Mohon tunggu...
Ari Suseno
Ari Suseno Mohon Tunggu... Administrasi - Founder duniaperpustakaan.com

...Yang kita alami sekarang ini adalah: Tuhan diakui, tapi tidak sungguh-sungguh. Allah disebut, tapi proforma dan iseng-iseng saja. Nama agama dijunjung, tapi ajarannya hanya dilaksanakan sebatas kondusif terhadap keperluan kita. Nabi kita rekrut untuk ngikut dan membenarkan langkah-langkah kita. Tuhan kita angkat sebagai ‘karyawan’ yang bekerja untuk karier pribadi dan sukses politik dan ekonomi kita... |Caknun

Selanjutnya

Tutup

Money

Import Beras Bukti Kegagalan Kementrian Pertanian?

30 Oktober 2011   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Membaca pemberitaan ini, saya sebagai seorang Petani merasa "gelisah dan gusar" betapa mental-mental pejabat kita berfikirnya teramat sangat dangkal?. Bagaimana tidak, Negara Republik Indonesia yang begitu luas dan memiliki prospek yang luar biasa besar untuk memajukan bidang Pertanian justru yang dipikirkan bagaimana bisa import beras ? sedangkan pertanian kita dikelola dengan sangat buruk.

Mungkin para pejabat dikementrian pertanian akan merasa marah jika dikatakan seperti itu. Tapi yang pasti, Bukankah terjadinya IMPORT beras merupakan sebuah FAKTA dan DATA yang tidak bisa terbantahkan betapa negeri ini (khususnya kementrian Pertanian) dinilai gagal dalam memanfaatkan potensi pertanian di Indonesia ?.

Indonesia yang dari dahulu selalu berkoar-koar bahwa kita merupakan negara Agraris ternyata hanyalah kalimat yang sangat jauh dari kenyataan.

Kasus Import beras di Indonesia harusnya dijadikan "TAMPARAN" yang keras untuk kementrian Pertanian. Bagaimana Tidak, negeri yang dikenal sangat subur dan masih begitu banyak lahan-lahan pertanian yang bisa dimanfaatkan dengan baik justru kurang di perhatikan.

Pejabat-pejabat di negeri ini justru sibuk dan berfikir darimana mereka bisa Import beras. Atau apakah ini dikarenakan mental-mental pejabat kita yang lebih senang import beras karena bisa menguntungkan "kantong-kantong" pejabat terkait ?

Jika itu benar, sebagai salah satu petani di negeri ini saya turut prihatin dan benar-benar mengutuk hal-hal yang demikian. Kalaupun itu tidak benar, berikanlah kami bukti bahwa kalian memang bekerja dengan benar dan baik serta sungguh-sungguh, tentunya dengan menunjukan bukti, minimal dengan tidak mengimport beras dan binalah kami para petani Indonesia untuk bisa menghasilkan padi-padi berkwalitas dan berlimpah di negeri Republik Indonesia !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun