Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ceritaku dalam Sepandang Malam

21 Desember 2018   19:00 Diperbarui: 21 Desember 2018   19:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak berpuisi ..
bukan karena tak ingin..
Malam ini..
Dalam diamku..
Aku tertempelak..
Apa yang terjadi
Tepat di depan mataku
Aku tercekat.
tak mampu berkata
Jantung hatiku berdebar
Lebih kencang
Bukan karena sakitku
Bukan karena lelahku
Namun terkejutku
....
Tak bisa bicara
Karena ku sadar
Tak bisa menyaran
Bukan ku tak peduli
Namun mungkin hanya
aku tak paham
Seberapa sedihmu
Seberapa lelahmu
Seberapa terganggumu
Seberapa emosimu
Sehingga tangan kecilmu
Begitu tak tertahankan
Menyakiti dia.
yang tak ingin kau sakiti
Yang sebenernya kau sayangi
Hanya saat itu
Kelelahanmu
Kesedihanmu
Rasa kantukmu
Dan ketakberdayaaanmu
Sehingga kau pun
Terpaksa.. diam-diam
Mungkin..
Melampiaskan pada dia
Yang lebih lemah darimu
Yang lebih kecil darimu
Yang tiba-tiba seperti
Penghalang bahagiamu
Penghalang istirahatmu
Maafkan aku papa
Maafkan aku mama
Mungkin itu dalam hatimu
Karena kebeliaan usiamu
Kau pun terkadang
Tak kuasa
Menahan hatimu
Tang bergejolak
Menolak
Tak kuasa
Karena harus..

Aku.. aku
Yang tak bisa
Melakukan apapun..
Yang hanya bisa
Di kejauhan
Di kedalaman
Mendoakanmu
..
Karena sungguh peduli
......

Sebuah kisah sedih malam ini
Karena banyak anak tidak beruntung di antara anak yang beruntung
Dan lebih banyak yang lebih tidak beruntung di antara yang lebih tidak beruntung
Maka hai anak-anak..jika Tuhan menganugerahimu dengan papa mama.. yang membuat hidupmu seperti beruntung. . Lebih  beruntung dari kebanyakan anak.. sebenernya engkau tidak "beruntung" tetapi engkau begitu diberkati dan dicintai ..
Bersyukurlah

Written by Ari Budiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun