Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu (Part 3)

8 Mei 2019   23:35 Diperbarui: 9 Mei 2019   00:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Euphorbia di halaman belakang rumah Ibu. Photo by Ari

Saya sedang merasa senang sekali saat menulis artikel ke tiga tentang aneka bunga yang pernah ada di halaman rumah Ibu. Saya senang karena artikel pertama seri berkebun bunga di halaman rumah, terpilih jadi artikel utama. Kejutan yang indah malam ini. Yang belum baca, bisa cek yang artikel berikut Asyiknya Menanam Aneka Bunga di Halaman Rumah. Ini seri pertama yang membahas 4 bunga. 

Seri ke dua artikel berkebun bunga juga sudah tayang. Bisa Anda baca di artikel ini Aneka Bunga di Halaman Ibu (Part 2). Saya juga membahas 4 macam bunga yang lainnya. Jadi total semua sudah 8 macam bunga. Mari kita lanjutkan. Di seri ke tiga, saya akan bahas bunga Euphorbia atau yang juga dikenal sebagai bunga Brunai. 

9. Bunga Brunai (Euphorbia)

Bunga Euphorbia yang dihinggapi kupu-kupu. Photo and design by Ari
Bunga Euphorbia yang dihinggapi kupu-kupu. Photo and design by Ari
Tanaman bunga Euphorbia ini pernah menjadi tanaman hias yang mahal. Saya masih sangat ingat, dulu di rumah kami, koleksinya masih sedikit. Kakak perempuan saya yang mulai menanamnya. Dan teringat kenangan bersama almarhum Bapak. Ketika teman-teman Bapak berkunjung, mereka minta bibit tanaman ini. Dengan rasa berat hati, kakak saya mau memberi, karena selain ini termasuk bunga mahal, kami juga baru mulai menanam. 

Saya bisa memahami perasaan kakak saya ini. Tapi di luar dugaan kami, ternyata setelah teman-teman Bapak saya pulang, kakak saya menerima uang dari Bapak. Kata Bapak untuk mengganti bunga-bunga yang dibawa teman-teman Bapak. What a sweet memory. Bapak saya pencinta tanaman dan suka berbaginpula tapi beliau juga memahami perasaan kehilangan kakak saya karena koleksi bunganya diminta. Uang yang diberikan dimaksudkan untuk membeli gantinya bibit bunga tersebut. 

Tanaman Bunga Euphorbia pink. Photo by Ari
Tanaman Bunga Euphorbia pink. Photo by Ari
Melihat foto di atas, jelas sekali koleksi tanaman bunga Euphorbia kami seksrang sudah sangat banyak. Lebih dari berlimpah. Sebenarnya tanaman ini pun mudah tumbuh. Perawatannya tidak sulit. Asal terkena cahaya matahari langsung yang cukup banyak, dia akan senang menunjukan pesona indah bunga-bunga pada kita. 

Kami punya beberapa jenis bunga Euphorbia baik di halaman depan maupun belakang rumah. Foto di atas merupakan koleksi di halaman belakang rumah. Bunganya berwarna pink cerah dan polos. Selalu muncul bergerombol indah. Selain itu juga bisa tumbuh terus meninghi bila tidak dipangkas. Meskipun nampak indah bergerombol, jika kita lihat bunga ini per-satu-annya pun sangat indah.

Bunga Euphorbia close up. Photo by Ari
Bunga Euphorbia close up. Photo by Ari
Lihat, indah sekali bunga ini bila diperhatikan dengan seksama mahkotanya. Helaian mahkotanya cukup tebal, tidak terlalu rapuh, dan di bagian tengahnya ada semacam bunga kecil berbentuk bintang dalam lingkaran. Apakah Anda pernah mengamati bunga sedetail ini? Saya sering sekali. Bahkam mengabadikan foto bunga pun bisa berulang-ulang. Pernah satu kali Ibu saya bilang, "Aduh Ari, itu kalau bunganya bisa bicara, bosan dia difoto terus-terusan, kayak foto model saja"Saya hanya tertawa kecil.

Foto lebah yang berkunjung. Photo by Ari
Foto lebah yang berkunjung. Photo by Ari
Bunga Euphorbia ini juga paling sering dikunjungi lebah-lebah besar dan kecil. Bukan hanya itu, kadang banyak semut di tengah helaian mahkota bunganya. Kupu-kupu juga tidak terlambat ikut mengunjunginya. Kalau pagi, pemandangan indah ini seperti melihat jakuan sarapan pagi di atas bunga Euphorbia. Semua berebut menikmati madu bunga. 

Bunga Euphorbia bintik putih. Photo by Ari
Bunga Euphorbia bintik putih. Photo by Ari
Saya juga punya bunga Euphorbia yang warnanya pink oranye dengan spot/bintik-bintik putih di atas mahkota bunganya. Jika mekar bersama begini, saling menumpuk sungguh sangat indah mempesona. Tangkai bunganya cukup rapuh dan bergetah sangat banyak. Getahnya juga kental dan mudah lengket, warnanya putih. Saya harus berhati-hati agar tidak sampai mematahkan bunganya.

Aneka macam bunga brunai koleksi di rumah. Photo by Ari
Aneka macam bunga brunai koleksi di rumah. Photo by Ari
Design foto di atas saya buat pada waktu saya punya banyak sangat banyak waktu luang di rumah. Otak atik laptop, pasang foto-foto bunga koleksi saya jadi satu. Salah satunya foto di atas. Bagian bunga di pojok kanan atas adalah gambar Euphorbia yang masih muda. Ukuran bunganya memang lebih kecil. Sementara hunga  Euphorbia merah kecil di pojok kiri bawah, memang bunga dengan ukuran kecil dan itu sudah ukuran maksim bunga ini. Tidak bisa bertambah besar lagi. Jadi memang ada beraneka ukuran bunga Euphorbia. Bukan hanya beraneka warna saja.

Bunga Euphorbia merah ukuran kecil. Photo by Ari
Bunga Euphorbia merah ukuran kecil. Photo by Ari
Ini daya sajikan foto yang lebih besar. Jenis bunganya kecil. Tapi tak kalah indahnya dnegan yang besar. Anda akan terkejut bagaimana saya bisa mendapatkan bibit bunga Euphorbia kecil merah ini. Saya dapat kenang-kenangan dari Surabaya, saat saya memutuskan keluar dari kota Surabaya. Bapak dari sahabat baik saya, partner mengajar saya di sekolah mempunyai hobi berkebun juga. Waktu tahu saya akan pindah dari Surabaya kembali ke kampung halaman, saya diberi kenang-kenangan bunga Euphorbia ini. Saya senang sekali. Meskipun agak repot saya membawa bunga ini naik kereta api dari Surabaya ke desa saya hampir seharian. Tapi masih terus tumbuh sampai sekarang, sudah lebih dari 10 tahun lalu. 

Euphorbia kecil pink pucat. Photo by Ari
Euphorbia kecil pink pucat. Photo by Ari
Bunga-bunga memang banyak.memberi kenangan indah pada saya dan orang-orang di sekeliling saya. Kecintaan saya pada bunga membuat orang-orang yang saya kenal sering bilang, setiap lihat bunga, langung ingat saya. Saya merasa terharu sekali. Termasuk salah satu rekan kompasianer, mbak Derby, baru saja mengatakan hal yang sama.  Melihat bunga-bunga di sana, jadi ingat sama saya.

 Pernah juga saya dapat julukan Ms Flower dari salah seorang Ibu di sekolah temlat saya mengajar di Surabaya. Dan hampir setiap saya berulangtahun di Surabaya, saya selalu dapat hadiah bunga-bunga cantik dari murid-murid dan rekan guru. Lengkap ya sukacita saya. 

Euphorbia bintik putih dan hijau. Photo by Ari
Euphorbia bintik putih dan hijau. Photo by Ari
Jenis yang lainnya, bunga Euphorbia milik saya ada spot warna hijau di kedua unungnya. Spotnya agak besar. Selain itu juga berpadu dengan spot pink muda. Indah sekali design Tuhan Sang Pencipta. Bayangkanlah, bunga-bunga ini dirancang sedemikian rupa dengan sangat indah. Mereka ini hanya bunga, tapi Tuhan tidak asal menciptakannya. Ada suatu keteraturan dalam setiap design sentuhan tangan Tuhan. Luar biasa. Mengamati bunga-bunga menambahkan rasa syukur pada Tuhan.

Euphorbia di halaman depan rumah. Photo by Ari
Euphorbia di halaman depan rumah. Photo by Ari
Persamaan apa dari semu jenis hunga Euphorbia yang saya miliki? Adakah yang bisa sebutkan? Iya tepat sekali. Batangnya dipenuhi duri. Durinya besar-besar dan cukup tajam. Jenis durinya juga kuat, entah berapa kali saya saat berkebun sempat sampai terluka oleh durinya. Biasanya kalau sampai saya sudah tertusuk duri saat berkebun, merupakan pertanda saya sudah harus berhenti berkebun. 

Saya sudah terlalu lama berkebun sehingga lelah dan tidak fokus. Dengan mudah para duri ini bisa menusuk saya dan seperti bilang ke saya untuk beristirahat. 


Koleksi di halaman belakang rumah. Photo by Ari
Koleksi di halaman belakang rumah. Photo by Ari
Memperbanyak tanaman ini pun mudah. Kita tinggal potong cabangnya dan tancapkan ke media tanah dalam pot yang sudah disediakan. Memang harus super hati-hati agar tidak terluka oleh durinya. Dan kebutuhan airnya juga tidak terlalu banyak. Asal  tidak sampai kering kerontang tanahnya, tanaman ini bisa bertahan.

Wah sudah sebanyak ini saja padahal baru satu jenis tanaman bunga ya. Khusus seri 3 ini, saya hanya membahas bunga Euphorbia saja ya. Kalau saya tambahkan bunga lain, artikelnya akan terlalu panjang. Mohon sabar menunggu kisah bunga yang lainnya ya. Karena masih akan terus berlanjut kisahnya. Sabar ya. 

Koleksi buku tentang bunga Euphorbia. Photo by Ari
Koleksi buku tentang bunga Euphorbia. Photo by Ari
Semoga sajian bunga-bunga dari saya memperindah suasana Ramadan Anda sekalian dan mencerah hari semua pembaca yang budiman. 

.. 

Salam hangat dari saya pencinta bunga yang pernah tertusuk duri koleksi bunga sendiri. 

...

Bersambung (lagi)

  ...

Written by Ari Budiyanti

8 Mei 2019

Kupu di atas euphorbia. Photo by Ari
Kupu di atas euphorbia. Photo by Ari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun