Mohon tunggu...
Ariati Dina Puspitasari
Ariati Dina Puspitasari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ibu dua anak yang suka belajar mengajar serta menelusuri hikmah dari suatu peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sugeng Nglajengaken Lampah, Pakde Didi

5 Mei 2020   23:30 Diperbarui: 5 Mei 2020   23:25 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang bukan sobat ambyar, dikiranya lagu pak dhe hanya menceritakan tentang cinta dan patah hati. Jangan salah, pakdhe juga memiliki lagu-lagu religi seperti mampir ngombe, sholat kuwi wajib, tobat, dan lainnya. 

Pak dhe Didi juga memiliki lagu tentang bakti kepada orang tua judulnya Sewu Siji. Setiap mendengar lagu ini, saya selalu mbrambangi (nangis tapi air mata tertahan di mata). 

Bagaimana tidak, lagu ini mengingatkan kita sebagai anak untuk senantiasa berbakti kepada orang tua yang setiap saat mendoakan kesuksesan hidup kita, juga mengingatkan bahwa surga ada di bawah telapak kakinya. 

Dari lagu ini pula, saya berharap agar menjadi salah satu jalan terbukanya pintu hidayah bagi setiap anak yang melupakan dan berani kepada orang tua, karena dalam pemberitaan di media cukup banyak anak yang tega menganiaya orang tua bahkan membunuhnya, naudzubillahi min dzalik.  

Kini, The Lord of Broken Heart telah berpulang kepada Sang Pencipta disaat melalui konser-konsernya para sobat ambyar tak lagi memperdulikan tentang perbedaan pilihan politik, perbedaan pilihan sikap atas kebijakan pemerintah. 

Yang ada mereka satu rasa yaitu rasa untuk mengungkapkan ke-ambyar-an yang menyelimuti hati dengan kenangan masing-masing. Banyulangit, Pamerbojo, Layang Kangen, 

Cidro, dan lagu-lagunya yang lain akan menjadi saksi sejarah bahwa pernah ada seorang seniman jawa yang dicintai oleh semua kalangan tanpa batas usia. Karena nyatanya anak-anak kecil di perumahan saya (termasuk anak pertama saya) sangat hafal dengan cendol dawet dan bisa menyanyikan layaknya sedang berada di konser.

Sugeng nglajengaken lampah Pak Dhe Didi, kembalinya panjenengan kepada Sang Maha Kuasa sejatinya bukan akhir dari kehidupan. Masih ada kehidupan lain yang akan panjenengan lalui. 

Semoga di kehidupan lain tersebut tempat panjenengan diluaskan dan diterangi seperti luasnya hati panjenengan yang dengan tulus ikhlas membantu sesama dan menggembirakan hati yang luka.  

Untuk sobat ambyar yang membaca tulisan ini, meninggalnya Pak Dhe Didi jangan sampai membuat dirimu ambyar secara berlarut-larut. Ayo ikuti nasehat Pak Dhe yang ada di lagu-lagunya baik yang tersirat maupun tersurat. 

Seperti mampir ngombe, Pak Dhe mengingatkan kita bahwa hidup itu hanya sesaat, maka jangan sampai kita meninggalkan ibadah dan kewajiban sebagai umat-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun