Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Serunya Berburu Takjil Favorit di Gading Serpong

12 Mei 2019   21:20 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:26 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini saya berjalan-jalan dengan membawa payung karena gerimis kecil. Saya memang tidak berpuasa tapi saya juga ikutan suka cari-cari makanan untuk makan malam. Di bulan Ramadan ini, variasinya makin banyak karena mendadak banyak penjual makanan untuk berbuka puasa. 

Juga sekalian saya mau menuntaskan tantangan hari ke 7 blog competition yang temanya membuat reportase melalui video. Agak ribet juga saya bikin video sambil pegang payung. Dan parah sekali, waktu saya sampai rumah, video yang saya buat hilang 1. Apakah tercecer di jalan? Eh. Mungkinkah tak terekam. Entahlah. Cerobohnya saya ya.

Intinya tidak saya temukan di memori HP saya. Padahal itu ada suara saya macam reporter amatir, hehe. Sudah pakai acara menahan malu (memberanikan diri) karena saya tidak cukup berani bikin video di depan umum di antara orang yang tidak saya kenal. Tapi masih ada satu video yang tersimpan. 

Ini dia videonya. Sangat singkat. 


Saya sudah minta ijin sama ke dua ibu penjual takjil. "Saya mau buat video ya bu". Kata saya ramah. "Iya silakan mbak Kemaren juga ada dua orang yang bikin video di sini". Kata mereka. 

Wah, jangan-jangan ada sesama kompasianer yang sedang ikutan buat video untuk blog competition ini ya di tempat yang sama. 

Baiklah saya lanjutkan. Di area Gading Serpong, memang ada beberapa penjual takjil tapi tidak seramai bayangan saya. Letaknya saling terpencar agak berjauhan. Paling hanya beberapa yang berdekatan, dua sampai tiga meja milik penjual yang berbeda.

Saya lihat makanan yang dijual beraneka ragam. Mulai dari jenis jajanan pasar, ada juga bubur sumsum, bubur candil yang di sini disebut biji salak, kolak, es buah, es jelly dan lain-lain. Ada juga makanan berat seperti mie goreng yang dibungkus plastik dan lonton

Bilang plastik jadi ingat artikel saya sebelumnya ya. Mengenai bertambahnya jumlah plastik sekali pakai di bulan Ramadan ini. Karena banyaknya penjual makanan yang mengemas makannanya dengan plastik. Judul artikelnya : Bagaimana mengurangi penggunaan plastik sekali pakai selama Ramadan

Bisa Anda baca-baca lagi ya.

Jajanan yang dibungkus plastik. Photo by Ari
Jajanan yang dibungkus plastik. Photo by Ari
Selain makanan yang dikemas plastik, ada juga aneka gorengan yang nantinya saat kita beli pun akan diberi bungkus plastik. 

Yang sempat saya lihat, gorengan yang dijual tadi ada risoles, tahu isi, tempe goreng tepung, bakwan, pastel,  dsb.

Tempe Mendoan. Photo by Ari
Tempe Mendoan. Photo by Ari
Melihat aneka gorengan ini jadi mengingatkan kampung saya, di mana dengan mudah bisa mencari menu tempe mendoan yang digoreng dengan tepung tapi menggorengnya tidak sampai kering. Kalau sampai kering bisa jadi keripik tempe. Makanan tempe mendoan ini kesukaan kami sekeluarga. 

Selama di Tangerang ini, saya sempat kesulitan mencari penjual makanan favorit saya ini, tempe mendoan. Sampai akhirnya ada juga di sekitar tempat saya tinggal. Tapi itupun hamya bertahan beberapa ban saja. Tempe mendoan ini kalau masih hangat/panas, enak sekali buat lauk makan. Tentu saja dengan aksesoris cabai rawit hijau. Tidak apa ya saya bahas makanan di malam hari. Sudah pada berbuka puasa kan untuk semua rekan.

Tempe mendoan, cabe rawit hijau dan nasi. Photo by Ari
Tempe mendoan, cabe rawit hijau dan nasi. Photo by Ari
Aduh saya jadi rindu kampung halaman. Ingin segera mudik. Makan mendoan panas yang digoreng dengan campuran irisan daun bawang yang banyak. Enak sekali. Sayangnya tadi tidak saya temukan di sini. 

Makanan lain yang saya rindukan adalah gethuk. Ini juga tadi tidak saya lihat. Gethuk itu makanan yang terbuat dari singkong, ditambah parutan kelapa. Kalau di rumah, Ihu saya juga sering membelikan saya gethuk di pasar. 

Gethuk. Photo by Ari
Gethuk. Photo by Ari
Sebentar lagi liburan sekolah, bisa mudik dan menikmati makanan-makanan menu favorit saya. Bisa juga buat pilihan untuk takjil bagi teman-teman yang berpuasa.

Kembali lagi ke mari. Saya sempat beli kolak dalam mangkok plastik rasanya manis dan enak. 1 porsi sudah di kemas dalam mangkok plastik harganya Rp. 10.000, isinya ada singkong, ubi ungu, kolang-kaling dan pisang. Sayangnya lupa tidak saya foto. 

Makanan lain yang saya beli adalah bubur sumsum yang dicampur sama biji salak. Maksudnya makanan yang namanya biji salak ya. Bukan biji dari buah salak. Ini dia fotonya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Iya, dibungkus dalam kemasan plastik lagi ya. Waktu saya masih kecil, bubur sumsum sangat saya sukai. Begitu juga dengan bubur candil yang mirip-mirip dengan biji salak. Penjual makanan di kampung, masih menggunakan bungkus daun pisang yang lebih ramah lingkungan. Tentu saja karena di kampung juga lebih mudah d8 dapat ya. Tentang rasa, jauh beda. Tetap saya lebih suka makanan di kampung saya. 

Mari kita lanjutkan. Dari Gading Serpong saya jalan ke arah Kelapa Dua. Sekitar 10 sampai 15 menitan kalau jalan santai. Memang ada juga beberapa penjual takjil ini ya. Tapi letaknya juga agak terpencar. Ada beberapa saja yang berdekatan karena di area samping pasar kelapa dua. 

Saya ini memang ke mana-mana sering jalan kaki di sini. Selain sehat, memang saya juga tidak punya sepeda motor. Paling banter naik kendaraan roda empat yang hanya dengan lambaian tangan segera berhenti, tapi saya harus bayar tarif ke supirnya. Murah lagi. Anda tahu kan yang saya maksud. Iya betul, angkot. Makanya kalau bisa dapat sepeda motor dari Kompasiana kan lumayan. Berharap, boleh aja kan. 

Takjil yang saya lihat memang beraneka macam ragamnya. Menarik untuk dibeli dan dinikmati. Apalagi dimakan setelah berpuasa seharian. Rasanya pasti lebih nikmat. Tapi, menu-menu takjil di atas tetap harus diimbangi dengan menu yang satu ini ya. 

Aneka buah. Photo by Ari
Aneka buah. Photo by Ari
Betul. Buah-buahan segar. Menu sehat yang sebisa mumgkin diusahakan hadir di meja makan Anda saat berbuka puasa. Seperti saya sebutkan dalam tulisan lainnya mengenai Ramadan dan Gaya Makan Sehat. Bisa Anda baca lagi ulasannya. 

Selain menu buah di atas, juga menu sayuran itu penting. Tadi saya cari-cari menu sayur kesukaan saya tapi jiga tidak saya temukan. Saya mencari-cari pecel.

Pecel sayur. Photo by Ari
Pecel sayur. Photo by Ari
Mungkin saya saja yang belum menemukannya di area sini. Foto di atas, pecel yang saya beli waktu di kampung. Rasanya luar biasa enaknya dan juga yang terpenting sehat. 

Masih ada banyak hari di bulan Ramadan ini, untuk saya ikutan berkeliling cari makanan-makanan yang belum saya temukan. Saya baru ke dua area saja dekat mall Sumarecon, dan dekat pasar Kelapa dua. Masih kurang jauh pejalanan saya berburu aneka makanan.

Martabak telor. Pilihan lain untuk variasi. Photo by Ari
Martabak telor. Pilihan lain untuk variasi. Photo by Ari
Saya jadi teringat, tahun 2011 saya tinggal di Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta. Wisata kuliner saat bulan puasa banyaknya luar boasa. Aneka jenis takjil ada di sepanjang tepian jalan dekat pasar Benhil. Bahlan ada juga jenis-jenis makanan yang langsung dimasak di tempat sehingga pembeli bisa lihat. Bisa jadi alternatif Anda yang berdomisili di Jakarta. Sesekali kunjungilah Benhil menjelang masa berbuka. Tapi memang harus sabar ya. Pasti antri. Sekian dulu ya kisah dari saya malam ini. 

Jadi, apa pilihan takjil Anda hari ini? Jangan lupa untuk minum air putih sesudah makan. 

...

Selamat menikmati makan malam Anda semua. 

...

Salam hangat dari saya

Seseorang yang kecapekan habis jalan-jalan cari makanan. 

....

Written by Ari Budiyanti

12 Mei 2019

#Serunyaberburutakjilfavorit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun