Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu (6)

19 Mei 2019   20:04 Diperbarui: 19 Mei 2019   21:43 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penulis artikel di suatu sore. Dokumen pribadi

Selamat malam. Saya lanjutkan kisah tentang bunga-bunga di halaman rumah ibu saya ya. Terakhir saya tuliskan kisah bagian ke 5, sudah masuk tanaman ke 12. Bisa Anda baca di link ini: Aneka Bunga di Halaman Ibu (part 5)

13. Lantana camara

Photo and design by Ari
Photo and design by Ari
Bunga ke 13 adalah Lantana camara. Bunga Lantana selanjutnya akan saya sebut. Sebenarnya bunga Lantana ini ada beraneka macam warna. Salah satunya warna putih yang tumbuh di halaman depan rumah Ibu. Bunga ini selalu tumbuh bergerombol/mengumpul. Bentuknya kecil-kecil per satu bunga nya. Indah nian melihat mereka menyatu jadi satu kesatuan.

Lantana camara. Photo by Ari
Lantana camara. Photo by Ari
Bunga Lantana ini mempunyai cabang yang banyak. Dan tiap cabang bisa menghasilkan bunga yang indah. Bila sedang mekar semua akan lebih semarak indahnya. Bunga Lantana bisa tumbuh tinggi bila dibiarkan. 

Bunga Lantana. Photo by Ari
Bunga Lantana. Photo by Ari
Photo and design by Ari
Photo and design by Ari
Sayang sekali bunga ini sudah tidak ada lagi di halaman rumah. Terakhir saya pulang, sempat lihat dia sudah mengering dan tidak tertolong lagi. Sedih sebenarnya. 

Bunga Lantan. Photo by Ari
Bunga Lantan. Photo by Ari
Tanaman bunga ini terkenal dengan sebutan bunga telekan/tembelekan. Iya karena baunya tidak sedap. Meski demikian tanaman bunga ini mempunyai khasiat yang banyak. 

14. Bunga Kemuning

Photo and design by Ari
Photo and design by Ari

Berbeda dengan bunga Lantana, Kemuning ini baunya sangat harum. Lebih harum dari pada melati pada umumnya. Semerbaknya bisa sampai ke dalam rumah. Tidak perlu lagi pewangi ruangan. Padahal letak tanaman ini jauh di halaman depanrumah dekat jalan raya. Jika bunga ini sedang mekar semua, baunya bisa tercium sampai ke jalan raya. 

Bunga kemuning. Photo by Ari
Bunga kemuning. Photo by Ari
Tanaman ini bisa tumbuh tinggi. Bunganya berwarna putih kecil-kecil dan suka berkelompok. Daunnya hijau kecil-kecil dan rimbun. Buahnya berwarna merah kecil-kecil. Biasanya dipanen oleh keponakan saya buat mainan.

Photo by Ari. Kemuning
Photo by Ari. Kemuning
Bunga kemuning mempunyai mahkota bunga dengan helaian satu lapis. Murraya paniculata, nama latin dari bunga kemuning. Tanaman yang bisa tumbuh tinggi sampai 7 meter ini, mempunyai khasiat yang cukup banyak juga. Keren ya.

Bunga Kemuning. Photo by Ari
Bunga Kemuning. Photo by Ari
Berikut ini nama daerah dari bunga Kemuning menurut Wikipedia

Minangkabau: kamuniang
Jawa : kamuning
Bali : kuning
Nusa Tenggara: kemuni (Bima), kemiuning (Sumba), sukik (Bread);
Sulawesi: kamuning (Manado), kamoni (Bare), kamuning (Napier), Palopo (Bugis);
Maluku: eschi (Wetar), fanasa (Aru), kamoni (Ambon)

Photo by Ari
Photo by Ari
Menanam bunga kemuning relatif mudah. Saya sering mendapati biji-biji yang berjatuhan segera tumbuh menjadi tunas-tunas kecil. Tinggal dirawat bisa tumbuh besar seperti induknya. Oya, di daerah Anda, apa nama lain bunga kemuning?

15. Spider Lily 

Photo by Ari
Photo by Ari
Bunga selanjutnya yang juga berwarna putih sama warnanya seperti Lantana dan Kemuning adalah spider lily. Kalau dalam bahasa Indonesia apa ya? Apakah jadi bunga lili laba-laba? 

Spider Lily. Photo by Ari
Spider Lily. Photo by Ari
Tanaman bunga Lily ini mempunyai umbi yang mirip bawang. Dengan mudah diperbanyak asal kita ambil umbinya. Pisahkan dari tanaman lain, lalu tanam di media baru, lama-lama akan tumbuh banyak tanamam baru di sekitarnya. Ini dia foto umbinya. 

Photo umbi bunga spider lily. Photo by Ari
Photo umbi bunga spider lily. Photo by Ari
Susah payah saya menggali umbinya untuk dibawa ke Tangerang karena ada teman yang minta. Iya saya berikan cuma-cuma. Tidak dijual. Saya sudah senang kalau ada teman yang hobinya berkebun seperti saya. Asal tanamannya dirawat setelah diberikan. 

Bunga Spider Lily. Photo by Ari
Bunga Spider Lily. Photo by Ari
Lihatlah bunga ini. Putihnya begitu cerah merona. Semarak dan kontras di anatara hijau daunnya. Bunga ini sudah saya kenal sejak kecil. Karena almarhum bapak saya sudah memilikinya sejak dulu. Foto bunga ini pernah saya jadikan ilustrasi pada salah satu puisi saya. 

Salah satu bunga Spider Lily yang jadi ilustrasi puisi saya
Salah satu bunga Spider Lily yang jadi ilustrasi puisi saya
Saya bersyukur sekali untuk seorang bapak yang suka berkebun dan mewariskan hobinya pada saya. Tanpa beliau mendidik dan memberi teladan, saya mungkin tidak pernah jadi penggemar bunga. Ada teramat banyak kenangan indah di halaman depan rumah. 

Setiap bunga mengingatkan pada sentuhan kasih bapak saya. Beliau memperlakukan bunga-bunga dan tanaman lain di halaman dengan sangat baik. Bahkan meskipun menjadi koleksi kesayangan, Bapak tidak pernah keberatan jika tanamannya dipetik bunganya untuk saya bermain di masa kecil. 

Baca kisah lengkap tentang bapak saya di artikel ini: My Father is my first Science Teacher

Sudah ada 15 bunga yang saya tuliskan ya. Saya akhiri dulu kisah hari ini tentang bunga. Tunggu ya lanjutannya. 

Salam hangat 

Mari cintai bumi

...

Written by Ari Budiyanti

19 Mei 2019

Foto penulis artikel di suatu sore. Dokumen pribadi
Foto penulis artikel di suatu sore. Dokumen pribadi
#kebunbunga

#berkebun

#halamandepanrumah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun