Tulisan di bawah ini sebelumnya saya sudah saya tulis di www.duniaperpustakaan.com disini saya ingin berbagi informasi dengan pembaca Kompasiana khususnya untuk bidang pengembangan Perpustakaan Digital di Indonesia yang masih sangat jauh dari harapan.
Tadi pagi saya melihat lihat tentang pemanfaatan teknologi informasi melalui web resmi Perpustakaan Nasional University of Singapore (NUS) di http://libpweb1.nus.edu.sg/web/appmanager/lib/desk. Pada halaman utama saya melihat pada awalnya hanya biasa saja seperti perpustakaan digital yang lain. Namun ketika saya melihat lebih detail khususnya dibagian sampingg kanan web tersebut saya sedikit penasaran dengan sebuah fasilitas yang disana tertulis sangat mencolok yaitu 3D I Blog Tour sebagaimana gambar dibawah ini :
Saya sendiri masih bingung apa manfaat dan seperti apa manfaat dri fasilitas tersebut, akhirnya saya mengecek sendiri dan saya Klik Tombol tersebut maka seperti inilah yang saya lihat.
Awalnya saya masih belum faham juga ketika melihat gambar tersebut diatas. Pada awalnya saya berfikir mungkin itu hanya sebuah denah 3D yang menggambarkan bentuk dari perpustakaan NUS itu sendiri, namun ketika saya baca lebih detail tentang semua itu yang dijelaskan dengan detail saya menemukan jawabanya seperti di bawah ini :
Tentang Peta 3D
3D Peta Interaktif adalah realitas virtual model dari 3 perpustakaan di National University of Singapore, yaitu Perpustakaan Pusat, Perpustakaan Cina dan CJ Koh Law Library. Menggunakan teknologi Google Earth, itu menampilkan landmark rinci di bagian yang berbeda pada lantai yang berbeda perpustakaan tersebut lengkap dengan informasi deskriptif, foto foto, video dan link ke halaman web yang penting dari library. Pengunjung dapat memiliki real-time pengalaman menjelajah dan menemukan perpustakaan menggunakan beberapa fitur interaktif dan inovatif dari peta.
Berikut adalah beberapa fitur:
- Self-navigasi untuk bergerak di sekitar perpustakaan
- Browsing dari tengara Landmark dari direktori untuk setiap lantai perpustakaan
- Landmark fungsi pencarian yang memungkinkan pengunjung untuk mencari Landmark tertentu dalam perpustakaan
- Orientasi perpustakaan wisata yang mengikuti jalan ditentukan yang meliputi daftar pilih Landmark
- Pameran buku online yang memungkinkan pengunjung untuk melihat pameran buku saat ini di perpustakaan dengan link ke buku catatan dalam katalog perpustakaan (berlaku hanya Perpustakaan Pusat)
- Pencarian buku alat yang memungkinkan pengunjung untuk menemukan sebuah buku di koleksi tertentu melalui nomor panggilan mencari buku (saat ini berlaku untuk Central Library, segera hadir untuk Perpustakaan Cina dan CJ Koh Law Library)
Dari membaca beberapa ulasan diatas saya ajdi sedikit tahu tentang 3D itu tadi, ternyata saya baru sadar betapa teknologi disana benar-benar dimanfaatkan dengan begitu maksimal dan luar biasa. Saat Indonesia sedang kesulitan mensosialisasikan tentang pengembangan perpustakaan digital karena alasan berbagai banyak hal dari masalah dana, SDM, dan alasan yang lain, ternyata di Perpustakaan NUS di Singapura sudah memanfaatkan teknologi yang jauh lebih canggih.
Disini saya akan sedikit memberi penjelasan bagaimana penerapan teknologi 3 D ini secara lebih detail.
Pertama, Saat kita mengklik tombol 3 D I Blog Tour maka kita akan diantarkan kepada sebuah halaman 3 menu utama dari teknologi tersebut :Yaitu yang pertama C J Koh Law Library, Kedua Central Library dan yang Ketiga adalah Chinese Libraries seperti terlihat dalam Gambar berikut ini
Setelah melihat menu ketiga diatas, kita bisa melihat bagian ruang mana saja yang kita pilih, misalkan disini saya akan contohkan ketika kita ingin melihat bagian dan isi dari Central Library, maka kita tinggal KLIK saja Gambar Nomor 2 ( Centeral Library). Setelah di klik, maka akan muncul gambar seperti gambar dibawah ini :
Setelah kita melihat gambar diatas maka kita sudah bisa melihat apa saja isi yang terdapat dalam ruangan Centeral Libray secara lengkap dan detail. Dan untuk melihat lebih detail lagi terkait menu diatas, maka di sebelah samping kanan terdapat fasilitas seperti yang terdapat pada menu Google Earth yang berfungsi untuk mengontrol posisi gambar, apakah kita ingin menggeser gambar ke kanan-kiri atau keatas bawah dan juga memperbesar/memperkecil gambar.
Dan untuk melihat lebih rinci tentang berbagai fasilitas tersebut kita bisa mengklik Tulisan yang tertulis seuai yang kita inginkan. Misal disini saya akan memberikan contoh ketika saya ingin melihat detail tentang “Multimedia Viewing Room” yang terlihat paling dibelakang posisi kiri maka kita Tinggal KLIK saja Tulisan “Multimedia Viewing Room” maka secara otomatis akan muncul tampilan gambar sebagai berikut :
Demikian sedikit contoh dan gambaran yang saya berikan untuk pembaca, untuk selanjutnya anda bisa mencobanya sendiri untuk bisa lebih memahami akan teknologi yang di terapkan oleh National University of Singapore (NUS) ini.
Semestinya kemajuan yang diterapkan di National University of Singapore (NUS) harus dan wajib dijadikan motifasi bangsa ini untuk terus dan terus meningkatkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi termasuk dalam dunia perpustakaan di Indonesia. Karena sejarah sudah mencatat dari kemajuan yang dicapai oleh kejayaan pada masa zaman-zaman terdahulu tidak lepas dengan adanya peran perpustakaan sebagaui sumber ilmu pengetahuan yang dikelola dengan baik sehingga bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam membangun sebuah peradaban ilmu pengetahuan.
Setelah membaca kemajuan teknologi yang sudah diterapkan oleh pihak Natopnal University of Singap0re (NUS) diatas, Saya kox jadi sedikit pesimis tentang klaim beberapa media Indonesia beberapa waktu yang lalu bahwa Saat ini Universitas Indonesia sedang membangun perpustakaan yang diklaim sebagai Perpustakaan Terbesar di Dunia. Saya sebenarnya sangat bangga akan hal tersebut, Namun saya sendiri tidak tahu apakah klaim tersebut sudah di nilai oleh ahli dibidangnya untuk menilai kwalitas sebuah perpustakaan di tingkat International atau hanya sebatas Klaim mereka sendiri (Pihak UI) ? Atau hanya media yang terlalu membesar-besarkan isu ini ? Karena saat saya membaca dari ebrbagai media terkait klaim Perpustakaan UI tersebut, saya tidak menemukan informasi yang menjelaskan itu dengan detail.
Tapi apapun alasan dan prosesnya, yang harus kita perhatikan saat melihat kemajuan teknologi Informasi yang sudah di terapkan di National University of Singapore ini harus benar-benar dijadikan motivasi oleh bangsa Indonesia dan seluruh lembaga Instansi atau masyarakat yang memiliki wewenang dan komitmen untuk terus memajukan dunia Perpustakaan di Indonesia agar lebih maju dan berkembang sehingga peran Utama dari Perpustakaan benar-benar bisa berjalan dengan baik sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang besar dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semoga ……
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H