Mohon tunggu...
Ahmad Al Qadri AS
Ahmad Al Qadri AS Mohon Tunggu... Editor - Terukur

Mahasiswa Jurnalistik UIN Alauddin Makassar. Senang melampiaskan cemas dalam bait yang resah, melampiaskan cinta dalam bait yang nakal dan senang bermain pada rana khayalan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Gelap

10 Februari 2022   01:53 Diperbarui: 10 Februari 2022   01:56 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cemas ingin berkunjung ke pelukis luka, membawa sedikit subuh dan koper berisikan jajanan menengah kebawa pinggiran kota.

Ingin di ajaknya luka berkeliling melihat aspal  dipenuhi darah, waduk berisikan amarah, balapan burung yang tak berguna, puluhan ikan-ikan yang dipenjara lalu kemudian menyusuri pantai, duduk di ujung bebatuan tepat selangkah depan matahari yang hendak terbenam.

Membuka bicara kepada luka tentang nurani, tentang jiwa dan kepuasaan apa yang di temukannya, tentu dengan gesekan gigi dan air mata.

Lalu mengantarnya pulang, di jalur penuh tanjakan dan berlubang yang dipilihnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun