Mengumpulkan prangko adalah kegemaran saya di masa lalu. Waktu itu saya masih anak SMP. Saya dapat banyak sekali prangko sisa dari tetangga saya. Entah mengapa dia berikan kepada saya. Memang tetangga saya tahu kalau saya punya kegemaran mengumpulkan prangko. Dan mungkin dia sudah berhenti mengumpulkan prangko lalu memberikannya pada saya. Senang, pastinya. Tapi lama sekali kejadian ini, sehingga album prangko saya yang terselamatkan hanya tinggal satu ini. Foto dalam ilustrasi artikel ini adalah satu-satunya album prangko saya yang tersisa.
Apa itu Filateli? Bagi para pembaca seangkatan saya atau sebelumnya, hobi ini pasti tidak asing ya. Istilah filateli sendiri menurut Wikipedia adalah aktivitas atau hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya seperti Sampul Hari Pertama.Â
Pengumpulan benda-benda pos itu kebanyakan mengutamakan edisi lama, meski edisi baru juga ikut dikumpulkan. Semakin tua usia benda pos tersebut, maka harganya semakin tinggi. Di Indonesia, kegiatan Filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia. Di setiap kantor pos besar terdapat loket atau ruang filateli. (Sumber Wikipedia).
Untuk pengumpul prangko sendiri, seperti saya, cukup menyebut diri dengan pengumpul prangko atau stamps collector. Jangan menyebut diri dengan sebutan filatelis ya. Karena yang layak disebut sebagai filatelis adalah seorang spesialis, yang sangat mendalami satu bidang di dunia filateli saja. Misalnya hanya mendalami koleksi filateli bertema Palang Merah saja yang terbit di Indonesia saja. (Sumber Wikipedia)
Kembali ke koleksi prangko saya. Yang masih tersisa dalam album saya adalah prangko-prangko dengan gambar bunga yang saya jadikan dalam satu halaman. Lihat foto di atas ya. Ucapan selamat hari raya dan selamat sukses yang tertulis di prangko edisi tahun 1996 terbitan pos Indonesia masih seharga Rp.700,- Gambar bunganya beraneka jenis, warna dan bentuk. Pasti indah. Penggemar bunga seperti saya ini yang dibahas pertama ya tetep aja yang ada kaitannya dengan bunga-bunga.
Ada juga koleksi prangko dari luar negri. Prangko Brasil bergambar bunga eceng gondok. Terbitan tahun 2001. Ada tulisan Mercosur di prangko tersebut. Mengoleksi prangko menolong saya mempelajari sedikit tentang negara lain.Â
Menurut Wikipedia, Mercosur adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Selatan. Organisasi ini didirikan pada 1985 oleh 5 negara. Piagamnya menyatakan bahwa Mercosur bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan.Â
Ada juga prangko dari Singapura dengan gambar aneka biota lautnya. Antara lain dengan tulisan soft coral, Nudibranch dan clownfish. Nudibranch adalah sejenis siput air. Soft coral merupakan jenis karang yang lunak. Clown fish merupakan jenis ikan yang sangat familiar karena pernah menjadi satu film animasi anak. Finding Nemo. Masih ingat kan ?
Dari mana saya mendapatkan prangko luar negri? Salah satu kakak saya bekerja sebagai seorang tourist guide. Pemandu wisata khusus para turis dari negara-ngara di Eropa yang juga berbahasa Perancis. Spesialisasi kakak saya memang bahasa Perancis. Waktu itu, kakak saya yang bertukar prangko dengan salah satu turis kenalannya. Sudah lama sekali. Dan saya mendapat kiriman prangko luar negri banyak dari teman kakak saya ini.Â
Bukan saya yang penggemar sepak bola ya. Tapi kakak saya. Entah kenapa juga prangko yang diberikan ke saya tema ini. Tapi saya terima dengan senang karena tanda sayang dan perhatian kakak pada adiknya. Di situ tertulis edisi tahun 1990. Copa Mundal de Futbol. Italia,'90. Ada yang mau jelaskan ke saya artinya apa? Boleh loh tulis di kolom komentar. Terimakasih partisipasinya.
Sementara dari luar negeri, ada prangko dengan gambar kelelawar yang disebut ghost bat, prangko dari Australia. Ada juga gambar Leopard cat, prangko dari India. Aneka gambar jenis Aves prangko dari Mexico, Antelope prangko dari Berlin dan burung, prangko dari USA.Â
Bukan hanya itu, saya masih menyimpan juga prangko dengan harga Rp 20,- dan Rp. 30,-. Prangko tersebut bertuliskan Pelita, Republik Indonesia. Ada yang bisa tebak kira-kira terbitan tahun berapa? Gambarnya anak-anak membaca buku dengan cover prangko ungu. Satunya warna prangko pink dan gambarnya 4 bayangan orang.Â
Sayang sekali kegemaran mengoleksi prangko sudah berakhir bagi saya. Tidak ada lagi teman yang diajak berkirim surat. Tekhnologi memudahkan untuk berkomunikasi dengan aneka cara asal ada internet. Tapi bagaimanapun juga, filateli pernah menjadi bagian menyenangkan dari masa lalu saya. Bahkan masih terus berguna sampai sekarang. Murid-murid saya suka melihat-lihat koleksi prangko saya sambil memberi komentar beberapa gambar yang menarik buat mereka.
Oya sebagai penutup kisah, ada kenangan lucu yang mendebarkan berkaitan dengan album prangko ini. Saya pernah membawanya ke sekolah, lalu teman-teman yang suka bercanda, teriak-teriak bikin panik. Awas ada razia, pak gur datang. Saya bingung sekali menyembunyikan mau ditaruh di mana album prangko saya. Padahal saya jigz tidak yakin kalau album prangko bisa disita guru. Saya panik dan cemas sekali. Sempat terpikir saya sembunyikan dibalik papan absensi kelas, tapi tidak berhasil. Untungnya, itu hanya seruan iseng tamn saya. Tidak ada guru yang sedang mengadakan razia. Jadi amanlah koleksi album prangko saya.
Memiliki kegemaran filateli ternyata sangat menyenangkan dan bermanfaat .
Selamat hari Minggu. Dan menjelang bulan Ramadan, saya mau mengucapkan pada semua rekan pembaca dan rekan kompasianers lainnya:Â
" Selamat Menunaikan Ibadah Puasa"
..
Salam damai dan salam hangat dari saya
...
Written by Ari Budiyanti
5 Mei 2019
#philately
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H