Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.992 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 1-12-2024 dengan 2.384 highlights, 17 headlines, 112.227 poin, 1.131 followers, dan 1.311 following. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesunyian Malamku

11 Desember 2018   21:48 Diperbarui: 11 Desember 2018   21:57 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rembulan malam di atas halaman rumahku (dokpri)

Aku terhenyak di kesunyian malam..
Jantungku berdegub kencang karena gentar ...
Ah bukankah kutahu Pemilik jiwaku..
Mengapakah ku takut..?
Ya di sesaatku yang fana ..

Apakah akan terenggut lebih cepat..
Ataukah tergantikan suka yang yang terkira
Dan .. ku pun tak tahu ..

Apakah kau punya jawabnya.. 
Maukah berbagi denganku? ..
Tak perlu.. karena sia-sia

Di penantianku atas harapan..
Di ujung sukacita dan damai ku damba
Berat perjalanan menuju akhir itu
Namun .. ku tahu aku bisa ..
Bukan karena kegigihanku bertahan
Bukan juga karena kekuatan tersisa di batinku
Sebenarnya ...
Hanya karena ingin tahu akhirnya..
Suka kah .. ataukah ketiadaan suka ..

Masih terus berjuang melawan diri
Yang sering merapuhkan ketahanannya..
Masih butuh sangat banyak penopang
Yaitu doa-doa di keheningan..
Tak perlu kau beritahu aku ..
Karena aku tahu.. kau juga di sana
Dalam senyapmu ternaikan doamu
Ya.. karena persahabatan kita..
Di masa lalu ...

Ditulis oleh

Ari Budiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun