Mohon tunggu...
Aria Sugiarti
Aria Sugiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ria

Masih banyak salah dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sentono Genthong, Wisata Religi Sekaligus Surga yang Tersembunyi di Kabupaten Pacitan

23 April 2021   12:04 Diperbarui: 23 April 2021   12:39 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata Sentono Genthong/dokpri.

Tumbal yang ditanam di tempat tersebut berupa tulang tangan. Situs tersebut setiap 70 tahun mencul dengan sendirinya di tempat Petilasan Syekh Subakir berupa tulang tangan.

Terkait dengan nama Genthong, menurut beberapa cerita genthong tersebut dulu merupakan tempat perbekalan air. Selain sebagai tempat perbekalan air genthong tersebut digunakan sebagai wadah untuk berwudlu yang dibawa oleh para Saudagar dari Kalingga Selatan. Mitosnya air dalam genthong yang dibawa oleh rombangan Syekh Subakir tersebut tidak pernah habis. Entah dari mana asal air tersebut tidak ada yang mengetahuinya.

Selain cerita Syekh Subakir, awal mula adanya Sentono Genthong berawal dari kisah Raja Brawijaya V. Pada zaman dahulu diceritakan bahwa Kerajaan Majapahit hampir mengalami keruntuhan sehingga Raja Brawijaya V dengan pengawalnya berkelana ke arah Barat dengan tujuan untuk bersemedi. Pada akhirnya beliau singgah di Pacitan dan beliau berfikir bahwa Pacitan merupakan tempat yang layak untuk dihuni. Namun, Pacitan dinilai mistis sehingga belum ada manusia yang dapat menghuninya. Sebelum moksa Raja Brawijaya V berpesan kepada pengawalnya untuk memotong tangan kanannya yang kemudian dimasukkan ke dalam sebuah genthong dan diletakkan di tempat tersebut (Sentono Genthong) dengan tujuan agar Pacitan dapat dihuni oleh manusia.

Di tempat tersebut dulu masih terdapat banyak sisa-sisa genthong (tempat air) dan potongan tulang yang masih tersisa dan dijaga dengan baik sampai saat ini. Bahkan terdapat sebuah mitos yang beredar bahwa tulang-tulang tersebut memiliki pesan-pesan ajaib. Jika wisatawan yang datang ketempat tersebut melihat tulang berbentuk tegak, panjang, dan berwarna putih maka seseorang tersebut akan murah rejeki dan berumur panjang. Namun, jika yang dilihat tulang yang kecil dan pendek diartikan bahwa orang yang melihatnya akan berumur pendek dan kurang rejekinya. Jika tulang tersebut dilihat beberapa orang ukuranya tidak sama. Misalnya ketika 10 orang melihat secara bersamaan, beberapa orang melihat dengan bentuk kecil dan yang lain melihat dengan bentuk besar.


"Menurut cerita yang pernah saya baca, jika ada pengujung yang datang ketempat ini dan menjumpai tulang  berbentuk silindris, panjang serta berwarna putih, pengunjung tersebut akan berumur panjang dan murah rejeki. Jika yang dilihat sebaliknya maka pengunjung tersebut berumur pendek dan kurang rejeki". Ujar Tari, Pengunjung Sentono Genthong.

Dari beberapa cerita tersebut, Sentono Genthong merupakan tempat peletakan tumbal yang bertujuan untuk menumbali tanah wa agar dapat ditempati oleh manusia dan saat ini menjadi salah satu wisata religi di Kabupaten Pacitan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun