Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 3.000 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 20-12-2024 dengan 2.392 highlights, 17 headlines, 112.449 poin, 1.133 followers, dan 1.315 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu (Part 2)

7 Mei 2019   18:18 Diperbarui: 7 Mei 2019   19:33 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore begini paling asyik melakukan kegiatan apa? Sudah waktu berbuka puasa, saya temani dengan cerita berkebun ya, sambil Anda menikmati hidangan buka puasa. Tentunya saya akan berikan foto-foto bunga beraneka warna dan menarik di sini. Siap menyimak? 

Dalam artikel sebelumnya, Aneka Bunga di Halaman Rumah Ibu, saya sudah berbagi sampai 4 bunga ya. Ada 4 bunga yang sudah saya ceritakan. Bunga-bunga itu adalah anggrek, wijaya kusuma, bunga kaktus, dan bunga pukul empat atau Mirabilis jalapa. Bunga yang ke 5 adalah bunga Soka.

5. Soka

Bunga soka dikunjungi bunga. Photo by Ari
Bunga soka dikunjungi bunga. Photo by Ari

Bunga soka atau yang terkenal dengan sebutan Ixora, relatif mudah tumbuh. Bunga ini adalah kesukaan almarhum Bapak saya. Beliau sangat suka apabila bunga soka ditanam di depan rumah. 

Soka artinya suka, melambangkan kebahagiaan atau sukacita. Dalam bahasa Inggris mungkin lebih pas diterjemahkan dengan Joy, bukan sekedar Happy. 

Bunga soka biasanya juga dijadikan tanaman pagar di pinggir jalan. Kadang ada juga yang menanamnya di halaman depan rumah yang berfungsi sebagai penyekat area rumah dengan jalan raya.  Saya sering mengamatinya.

Bunga Soka. Photo by Ari
Bunga Soka. Photo by Ari
Bagaimana menanam bunga soka? Kita hanya perlu memotong batangnya yang berkayu sudah cukup keras, lalu tancapkan ke tanah. Jika mendapatkan perawatan yang baik, disiram setiap hari, niscaya akan tumbuh dan berbunga. 

Bunga soka butuh pencahayaan matahari langsung untuk membuat tanaman ini berbunga banyak. Bunganya selalu bergerombol. Ada aneka warna, tapi di rumah saya hanya punya warna oranye. Jika kita ambil satu bunga dari gerombolannya, kita bisa cicipi manis madunya di ujung pangkal bunga. Keponakan-keponakan saya pernah coba lomba mencicipi bunga soka, saat mereka bermain di halaman depan. Bentuk bunga soka, seperti bintang dan ukurannya kecil.

Bunga Soka, photo by Ari
Bunga Soka, photo by Ari
Setiap pulang kampung, saya suka merapikan tanaman hunga soka yang sudah besar. Lalu saya tancapkan sisa-sisa batang yang saya pangkas itu. Ada banyak yang tumbuh. Rasanya senang kalau hasil berkebun kita ada hasil. Bunga soka ini kadang juga diminta tetangga untuk bunga tabur di makam. Apalagi masa sebelum Ramadan kemarin, ada saja tetangga yang datang untuk minta bunga di halaman rumah Ibu.

6. Mawar 

Bunga mawar. Photo by Ari
Bunga mawar. Photo by Ari
Tanaman bunga mawar ini kalau dibiarkan tumbuh, bisa terus tinggi. Di halaman rumah, sudah sempat hampir setinggi atap rumah saya. Warna bunganya merah muda. Bunga mawar ini ada yang sebut sebagai mawar desa. Karena mahkotanya yang tumpuk banyak dan sangat rapuh, serta keharumannya yang semerbak, mawar desa ini biasa dijadikan bunga makam.

Bunga makam yang saya maksud, untuk dijadikan bunga tabur. Kalau sedang berbunga banyak, biasanya tetangga kami akan berdatangan dan minta bunga mawar kami. Kami berikan dengan gratis. Kadang yang menggelikan buat saya, kami beri gratis, tapi sama mereka yang minta, dijual lagi sebagai bunga tabur. 

Bunga Mawar. Photo by Ari
Bunga Mawar. Photo by Ari
Bunga mawar di atas kadang saya petik sendiri sebelum diminta tetangga. Lalu untuk mengisi waktu luang saya, kadang merangkai bunga mawar ini, disusun begini dan begitu sebagai bunga hiasan meja. Iya kalau hasil rangkaiannya tak menentu, harap maklum ya. Saya bukan floris. Hanya seseorang yang punya keinginan menjadi floris. 

Mawar merah muda. Photo by Ari
Mawar merah muda. Photo by Ari
Menanam bunga mawar memang sama mudahnya dengan soka. Kita hanya perlu memotong tangkainya yang sudah berkayu keras, dan menancapkannya ke tanah. Karena batangnya berduri, kita harus berhati-hati. Jangan sampai durinya menyakiti. Ada satu pengalaman menarik, bunga mawar pink kemerahan ini, pernah satu kali berbunga pink pucat. Saya tidak tahu karena faktor apa. Apakah ada yang menjelaskan pada saya? 

Mawar yang sama berubah warna bunga jadi pink pucat. Photo by Ari
Mawar yang sama berubah warna bunga jadi pink pucat. Photo by Ari
Foto di atas adalah hunga yang dihasilkan oleh tanaman mawar yang sama. Ini cukup mengerankan buat saya. Tapi memang indah sekali. Apakah ini jenis bunga mawar albino yang mekar hanya pada waktu-waktu tertentu saja? 
Foto bunga mawar. Photo by Ari
Foto bunga mawar. Photo by Ari
Indah sekali ya bunga mawar di atas. Terlebih lagi untuk saya pencinta warna pink. Menanam bunga, mengamati keindahannya sungguh semakin membuat saya kagum akan Penciptanya, Desainer kehidupan, dan Pemelihara alam semesta.

7. Bunga Sepatu

Hibiscus. Photo by Ari
Hibiscus. Photo by Ari
Tanaman bunga sepatu yang juga lebih sering disebut Hibiscus, pernah tumbuh banyak di halaman belakang rumah dan tepian rumah. Waktu belum di beri pagar permanen, bunga sepatu sempat menjadi pagar sampin rumah kami.

Bunga sepatu, namanya unik. Bentuknya jauh sekali dari kemiripan dengan sepatu, namun mengapa bisa disebut dengan nama itu? Bunga sepatu, konon bisa digunakan untuk membersihkan sepatu sehingga hasilnya sepatu menjadi mengkilap. Mungkin semacam untuk menyemir sepatu ya. Saya belum pernah coba praktekan. 

Photo by Ari
Photo by Ari
Daun dari bunga sepatu, mengandung seperti minyak. Waktu saya kecil, saya sering mengambil daun bunga sepatu dan menumbuknya atau meremas-remas samapi keluar airnya. Lalu saya campurnak dengan air, untuk bermain masak-masakan. Cairan daun bunga sepatu ini, pura-puranya saya jadikan minyak. 

Bunga sepatu ini juga mudah ditanam. Masih sama caranya dengan soka dan mawar. Kita cukup ambil batangnya yang keras berkayu lalu kita potong dan tancapkan ke tanah. Menarik ya. Dan bunga sepatu ini tergolong bunga lengkap. Seringkali digunakan untuk menjelaskan pelajaran IPA mengenai bagian-bagian bunga. Karena bisa dilihat dengan amat jelas. Indah sekali bukan? Bahkan, bila dibudidayakan, bunga sepatu ini bisa jadi tanaman hias yang mengesankan. Bunganya yang sangat banyak, mekar bersamaan. Sunghuh indah. Ada banyak sekali warna bunga sepatu. Tapi saya hanya pernah punya warna merah saja. 

8. Bunga Begonia

fb-img-1557111623031-5cd166317d1b9055cc0abb30.jpg
fb-img-1557111623031-5cd166317d1b9055cc0abb30.jpg
Bunga selanjutnya koleksi saya dan masih ada sampai sekarang adalah bunga begonia kecil ini. Semoga saya tidak salah sebut nama ya. Tanaman ini mudah merambat. Pernah saya jafikan tanaman hias yang saya gantungkan di dinding. Bunganya kecil-kecil warna merahm daunnya tebal dan ada bulu-bulu halusnya. Bila ditanam di halaman rumah, bisa memenuhi permukaan tanah seperti rumput. Waktu berbunga, akan nampak indah sekali.

Photo by Ari
Photo by Ari
Tanaman bunganya tumbuh dari akar muncul tunas-tunas baru. Jika ingin memperbannyak, tinggal kita potong saja tanaman baru yang mucul dari akar. Seperti pohon pisang, bertunas dari akarnya. Mudah juga perawatannya. Asal mendapat cahaya matahari cukup, akan berbunga. 

Baiklah sudah 4 bunga saya ceritakan di episode ke dua ini. Masih ada banyak lagi kisah-kisah perbungaan di rumah Ibu saya. Tunggu kelanjutan kisahnya ya. Salam hangat dari saya, pencinta bunga.

..

Selamat berbuka puasa teman-teman

..

(Masih) Bersambung 

....

Written by Ari Budiyanti

7 Mei 2019

Photo penulis bersama bunga koleksinya. Dokumen pribadi
Photo penulis bersama bunga koleksinya. Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun