Mohon tunggu...
Ariasdi
Ariasdi Mohon Tunggu... Administrasi - Dunia Pendidikan

Catatan Kecil Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Meletakkan "Bohong, Hoaks dan Demagog" pada Tempatnya

17 Januari 2018   11:20 Diperbarui: 18 Januari 2018   07:15 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Crop circle di Jogotirto Brebah, Sleman, Yogyakarta. (Koleksi foto: flickr.com)

Hoaks bukan untuk menutupi kebenaran karena memang tidak ada kebenaran yang perlu ditutupinya.

Sejarah mencatat hoaks berasal dari kata 'hoces corpus atau hocus' yang berarti 'tipuan'. Biasanya dilakukan pesulap melalui beragam trik, sehingga orang yang melihatnya seolah nyata.

Perkembangan teknologi dan informasi menjadikan trik rekayasa merancang hoaks semakin canggih. Fasilitas publikasi elektronik menjadikan penyebaran beritanya berkembang begitu cepat dan mudah di-viral-kan.

Cerita tentang penampakan puteri duyung, misalnya. Sementara sebagian orang menganggapnya sebagai khayalan para pelaut selama berlayar, sebagian lagi menganggapnya sebagai titisan Dewi Atargatis yang mati ditangan seorang pengembala yang jatuh hati padanya. Dewi Artagatis mengubah diri menjadi ikan karena malu. Namun tubuh dari pinggang ke atas tidak bisa diubah karena saking cantiknya. Jadilah gambaran puteri duyung yang dikenal sekarang. Saking sakralnya, beberapa kapal tradisional menjadikannya maskot pajangan di haluan.

Hoaks yang paling mengasyikkan dan bahkan selalu dicari kebenarannya adalah keberadaan makhluk cerdas di luar bumi yang tidak terdeteksi Unidentified Flying Object (UFO). Piring terbang dan crop circle dikhayalkan sebagai tekhnologi yang menimbulkan penasaran manusia. Crop circle yang paling menghebohkan Indonesia terjadi pada Minggu (23/1/11) di desa Jogotirto Brebah, Sleman, Yogyakarta. Pemilik sawah dikejutkan dengan robohnya bagian padi hasil tanamannya. Setelah dilihat dari ketinggian, ternyata bagian yang roboh membentuk pola yang diyakini buatan makhluk UFO.

Crop circle di Jogotirto Brebah, Sleman, Yogyakarta. (Koleksi foto: flickr.com)
Crop circle di Jogotirto Brebah, Sleman, Yogyakarta. (Koleksi foto: flickr.com)
Satu lagi istilah yang berkaitan dengan 'trik' adalah demagog. Demagog berasal dari bahasa Yunani, demos (rakyat) dan agogos (pemimpin yang menyesatkan). Mahfud MD (Gatra, 2007) menyatakan demagog sebagai agitator/penipu yang seakan memperjuangkan rakyat dengan janji-janji manisnya, padahal semua itu dilakukan demi kekuasaan dirinya; bahkan dengan kedudukan politiknya sering mengatas namakan rakyat untuk mengeruk keuntungan.

Demagog sangat efektif menggalang dukungan politik dari khalayak dengan mekanisme khas;

  • mencari kambing hitam segala masalah sehingga kebencian terhadap suatu kelompok ditumbuhkan, dipelihara bahkan diperdahsyat identitasnya;
  • argumen yang menjadi senjata dalam demagog biasanya ad-hoinem (menyerang pribadi orang) dan argumen kepemilikan kelas yang penuh kebencian;
  • demagoger lihai membuat skematisasi dengan menyederhanakan gagasan atau pemikiran agar bisa memiliki efektibitas sosial sehingga menjadi sebuah opini dan keyakinan.

Idih! Silahkan berpersepsi, mana yang dinamakan 'bohong, hoaks dan demagog'. Contoh di atas belum cukup untuk mengakomodir realitas yang terjadi sebagai potret sosial kemasyarakatan. Sengaja dipilih contoh yang ringan-ringan, untuk menghindari kesan beratnya tulisan ini.

Akankah di waktu dekat akan kita nikmati satu diantara tiga istilah di atas? Atau, (bahkan) sudah menjadi bagian darinya?!

Ah..! Jangan-jangan tulisan ini juga (bukan) hoaks.***

Referensi:

Humas Polkam, Demagog, Provokator dan Motivator, 2016.

Kompas.com, "Crop Circle" Yogya, Pertama di Indonesia, 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun