Mohon tunggu...
Ariasdi
Ariasdi Mohon Tunggu... Administrasi - Dunia Pendidikan

Catatan Kecil Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mutu Guru dalam Lingkaran Kurikulum Merdeka

19 Maret 2022   07:58 Diperbarui: 19 Maret 2022   08:26 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Sebagaimana halnya pada setiap munculnya kurikulum baru, pengetahuan dan keterampilan guru perlu dilatih untuk mengaplikasikannya. Namun tantangan terberat pendidikan Indonesia sebenarnya bukan lagi meningkatkan akses, melainkan kualitas guru dan peserta didik (Sukmayadi dan Yahya, 2020). Isu-isu tertentu seperti efek samping dari perubahan kurikulum yang cepat, keluaran program pelatihan guru yang tidak memuaskan dan rendahnya tingkat literasi media di masyarakat perlu dipecahkan untuk mencapai tujuan pendidikan kelas dunia pada tahun 2025.

Word Bank (2018) dalam Improving Teaching and Learning in Indonesia memberi mengusulkan solusi praktis agar sistem pendidikan Indonesia dapat bergerak maju, seperti; (1) menetapkan kandidat yang berstandarisasi tinggi untuk menjadi seorang guru, (2) pemerintah tingkat kabupaten/kota dan provinsi merencanakan dan menganggarkan secara efisien program dan kegiatan untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan, serta (3) memberikan program dukungan teknis yang efektif bagi guru dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran siswa.

Guna melakukan sejumlah transformasi pendidikan di Indonesia, Kemdikbudristek menyusun dan melaksanakan program Episode Merdeka Belajar yang sekarang sudah sampai sebelas episode.

Upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru berada di Episode Kelima dengan Program Guru Penggerak (PGP). Fokus PGP memimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk pembelajaran yang berpusat pada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan.

Sedangkan pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi dan berkarakter untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila berada pada Merdeka Belajar episode ketujuh yang dikenal dengan Program Sekolah Penggerak. Program ini merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Kegiatan tersebut bersifat kolaboratif antara Kemdikbud dengan Pemerintah Daerah di mana komitmen Pemda menjadi kunci utama. Kegiatan kolaborasi telah terbukti sebagai salah satu aspek terpenting dalam menciptakan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas tinggi (University of Texas Arlington, 2020).

Upaya peningkatkan kualitas telah dilakukan pemerintah secara terencana, sistematis, terintegrasi dan bertahap. Namun, sekali lagi, tantangan terberat pendidikan Indonesia sebenarnya bukan lagi meningkatkan akses, melainkan 'kualitas guru'.

Kualitas personal menjadi urusan individu untuk meningkatkannya. Semangat, daya juang, pantang menyerah, kemauan untuk mempelajari sesuatu yang baru, keterbukaan wawasan akan melahirkan guru-guru cerdas, produktif dan kreatif. Guru yang selalu menunjukkan praktik pengembangan diri yang didasari kesadaran dan kemauan pribadi.

Kurikulum Merdeka menunggu guru-guru kreatif dalam memberi layanan pendidikan kepada murid-muridnya, karena mengajar di abad ke-21 memiliki fenomena yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. Tidak pernah terbayangkan pembelajaran akan berlangsung seperti sekarang, di mana belajar bisa dilaksanakan kapanpun, di manapun, dengan beragam topik yang mendukung setiap gaya belajar.***

Referensi:

Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud, 2022.: Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran.

Melissa Kelly, 2019: 5 Keys to Being a Successful Teacher.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun