Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memanfaatkan Kaleng, Gelas dan Botol Plastik Bekas untuk berkebun sebagai Solusi Peduli Lingkungan

25 Maret 2019   23:37 Diperbarui: 26 Februari 2023   09:29 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol plastik bekas untuk berkebun di dinding. Photo by Ari

Selanjutnya, saya akan bagikan mengenai berkebun menggunakan botol plastik bekas. Berikut ini foto salah satu hasil karya saya.

Penggunaan botol plastik bekas untuk pembuatan vertical garden. Photo by Ari
Penggunaan botol plastik bekas untuk pembuatan vertical garden. Photo by Ari
Saya mencoba menanam beberapa tanaman di botol plastik bekas yang berukuran besar, saya lubangi bagian atas dan bawah. Bagian atas untuk tempat tumbuh batang tanaman. Bagian bawah untuk memberi riang akar mencari makanan dan air. Tentu saja seperti biasa diberi lubang secukupnya, beberapa saja. 

Lubang-lubang ini untuk memudahkan air mengalir dan tidak mengumpul terlalu banyak dalam botol yang bisa menyebabkan pembusukan akar. Pada akhirnya, tanaman akan mati.

Salah satu kolesi tanaman saya dengan pot botol plastik diganting di dinding pasar. Photo by Ari
Salah satu kolesi tanaman saya dengan pot botol plastik diganting di dinding pasar. Photo by Ari
Saya memilih tanaman-tanaman yang mudah tumbuh dan gampang perawatannya. Juga jenis tanaman merambat yang bila digantung akan timbuh indah ke bawah. 

Untuk mengikat botol plastik tersebut saya gunakan tali rafia. Photo by Ari
Untuk mengikat botol plastik tersebut saya gunakan tali rafia. Photo by Ari
Foto di atas,  salah satu hasil berkebun saya yang lainnya. Saya menggunakan tali rafia untuk menggantungkan botol di dinding. Resikonya, tali rafia bisa mudah rapuh bila terkena panas dan hujan. Saran saya, Anda bisa menggunakan kawat  yang lebih tahan lama. 

Tanaman bunga begonia yang merambat. Photo by Ari
Tanaman bunga begonia yang merambat. Photo by Ari
Saya menanam tanaman yang bisa merambat. Foto di atas pada awal saya mulai menanam. Daunnya masih sedikit dan mengumpul di atas dengan bunga merah kecil yang cantik. Selanjutnya dia tumbuh merambat indah ke bawah. Berikut ini fotonya.

Tanaman tumbuh merambat ke bawah. Photo by Ari
Tanaman tumbuh merambat ke bawah. Photo by Ari
Saya membuat beberapa pot dari botol plastik dan menggantungnya berjejer di dinding dekat rumah saya. Rumah saya berjejeran dengan dinding pasar. Dan terlihat hitam dindingnya. Jadi tanaman saya tidak terlalu terlihat.

Beberapa tanaman hasil berkebun saya. Phpyo by Ari
Beberapa tanaman hasil berkebun saya. Phpyo by Ari
Selain itu, saya juga mencoba menanam Sansivera di dalam botol plastik menggunakan media air saja.

Vertical garden. Photo by Ari
Vertical garden. Photo by Ari
Foto di atas gabungan antara tanaman dengan media tanah dan media air saja. 

Tanaman Sansivera dengan media air. Photo by Ari
Tanaman Sansivera dengan media air. Photo by Ari
Selain Sansivera, saya mencoba juga tanaman Rheoe discolor.

Tanaman Rhoe discolor dengan media air. Photo by Ari
Tanaman Rhoe discolor dengan media air. Photo by Ari
Itu adalah beberapa cara saya menggunakan barang-barang bekas untuk berkebun. Memang terlihat sangat sederhana dan mungkin hanya hal kexil saja. Tapi seandainya gerakan ini dilakukan bersama-sama, kemungkinan akan lebih terasa manfaatnya bagi lingkungan. Setidaknya saya memulai dari diri saya sendiri dan lingkungan sekitar saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun