Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Filateli, Salah Satu Kegemaranku di Masa Lalu

5 Mei 2019   14:58 Diperbarui: 5 Mei 2019   23:15 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo album prangko koleksi saya. Photo by Ari

Mengumpulkan prangko adalah kegemaran saya di masa lalu. Waktu itu saya masih anak SMP. Saya dapat banyak sekali prangko sisa dari tetangga saya. Entah mengapa dia berikan kepada saya. Memang tetangga saya tahu kalau saya punya kegemaran mengumpulkan prangko. Dan mungkin dia sudah berhenti mengumpulkan prangko lalu memberikannya pada saya. Senang, pastinya. Tapi lama sekali kejadian ini, sehingga album prangko saya yang terselamatkan hanya tinggal satu ini. Foto dalam ilustrasi artikel ini adalah satu-satunya album prangko saya yang tersisa.

Apa itu Filateli? Bagi para pembaca seangkatan saya atau sebelumnya, hobi ini pasti tidak asing ya. Istilah filateli sendiri menurut Wikipedia adalah aktivitas atau hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya seperti Sampul Hari Pertama. 

Pengumpulan benda-benda pos itu kebanyakan mengutamakan edisi lama, meski edisi baru juga ikut dikumpulkan. Semakin tua usia benda pos tersebut, maka harganya semakin tinggi. Di Indonesia, kegiatan Filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia. Di setiap kantor pos besar terdapat loket atau ruang filateli. (Sumber Wikipedia).

Untuk pengumpul prangko sendiri, seperti saya, cukup menyebut diri dengan pengumpul prangko atau stamps collector. Jangan menyebut diri dengan sebutan filatelis ya. Karena yang layak disebut sebagai filatelis adalah seorang spesialis, yang sangat mendalami satu bidang di dunia filateli saja. Misalnya hanya mendalami koleksi filateli bertema Palang Merah saja yang terbit di Indonesia saja. (Sumber Wikipedia)

Koleksi prangko saya. Photo by Ari. Tema tanaman dan bunga
Koleksi prangko saya. Photo by Ari. Tema tanaman dan bunga
Jadi, jangan ikutan salah kaprah ya, menyebut diri sebagai filatelis. Prangko itu sendiri sangat berjasa pada masanya dan masih sampai kini. Sekarang, sudah ada surat elektronik (surel) yang lebih familiar dengan sebutan email. Sangat wajar, kalau anak-anak jaman sekarang akan bertanya-tanya, apa itu prangko. Saya selalu menggunakan album prangko sebagai alat peraga untuk mengajar tematik anak-anak tema kegemaran.  Saya memperkenalkan pada mereka apa itu prangko dan kegunaannya. Mengajak mereka mengunjungi kantor pos terdekat juga salah satu cara efektif memperkenalkan mereka dengan dunia pos Indonesia.

Kembali ke koleksi prangko saya. Yang masih tersisa dalam album saya adalah prangko-prangko dengan gambar bunga yang saya jadikan dalam satu halaman. Lihat foto di atas ya. Ucapan selamat hari raya dan selamat sukses yang tertulis di prangko edisi tahun 1996 terbitan pos Indonesia masih seharga Rp.700,- Gambar bunganya beraneka jenis, warna dan bentuk. Pasti indah. Penggemar bunga seperti saya ini yang dibahas pertama ya tetep aja yang ada kaitannya dengan bunga-bunga.

Ada juga koleksi prangko dari luar negri. Prangko Brasil bergambar bunga eceng gondok. Terbitan tahun 2001. Ada tulisan Mercosur di prangko tersebut. Mengoleksi prangko menolong saya mempelajari sedikit tentang negara lain. 

Menurut Wikipedia, Mercosur adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Selatan. Organisasi ini didirikan pada 1985 oleh 5 negara. Piagamnya menyatakan bahwa Mercosur bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan. 

Ada juga prangko dari Singapura dengan gambar aneka biota lautnya. Antara lain dengan tulisan soft coral, Nudibranch dan clownfish. Nudibranch adalah sejenis siput air. Soft coral merupakan jenis karang yang lunak. Clown fish merupakan jenis ikan yang sangat familiar karena pernah menjadi satu film animasi anak. Finding Nemo. Masih ingat kan ?

Dari mana saya mendapatkan prangko luar negri? Salah satu kakak saya bekerja sebagai seorang tourist guide. Pemandu wisata khusus para turis dari negara-ngara di Eropa yang juga berbahasa Perancis. Spesialisasi kakak saya memang bahasa Perancis. Waktu itu, kakak saya yang bertukar prangko dengan salah satu turis kenalannya. Sudah lama sekali. Dan saya mendapat kiriman prangko luar negri banyak dari teman kakak saya ini. 

Photo by Ari. Koleksi Prangko tema olahraga. Beli di toko buku
Photo by Ari. Koleksi Prangko tema olahraga. Beli di toko buku
Bukan hanya prangko sisa dari surat saja yang saya koleksi. Kakak saya yang lainnya, waktu itu masih SMA, tahu kalau adiknya koleksi prangko, kadang dia menyisihkan uang jajannya untuk membelikan saya prangko. Jadi prangkonya bukan hasil dari sisa surat. Tapi memang dijual di toko buku. Foto di atas salah satu contohnya. Ada beberapa prangko dengan gambar pemain sepak bola, prangko dari Cuba. 

Bukan saya yang penggemar sepak bola ya. Tapi kakak saya. Entah kenapa juga prangko yang diberikan ke saya tema ini. Tapi saya terima dengan senang karena tanda sayang dan perhatian kakak pada adiknya. Di situ tertulis edisi tahun 1990. Copa Mundal de Futbol. Italia,'90. Ada yang mau jelaskan ke saya artinya apa? Boleh loh tulis di kolom komentar. Terimakasih partisipasinya.

Koleksi prangko hadiah dari kakak. Photo by Ari
Koleksi prangko hadiah dari kakak. Photo by Ari
Ada juga gambar-gambar berbagai jenis hewan, mulai aneka kupu-kupu maupun seri wild animals, seperti harimau, serigala, beruang dan rubah dari Amerika Selatan. Sementara kupu-kupunya dilengkapi dengan nama ilmiahnya, atau nama latinnya. Penggemar kupu-kupu pasti tahu ya jenis kupu-kupu di atas. Mulai dari genus Melanargia, Papilio, Agynnis, Polygonia, dan Plebejus. 

Koleksi prangko tema hewan. Photo by Ari
Koleksi prangko tema hewan. Photo by Ari
Koleksi lainnya ada beberapa jenis hewan unggas, yang diterbitkan oleh pos Indonesia tahun 1998, harganya masih Rp. 500,- Prangko bergambar Itik Alis, Trutu Hijau dan burung Trutu Coklat disertai juga dengan nama ilmiahnya. Ada juga terbitan tajun 1999, gambar Angsa putih. Satu lagi gambar Belibis polos tapi tidak jelas angka tahun terbitnya. Tidak terbaca oleh saya. Hewan lainnya yang menghiasi prangko Indonesia tahun 1996 adalah Badak Sumatera. 

Sementara dari luar negeri, ada prangko dengan gambar kelelawar yang disebut ghost bat, prangko dari Australia. Ada juga gambar Leopard cat, prangko dari India. Aneka gambar jenis Aves prangko dari Mexico, Antelope prangko dari Berlin dan burung, prangko dari USA. 

Prangko dari Italia. Photo by Ari
Prangko dari Italia. Photo by Ari
Koleksi lainnya yang masih tersimpan adalah prangko gambar bangunan-bangunan di Italia, Eropa. Ada beerapa macam bangunan kastil di Italia. Ada juga beberapa gambar bangunan lainnya dari Berlin, Jerman, Eropa. Juga satu prangko bangunan di Arab. 

Kolekasi prangko lainnya. Photo by Ari
Kolekasi prangko lainnya. Photo by Ari
Koleksi lainnya berkaitan dengan Seni dan budaya. Mulai dari prangko gambar Tari Ngarojeng dari Jakarta (edisi 1996), Tari Cawan dari Sumatera Utara (1997), Festival Keraton Nusantara II (1997), Roro Jonggrang (1998) sampai ada juga gambar Brewok (2002). 

Bukan hanya itu, saya masih menyimpan juga prangko dengan harga Rp 20,- dan Rp. 30,-. Prangko tersebut bertuliskan Pelita, Republik Indonesia. Ada yang bisa tebak kira-kira terbitan tahun berapa? Gambarnya anak-anak membaca buku dengan cover prangko ungu. Satunya warna prangko pink dan gambarnya 4 bayangan orang. 

Koleksi prangko berikutnya. Photo by Ari
Koleksi prangko berikutnya. Photo by Ari
Masih ada koleksi lainnya. Prangko dengan tema hari Veteran, Industri Kapal Laut, Industri Telekomunikasi, Gerakan Nasional Gemar Berkirim Surat, Sistem Kode Pos Indonesia,  Hari Anak -Anak Nasional dan juga program Wajib Belajar.

Sayang sekali kegemaran mengoleksi prangko sudah berakhir bagi saya. Tidak ada lagi teman yang diajak berkirim surat. Tekhnologi memudahkan untuk berkomunikasi dengan aneka cara asal ada internet. Tapi bagaimanapun juga, filateli pernah menjadi bagian menyenangkan dari masa lalu saya. Bahkan masih terus berguna sampai sekarang. Murid-murid saya suka melihat-lihat koleksi prangko saya sambil memberi komentar beberapa gambar yang menarik buat mereka.

Koleksi prangko luar dan dalam negri. Photo by Ari
Koleksi prangko luar dan dalam negri. Photo by Ari
Sampai sekarang, saya masih suka lihat-lihat aneka prangko di salah satu akun instagram tentang philately. Sekian dulu dari saya, kisah tentang salah satu kegemaran saya di masa lalu. Saya pernah menjadi pengumpul prangko. 

Oya sebagai penutup kisah, ada kenangan lucu yang mendebarkan berkaitan dengan album prangko ini. Saya pernah membawanya ke sekolah, lalu teman-teman yang suka bercanda, teriak-teriak bikin panik. Awas ada razia, pak gur datang. Saya bingung sekali menyembunyikan mau ditaruh di mana album prangko saya. Padahal saya jigz tidak yakin kalau album prangko bisa disita guru. Saya panik dan cemas sekali. Sempat terpikir saya sembunyikan dibalik papan absensi kelas, tapi tidak berhasil. Untungnya, itu hanya seruan iseng tamn saya. Tidak ada guru yang sedang mengadakan razia. Jadi amanlah koleksi album prangko saya.

Memiliki kegemaran filateli ternyata sangat menyenangkan dan bermanfaat .

Selamat hari Minggu. Dan menjelang bulan Ramadan, saya mau mengucapkan pada semua rekan pembaca dan rekan kompasianers lainnya: 

" Selamat Menunaikan Ibadah Puasa"

..

Salam damai dan salam hangat dari saya

...

Written by Ari Budiyanti

5 Mei 2019

#philately

#stampscollector

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun