Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjaga Lingkungan Hidup Terkecil (Halaman Rumah)

5 Juni 2019   22:00 Diperbarui: 5 Juni 2019   22:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bulik, ada di mana?" Seru keponakan kecil saya di suatu sore. Liburan bersama di rumah Ibu, mendadak lingkungan kecilku menjadi ramai. "Di depan, sedang siram-siram tanaman" seru saya.

"Bulik, aku mau ikut siram-siram ya" sebenarnya, akan lebih cepat kalau saya kerjakan sendiri. Tapi demi mengenalkan cinta lingkungan, saya ijinkan keponakan saya bantu siram-siram koleksi tanaman bunga kami. 

| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Pulang kampung kali ini, kami disambut aneka bunga yang sedang mekar di halaman rumah Ibu. Mulai dari bunga Kamboja Jepang, Euphorbia, Jarak Bali, Bunga pukul empat, bugenvil, anggrek, kemuning, pacar air dan soka.

Semarak warna bunga sungguh menghibur hati yang lelah usai perjalanan mudik yang panjang. Hari pertama tinggal di rumah pun saya sudah mulai menyirami tanaman kami. Rasanya tidak tega melihat bunga-bunga cantik kami kekeringan. 

| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Saat menyirami tanaman, saya temukan beberapa kuncup bunga Wijaya kusuma. Bukan itu saja, saya melihat aneka tanaman yang saya tanam pada waktu kepulangan saya sebelumnya, tumbuh. Alangkah bahagianya.

Saking semangatnya, saya pun mulai merapikan tanaman bunga Ixora yang mekar banyak, dan mulai tancapkan potongan ranting bunga. Berharap akan tumbuh pula. Juga ada tanaman berdaun kuning, Bugenvil, gelombang cinta, kaktus dan lain-lain. 

| Dokumentasi pribadi
| Dokumentasi pribadi
Saya juga mengumpulkan biji bunga pukul empat, pacar air, dan soka. Saya sempat menawarkan ke teman saya beberapa biji bunga yang saya punya. Saya senang berbagi biji tanaman bunga dengan sesama pencinta bunga. Apalagi teman saya punya anak kecil. Dia sering mengajak anaknya berkebun. Teladan yang bagus bukan.

Bukan hanya itu, di kota tempat saya bekerja, saya juga sudah membagikan berpot-pot tanaman ke teman-teman yang hobi bertanam. Saya senang, mereka pun senang. 

Sebelum saya mudik kemaren, saya memberikan dua pot tanaman bunga ke teman saya. Saya kawatir kalau tanaman saya mati karena ditinggal mudik sekitar 1 minggu.  Jadi saya berikan ke teman saya agar dirawat. 

Beberapa tanaman yang tahan panas, tidak harus disiramin tapi tetap bisa hidup lama, sata pertahankan. Iya, saya berkebun juga di depan kamar kos saya. Untungnya Ibu kos tidak keberatan ya. Saya juga suka menceritakan kisah berkebun saya ke murid-murid saya.

Dalam pelajaran IPA pun saya bagikan biji tanaman, baik bunga maupun buah. Dan ada beberapa murid yang berhasil merawat tanaman bunga sampai tumbuh berbunga. Senang sekali. Dengan demikian saya sedang memberi mereka teladan untuk mencintai lingkungan dengan merawat tanaman bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun