khusus Tanam 25 Pohon selama hidup. Berikut ini gambar Prangko edisi khusus tersebut

Sumber foto dari website KLHK
Sumber foto dari website KLHK
Memang benar, tulisan di atas ditujukan terutama bagi para ASN (Aparatur Sipil Negara), tapi Anda dan Saya yang bukan termasuk ASN apakah juga bersedia ambil bagian dalam program mulia ini? 

Mengapa saya bilang program mulia? Karena jika masing-masing kita menggerakkan diri sendiri saja untuk terlibat, tentunya program penghijauan di bumi Indonesia akan terlaksana dengan baik. 

Kualitas udara kita pun membaik. Juga seandainya para warga kota ikut terlibat, semakin banyak pohon yang akan bersinergi untuk menjaga kebersihan dan kesegaran udara. Tentu saja meningkatkan kesehatan kita. Bukankah itu suatu tugas mulia? 

Lalu, bagaimana dengan ketersediaan bibit pohonnya? 25 pohon itu banyak ya. 

Dalam artikel di Kompas, disebutkan bahwa Kepala Biro Humas KLHK, Bapak  Djati Witjaksono menyatakan: "Kami ada 34 balai pengelolaan Daerah Aliran Sungai di seluruh provinsi. Dan provinsi itu ada 2 atau tiga persemaian permanen. Rata-rata persemaian permanen itu ada satu juta bibit," 

Sumber: Bibit-Tanaman-Gratis-dari-Kementrian-Lingkungan-Hidup-dan-Kehutanan-RI

Jadi, jangan kawatir akan kekurangan bibit pohon ya. Segera dapatkan di lokasi terdekat dengan tempat tinggal Anda. Mari berburu bibit pohon bersama. Terlebih lagi jika kita sendiri masing-masing mau ikut menyediakan bibit pohon. Tentu menarik ya. Siapa tahu Anda bisa. 

Rumah di Kampung. Dokumen pribadi
Rumah di Kampung. Dokumen pribadi
Saya pribadi dan keluarga di kampung sudah berusaha menerapkannya. Menanam pohon di halaman depan dan belakang rumah dengan mengusahakan bibitnya sendiri. 

Ada pohon Mangga, pohon Cemara, beberapa jenis pohon palem, ada pohon beringin pula. Pohon cemara kami ada 2, pohon palem kami lebih dari 5. Ada juga pohon Mangga, tinggal 1 yang besar. Sedangkan bibit pohon Mangga ada beberapa yang tumbuh di halaman belakang rumah. 

Pohon beringin dan pepohonan lainnya di depan rumah. Dokumen pribadi
Pohon beringin dan pepohonan lainnya di depan rumah. Dokumen pribadi
Pohon beringin di atas selalu dibonsai selama Bapak saya masih hidup. 

Pohon Mangga di depan rumah. Dokumen pribafi
Pohon Mangga di depan rumah. Dokumen pribafi
Ada pohon mangga besar depan rumah. 

Pohon cemara dan pohon sikas. Dokumen pribadi
Pohon cemara dan pohon sikas. Dokumen pribadi
Pohon sikas dan cemara di belakang saya.

Bersama pohon Palem yang rimbun. Dokumen pribadi
Bersama pohon Palem yang rimbun. Dokumen pribadi
Foto-foto di atas sebagai kenangan saya bersama aneka pepohonan di depan rumah orang tua saya di kampung. Halaman luas bisa ditanami pepohonan. Tapi jika di kota besar yang mungkin terbatas dengan luas lahan tanam, bisa juga menanam dengan sistem vertical garden. 

Jika seandainya terlalu berat untuk menanam dan memelihara 25 pohon selama hidup, setidaknya bisakah 1 pohon saja ada tumbuh di halaman rumah Anda?

Jika 1 pohon saja pun sulit bagi Anda, bisakah setidaknya menanam jenis tanaman lainnya yamg lebih kecil, bisa tanaman sayur ataupun tanaman hias. Apakah Anda mau berpartisipasi dalam program ini? 

Mari lestarikan alam kita. Mari lakukan penghijauan di lingkungan tempat tinggal kita. Mari kita cintai bumi dengan menanam dan merawat pohon. Saya tunggu foto Anda bersama Pohon Anda. 

Semoga artikel ini bermanfaat

Jangan Tunggu Orang Lain Peduli Lingkungan. Mulailah dari Anda!

..

Written by Ari Budiyanti

9 September 2019

Foto penulis artikel bersama pepohonannya. Dokumen pribadi
Foto penulis artikel bersama pepohonannya. Dokumen pribadi
#SobatHijau
#KLH
#Penghijauan
#BibitPohon
#CintaBumi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun