Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Pantai Teluk Penyu, Cilacap

5 Februari 2019   17:11 Diperbarui: 5 Februari 2019   23:40 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal yang nampak di kejauhan dari pantai Teluk Penyu. Photo by Ari

Laut. Masa kecil saya penuh kenangan indah dengan laut. Saat saya masih SD, mungkin kelas 1 atau 2, dalam ingatan saya masih terkenang manis masa-masa indah bermain bersama ketiga kakak saya.

Almarhum Bapak saya bekerja bertahun-tahun di Kabupaten Cilacap. Tentu saja, kami ada banyak kesempatan bermain-main di area pantai. Ya itu sekelumit kenangan indah bersama pantai dan laut bagi saya.

Waktu terus berlalu, seiring berjalannya kehidupan yang membawa saya pergi ke sana ke mari sangat jauh baik karena tuntutan study maupun pekerjaan. Cilacap menjadi kota yang semakin jarang saya kunjungi.

Namun sekitar tahun 2017, saya berkesempatan mengunjungi lagi untuk mengurus sesuatu yang penting. Setelah selesai urusan, saya pun masih ada waktu sejenak untuk mengunjungi pantai Teluk Penyu yang penuh kenangan masa kecil saya.

Jalan menuju pantai Teluk Penyu, Cilacap. Photo by Ari
Jalan menuju pantai Teluk Penyu, Cilacap. Photo by Ari
Saya naik angkot menuju pantai dan tentu saja harga terjangkau. Turun dari angkot, tepat di depan gerbang menuju pantai, saya jalan kaki sekitar 5 menit.

Iya tentu saja sambil menikmati pemandangan kanan kiri jalan yang penuh dengan toko-toko kecil, baik penjual pernak-pernik dari kerang, baju-baju maupun berbagai jenis  ikan, seperti ikan asin dsb. Saya menikmati dengan penuh rasa syukur, bisa mendapat kesempatan mengunjungi pantai ini lagi. 

Teluk Penyu termasuk pantai di selatan Kabupaten Cilacap, yang lokasinya tidak langsung berhubungan dengan Samudera India karena tertutupi oleh Pulau Nusakambangan.

Lokasi inilah membuat pantai ini sangat nyaman dikunjungi keluarga yang membawa anak-anak kecil. Saat saya di sana Juli 2017, ada anak-anak kecil sedang bermain riang di pantainya.

Para pengunjung pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Para pengunjung pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Selain cukup nyaman untuk bermain, di sepanjang pesisir pantai, jika Anda beruntung akan bertemu sisa-sisa kerang laut yang bertebaran indah di sepanjang pasir pantai. Perhatikan indahnya kerang-kerang putih, gemerlapan terkena sinar mentari bagai kilauan permata indah.

Saya yang masih rindu masa kecil, pun mengumpulkan kerang-kerang yang saya temukan. Kerang-kerang pilihan yang masih berbentuk. Sebagian besar memang tidak utuh. Ada banyak kerang yang pecah-pecah.

Sisa kerang bertebaran indah di atas pasir pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Sisa kerang bertebaran indah di atas pasir pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Bermain pasir pun menjadi pilohan lain bagi anak-anak yang ada di pantai ini. Lihat goresan gambar hati di atas. Saya memotretnya tapi bukan saya yang membuatnya. Ada anak kecil yang sengaja membuatnya dan sebelum hilang disapu ombaknya, saya pun mengabadikan sejenak.

Deretan perahu nelayan banyak di tepi pantai. Memang saya tidak melihat aktivitas nelayan setempat karena hari siang. Dan seperti kita ketahui, para nelayan akan mencari ikan di malam hari. 

Deretan perahu nelayan di pantai Teluk Penyu Cilacap. Photo by Ari
Deretan perahu nelayan di pantai Teluk Penyu Cilacap. Photo by Ari
Mengapa perahu para nelayan ini semua berwarna biru dan putih ya? Saya tidak tahu. Tapi keseragaman warnanya menarik saat difoto. Wah apalagi kalau warna pink kesukaan saya ya. 

Ada beberapa ekor ikan kecil yang saya temukan di tepian pantai Teluk Penyu. Tidak. Saya tidak mengambilnya. Mungkin ikan kecil sisa hasil tangkap nelayan dan tidak terbawa. Saya tidak tahu pasti. 

Ikan kecil di tepian pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Ikan kecil di tepian pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Saya juga melihat dan mengumpulkan cukup banyak kerang yang masih utuh. Bisa dijadikan koleksi bermain, atau yang suka pelihara ikan dan punya akuarium bisa menjadikan kerang-kerang ini sebagai hiasan. Semoga saat Anda dan keluarga mengunjungi Teluk Penyu seberuntung saya ya. Bisa mengumpulkan kerang-kerang cantik.

Kerang yang masih utuh sepasang di pinghiran pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Kerang yang masih utuh sepasang di pinghiran pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Bukan hanya itu. Pemandangan pantai ini pun sangat indah. Jika Anda punya cukup keberanian, Anda bisa menikmati "tambatan" atau bisa dibilang pemecah ombak yang bisa menolong kita melihat lebih dekat ke laut lepas. Jangan berjalan menuju ke sana sendirian ya untuk alasan keamanan. 

Tambatan pemecah ombak di Pantai Teluk Penyu dengan pengunjung di ujung sana. Photo by Aei
Tambatan pemecah ombak di Pantai Teluk Penyu dengan pengunjung di ujung sana. Photo by Aei
Saya sempat melihat beberapa pengunjung yang berjalan sampai hampir ke ujung. Menarik sekali. Saya tidak berani karena sendirian saja ke pantai. Ada juga yang duduk-duduk saja sambil membaca buku. Tentu sangat nyaman untuk para penggemar buku. Membaca buku larut dalam isi buku sambil menikmati deburan ombak dan angin pantai.

Tambatan, pemecah ombak. Photo by Ari
Tambatan, pemecah ombak. Photo by Ari
Saya juga menikmati deburan ombak dan sesekali mencoba menangkap ombak yang terpecah segera ketika bertemu pantai. Dinginnya air laut sempat tidak terlalu berasa karena teriknya siang membuat aor lait di tepian pantai cukup hangat di kaki saya.

Senang menikmati jalannya air di sela-sela telapak kaki saya yang seolah mengikis pasir di bawahnya dan hendak mengajak saya juga ikut ke laut. Sungguh menyenangkan berada di pantai ini.

Deburan ombak pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Deburan ombak pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Meski siang hari, saya juga masih bisa melihat kapal-kapal besar di tengah laut. Mereka nampak kecil di kejauhan. Mengingatkan saya mainan perahu kertas yang terombang ambing di air saat saya bermain bersama kakak-kakak saya di masa kecil.

Kapal-kapal itu menuju ke mana, saya pun tak tahu. Yang jelas tak jauh dari sini pasti ada pelabuhan tempat mereka bertolak dan mungkin menuju.

Kapal yang nampak di kejauhan dari pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Kapal yang nampak di kejauhan dari pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Tak jauh dari pantai Teluk Penyu, bila mau berjalan pun bisa, ada lokasi wisata lain bernama Benteng Pendem dan bernilai sejarah. Yang akhir-akhir ini pernah dikunjungi pak Presiden Indonesia dan dengar-dengar akan segera dipugar. Semoga segera dilkasanakan dan selesai sehingga lebih indah lagi. 

Sementara kisah saya berakhir di sini dulu mengenai kunjungan sejenak saya di pantai Teluk Penyu Cilacap, Jawa Tengah. Saya sempat mengambil foto diri di sini bersama deburan indahnya ombak laut di tepian pantai penuh kenangan.

Photo penulis artikel.
Photo penulis artikel.
Semoga rekan-rekan di sini bisa mengunjungi pantai Teluk Penyu. Mari kita berwisata di negeri sendiri. Oya.. kunjungan ini juga sempat menginspirasi saya menulis banyak puisi. Salah satunya akan saya postingkan di kompasiana juga. Segera. Salam hangat.

...

Sidareja 5 Februari 2019

Ari Budiyanti

Yang terbawa pulang. Photo by Ari
Yang terbawa pulang. Photo by Ari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun