Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Pantai Teluk Penyu, Cilacap

5 Februari 2019   17:11 Diperbarui: 5 Februari 2019   23:40 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deretan perahu nelayan banyak di tepi pantai. Memang saya tidak melihat aktivitas nelayan setempat karena hari siang. Dan seperti kita ketahui, para nelayan akan mencari ikan di malam hari. 

Deretan perahu nelayan di pantai Teluk Penyu Cilacap. Photo by Ari
Deretan perahu nelayan di pantai Teluk Penyu Cilacap. Photo by Ari
Mengapa perahu para nelayan ini semua berwarna biru dan putih ya? Saya tidak tahu. Tapi keseragaman warnanya menarik saat difoto. Wah apalagi kalau warna pink kesukaan saya ya. 

Ada beberapa ekor ikan kecil yang saya temukan di tepian pantai Teluk Penyu. Tidak. Saya tidak mengambilnya. Mungkin ikan kecil sisa hasil tangkap nelayan dan tidak terbawa. Saya tidak tahu pasti. 

Ikan kecil di tepian pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Ikan kecil di tepian pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Saya juga melihat dan mengumpulkan cukup banyak kerang yang masih utuh. Bisa dijadikan koleksi bermain, atau yang suka pelihara ikan dan punya akuarium bisa menjadikan kerang-kerang ini sebagai hiasan. Semoga saat Anda dan keluarga mengunjungi Teluk Penyu seberuntung saya ya. Bisa mengumpulkan kerang-kerang cantik.

Kerang yang masih utuh sepasang di pinghiran pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Kerang yang masih utuh sepasang di pinghiran pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Bukan hanya itu. Pemandangan pantai ini pun sangat indah. Jika Anda punya cukup keberanian, Anda bisa menikmati "tambatan" atau bisa dibilang pemecah ombak yang bisa menolong kita melihat lebih dekat ke laut lepas. Jangan berjalan menuju ke sana sendirian ya untuk alasan keamanan. 

Tambatan pemecah ombak di Pantai Teluk Penyu dengan pengunjung di ujung sana. Photo by Aei
Tambatan pemecah ombak di Pantai Teluk Penyu dengan pengunjung di ujung sana. Photo by Aei
Saya sempat melihat beberapa pengunjung yang berjalan sampai hampir ke ujung. Menarik sekali. Saya tidak berani karena sendirian saja ke pantai. Ada juga yang duduk-duduk saja sambil membaca buku. Tentu sangat nyaman untuk para penggemar buku. Membaca buku larut dalam isi buku sambil menikmati deburan ombak dan angin pantai.

Tambatan, pemecah ombak. Photo by Ari
Tambatan, pemecah ombak. Photo by Ari
Saya juga menikmati deburan ombak dan sesekali mencoba menangkap ombak yang terpecah segera ketika bertemu pantai. Dinginnya air laut sempat tidak terlalu berasa karena teriknya siang membuat aor lait di tepian pantai cukup hangat di kaki saya.

Senang menikmati jalannya air di sela-sela telapak kaki saya yang seolah mengikis pasir di bawahnya dan hendak mengajak saya juga ikut ke laut. Sungguh menyenangkan berada di pantai ini.

Deburan ombak pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Deburan ombak pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Meski siang hari, saya juga masih bisa melihat kapal-kapal besar di tengah laut. Mereka nampak kecil di kejauhan. Mengingatkan saya mainan perahu kertas yang terombang ambing di air saat saya bermain bersama kakak-kakak saya di masa kecil.

Kapal-kapal itu menuju ke mana, saya pun tak tahu. Yang jelas tak jauh dari sini pasti ada pelabuhan tempat mereka bertolak dan mungkin menuju.

Kapal yang nampak di kejauhan dari pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Kapal yang nampak di kejauhan dari pantai Teluk Penyu. Photo by Ari
Tak jauh dari pantai Teluk Penyu, bila mau berjalan pun bisa, ada lokasi wisata lain bernama Benteng Pendem dan bernilai sejarah. Yang akhir-akhir ini pernah dikunjungi pak Presiden Indonesia dan dengar-dengar akan segera dipugar. Semoga segera dilkasanakan dan selesai sehingga lebih indah lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun