Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu (Part 4)

10 Mei 2019   00:23 Diperbarui: 10 Mei 2019   00:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman hunga Jarak Bali di depan rumah. Photo by Ari

Selamat malam semua. Saya hadir kembali dengan seri bunga selanjutnya. Akhir-akhir ini baru sempat menulis malam. Tapi berjuang tetap konsisten menyajikan lanjutan tulisan seri berkebun di halaman rumah. Kalau Anda mengikuti tulisan saya, sudah ada 3 seri yang tayang. Ini seri yang ke 4. 

Ketiga seri sebelumnya bisa disimak di sini:

1. Asyiknya Menanam Aneka Bunga di Halaman Rumah

2. Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu (Part 2)

3. Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu (Part 3)

Bagi yang belum baca, bisa klik di ketiga link di atas ya. Ada sajian foto-foto bunga yang menarik dan indah-indah. Aneka bunga yang sudah saya bahas ada 9 macam. Mereka adalah anggrek, wijaya kusuma, bunga kaktus, bunga pukul empat, soka, mawar, bunga sepatu, bunga begonia dan Euphorbia. Lanjut ya bunga ke sepuluh jatuh pada tanaman Jarak Bali.

10. Jarak Bali

Tanaman bunga Jarak Bali. Photo and design by Ari
Tanaman bunga Jarak Bali. Photo and design by Ari
Cukup lama saya mempunyai tanaman bunga ini dan tidak tahu namanya. Sampai saya tuliskan di akun facebook saya, siapa yang tahu nama bunga ini. Jika dilihat sepintas memang mirip dengan bunga Jarak China. Tapi jika diamati daunnya, sangat berbeda. Akhirnya saya coba cari di internet, tanaman ini namanya Jarak Bali. 

Tanaman Jarak China dan Jarak Bali sama-sama tergolong tanaman Jarak. Genus tanaman Jarak adalah Jathropa. Keduanya beda species.

 ....

Menurut Wikipedia

Jarak bali (Jatropha podagrica) adalah ternategak yang berkhasiat obat, adapun tumbuhan ini bersifat meredakan nyeri(analgesik), antiradang, menghilangkan bengkak, pembuang racun (detoksikan), dan penurun panas. Tumbuhan itu juga dikenal dengan jarak batang gajah

....

Bunga jarak Bali dan buah. Photo by Ari
Bunga jarak Bali dan buah. Photo by Ari

Bunga Jarak Bali sangat kecil dan bergerombol. Warnanya oranye cerah kemerahan. Lihat, buahnya banyak dalam satu tangkai bunga. Bunga yang telah mengering dan jatuh, pangkalnya akan membesar menjadi buah. Di dalam buah ini ada bijinya. Jika sudah tua dan matang, warnanya cenderung menghitam, kering dan mudah pecah. 

Perkembangbiakannya pun mudah. Tanaman ini asal disebar saja bijinya, akan tumbuh dengan baik. Saya sempat kelabakan mendapati banyak tanaman Jarak Bali ini bertebaran di seantero halaman depan rumah Ibu. Sempat saya cabut dan buang. Ada beberapa yang saya tanam di pot dan ada yang tanpa pot. 

Foto bunga dengan perbesaran. Photo by Ari
Foto bunga dengan perbesaran. Photo by Ari
Sama seperti bunga yang lainnya, jika serous diamati, di close up saat memotretnya, akan jauh lebih indah tiap helaian mahkota bunganya.  Bunganya terdiri dari 5 helai mahkota wsrna oranye kemerahan, dengan dibagian tengahnya warna kuning. Indah bukan? Di dalam pesona tiap bunga, tersimpan jejak keindahan Sang Pencipta jagat raya. 

Bunga Jarak Bali. Photo by Arii
Bunga Jarak Bali. Photo by Arii
Sudah banyak sekali tanaman bunga ini di halaman depan rumah Ibu. Warna hunganya yang cerah, menyemarakan suasana karena begitu kontras dengan warna hijau daun di sekitarnya. 

11. Bunga Adenium (Kamboja Jepang)

Bunga Kamboja Jepang. Photo by Ari
Bunga Kamboja Jepang. Photo by Ari

Nama yang lazim di Indonesia adalah Kamboja Jepang. Padahal ini adalah Adenium. Adenium yang disebut Kamboja Jepang, membuat orang akan berpikir ini sama dengan Kamboja yang biasa ditanam di makam. Kamboja yang ini pohonnya bisa tinggi besar, termasuk Plumeria. 

Berbeda dengan Plumeria, Adenium ini berbatang pendek dan bagian pangkal akarnyamembentuk umbi. Sekalipun bisa tumbuh meninggi, tapi Adenium tidak akan setinggi Plumeria.

Aneka bunga Kamboja Jepang koleksi saya. Photo by Ari
Aneka bunga Kamboja Jepang koleksi saya. Photo by Ari

....

Menurut Wikipedia

Adenium atau Kamboja Jepang (nama kamboja Jepang sendiri sebenarnya menyesatkan karena dapat diidentikkan dengan kamboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata Jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika) berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan Asia Barat sampai Afrika.

  ....

Jadi rekan-rekan pembaca sudah bisa membedakan ya antara Plumeria dan Adenium. 

Di halaman depan rumah Ibu ada cukup banyak tanaman bunga Adenium karena pertumbuhannya juga relatif mudah. Perbanyakan tanaman Adenium, selama ini saya lakukan melalui biji. 

Photo and design by Ari. Foto tanaman Adenium mulai dari biji
Photo and design by Ari. Foto tanaman Adenium mulai dari biji
Seperti yang Anda lihat pada gambar di atas, Adenium setelah berbunga akan menghasilkan dua buah yang saling berhadapan, memanjang seperti pedang/tanduk. Perhatikan gambar berikut.

Buah Adenium muda. Photo by Ari
Buah Adenium muda. Photo by Ari
Lalu akan terus menua dan matang hingga mengering sendiri dan pecah. Di dalam buah yang sudah matang ini terdapat banyak sekali biji berwarna putih seperti serabut. Dan akan mudah diterbangkan angin.

Buah Adenium yang telah tua dan pecah berisi biji yang siap diterbangkan angin. Photo by Ari
Buah Adenium yang telah tua dan pecah berisi biji yang siap diterbangkan angin. Photo by Ari
Biji-biji dari buah yang pecah, akan jatuh ke tanah yang lembab dan subur dan tumbuh menjadi bibit kecil.

Biji Adenium yangvteesbar di tanah. Photo by Ari
Biji Adenium yangvteesbar di tanah. Photo by Ari
Perhatikan bentuk bijinya. Serabut-serabut tipis dijung kanan dan kiri menyerupai rambut, sangat ringan dan mudah sekali terbang tertiup angin.

Bibit Adenium kecil tumbuh dari biji di halaman rumah. Photo by Ari
Bibit Adenium kecil tumbuh dari biji di halaman rumah. Photo by Ari
Ketika menemukan kondisi tanah yang cocok, biji-biji itu tumbuh menjadi tanaman Adenium kecil-kecil seperri foto di atas. Setelah agak besar biasanya baru saya pindahkan ke pot-pot kecil dari  gelas plastik bekas.

Foto daun dan buah Adenium. Photo bya Ari
Foto daun dan buah Adenium. Photo bya Ari
Jika perawatannya tepat, bibit itu akan tumbuh terus menjadi tanaman baru yang besar samapi berbunga dan menghasilkan buah lagi. Begitu siklus hidupnya. 

Saya mempunya beberapa jenis bunga Adenium. Awalnya ada yang sangat merah, tapi sekarang sudah tidak ada lagi warna merah yang muncul. Bunga-bunga yang bertahan hanya warna pink saja. Itu pun ada beberapa macam. 

Bentuk bunganya ada yang pinggiran mahkotanya bergelombang, nakun ada pula yang rata. Sungguh hal kecil seperti ini pun diperhatikan oleh Tuhan. Didesain dengan sangat detail. Keindahannya bernaeka ragam. Tuhan sangat kreatif. 

Adenium dengan tepian bunga rata. Photo by Ari
Adenium dengan tepian bunga rata. Photo by Ari
Jadi, jika bunga-bunga saja didandanin seindah ini oleh Tuhan, terlebih lagi kita manusia. Setiap kita diciptakan luarbiasa, mempunyai kapasitas besar. Mari gunakan potensi kita untuk hal-hal yang membangun sesama. Gunakan setiap talenta (bakat dan kelebihan) yang Tuhan anugerahkan pada kita, untuk menjadi saluran kebaikan bagi lingkungan di sekitar kita. Iya bukan hanya manusia, taoi juga hewan dan tumbuhan beserta alam semesta. 

Tegak berdiri. Photo by Ari
Tegak berdiri. Photo by Ari
Sekian dulu ya ulasan seri berkebun bunga di halaman rumah. Semoga sajian ini menemani malam Anda dan bisa menghibur  hati yang mungkin sedang sedih.

Jadi hari ini saya hanya menyajikan dua jenis bunga saja ya. Masih ada kelanjutannya. 

..

Photo and design by Ari
Photo and design by Ari
Selamat malam.

Salam damai bagi seluruh pembaca di tanah air Indonesia.

..

Written by Ari Budiyanti

10 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun