Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.953 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 27-10-2024 dengan 2.345 highlights, 17 headlines, 111.175 poin, 1.120 followers, dan 1.301 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Membiru

9 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 9 Januari 2019   06:30 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut di Jakarta. Photo by Ari

Dalam haru melawan sendu
Akan hadirnya rindu membiru
Karena detaknya mendesak kalbu
Dalam birunya jiwa merindu

Ah mengapa biru dalam haru
Mengapa pula rindu menggebu
Bila rasa menjadi satu
Maka sang biru pun melebur

Dalam ruang asa, biru membaur
Dalam ruang harap, pendarnya meraup
Dalam gejolak hasrat, berpuncak temu

Bilakah berakhir rindu itu
Jika tiada akhir akan semakin membiru
Dalam paduan rindu membiru 
...
Datanglah agarku berhenti merindu

..
January 8
2019
Ari Budiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun