Mohon tunggu...
Ariasdi
Ariasdi Mohon Tunggu... Administrasi - Dunia Pendidikan

Catatan Kecil Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Makna "Cinta" Tonny Koeswoyo dalam Misteri Kehidupan

21 Januari 2018   11:14 Diperbarui: 25 Januari 2018   19:12 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: iNews & cover album "Sederhana Bersamamu" / Grafis: Ariasdi

Lagu "Cinta" tersimpan rapi dalam bejana bening dan tidak sembarang orang bisa menyentuhnya. Bahkan oleh dinasti Koeswoyo sekalipun karena jarang dimainkan. Butiran lagu "Cinta" telah mengkristal di dalam cangkang kerang yang putih bersih dan terpendam bertahun-tahun dalam samudera yang 'dalam'. "Cinta" laksana mutiara yang terlupakan!

Tonny dikenal sebagai sosok yang sangat ngotot dalam berkesenian. Rela melepas status orang kantoran agar tetap bisa berkarya. Semangat yang dibangunnya menjadikan seluruh personil Koes Plus (bahkan siapapun) tidak akan pernah merasa 'kehilangan' seorang Tonny Koeswoyo. Jiwanya masih tetap 'ada'. Karyanya masih terus disenandungkan dan selalu terkesan baru.

Setiap helaan nafas Koes menjadi dinamisasi melodi-melodi alam yang 'enteng' untuk disenandungkan. Tinggal memilih, sesuai suasana batin. Ingin pop, melayu, keroncong, kasidah, rock, blues, ska, hingga raggea. Semua sudah tersaji.

Lirik dan melodi ciptaan Koes Plus memang terkenal ringan dalam lirik dan cord. Kesan easy listening ini sengaja disampaikan Koeswoyo Senior kepada anak-anaknya agar karya tersebut mudah dicerap dan dimainkan dari kalangan manapun. Namun siapa sangka, dibalik keentengannya terdapat muatan 'spiritual' tentang makna hidup dan kehidupan. 'Enteng' di dalam 'berat'-nya.

Cinta, bagi Tonny bukan lagi sebatas rasa. Cinta adalah persoalan 'kemesraan' antara Illahiyah yang dicurahkan ke dalam hati setiap insan. Hanya hati yang 'rawan'lah yang mampu berdialog dengan-Nya. Kekarasan hati menjadi katalisator hubungan komunikasi antara manusia dengan Kholiq-nya. Antara seniman dengan karyanya.

Tonny menyadari sepenuhnya bahwa lagu "Cinta" sangat spesial. Karena itu harus memerlukan penanganan yang spesial juga. Bandingkan dengan lagu-lagu Koes lainnya, (mungkin) hanya "Cinta" yang dimainkan secara orkestra.

Dentingan dawai terhalus dari gitar melodi dipetik Tonny pada fret yang paling akhir. Nada tertinggi yang terdapat dalam alat musik tersebut disentuhnya dengan kelingking hingga melengking dan menyayat.

Yon, yang dipercaya sebagai vokalis, memulai dengan penghayatan yang sangat dalam, menunggu intro yang didominasi suara biola dan selo. Mimiknya seakan menyampaikan bahwa 'Ini Bukan Cinta Biasa'! Mungkin kesakeralannya itu juga yang melatarbelakangi lagu "Cinta" tidak bisa dinyanyikan di sembarang tempat.

Yon larut dalam 'mahabbah!'. Anggota tubuh Yon merespon kekhusyukan hatinya. Yon lupa dengan rithm gitarnya. Suatu sikap yang tidak biasa dilakukannya ketika bernyanyi dengan gitar di tangan. Hanya memeluk lembut tanpa sedikitpun berupaya memetik senarnya.

"Cinta" tidak memerlukan drum dengan hentakan dan ketukan sangar Murry, sebagaimana dilakukan pada "Bunga di Tepi Jalan". Juga tidak membutuhkan suara tinggi Yok ketika meneriakkan "hitaam...hitaam,...hitaaam!!!" dalam "Kelelawar".

Inilah sejatinya 'masterpiece' dinasti Koeswoyo Plus di antara tumpukan 'masterpiece' lainnya. Semoga Bung Adie MS, Erwin Gutawa, Purwatjaraka, atau siapapun, terserah, untuk mengaransemen kembali musiknya. Mainkan dan rasakan dengan hati yang 'rawan'. Roh dari Cinta dimaksud akan menampakkan diri kalau ditangani secara serius. Semoga Oom Yok dan Oom Nomo bisa 'menghidupkan' kembali, dibantu seluruh dinasti Koeswoyo sebagai backing-vocalnya.

Jika "Andai Kau Datang" berbicara tentang kepasrahan makhluk terhadap panggilan Illahi, maka "Cinta" adalah ungkapan takdir yang tidak bisa ditolak antara yang mencinta dengan Yang di-Cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun