Mohon tunggu...
Ariasdi
Ariasdi Mohon Tunggu... Administrasi - Dunia Pendidikan

Catatan Kecil Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berjuang Melawan Alzhameir

17 Desember 2017   15:41 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:23 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi: innovationtoronto.com

Alzhameir! Lupa akut yang menggerogoti usia lanjut. Aku sedang berjuang melawan penyakit itu, yang sebenarnya tanpa disadari, menggerrogoti manusia lain pada umumnya secara perlahan dan (sekali lagi) 'tanpa disadari'.

Jujur, menulis sebetulnya salah satu hobi-ku dari sekian  banyak hobi lainnya. Entah  mengapa, hobi itu kian lama kian meredup  dan nyaris tidak pernah kusentuh lagi. Blog pribadi ku pun (ariasdimultimedia.wordpress.com) jarang ku kunjungi, apalagi mengunggah tulisan baru.

Beruntung bagiku, Kompasiana, sebuah citizen media, tempat berkumpulnya penggila literasi, masih bermurah  hati, belum membuang lamanku,  walau tulisan terakhir tercantum 3 April 2013. Predikatku masih  'taruna', julukan bagi sosok  yang belum berpengalaman dan masih tertatih  dalam merangkai kata. Padahal  tulisan terakhirku (Selamat Jalan Mata  Pelajaran TIK) pernah menjadi trending topik saat dipublikasi di sana.

Jauh di lubuk hati, rasa penyesalan itu sebenarnya ada. Aku tidak pernah memupuk benih hobiku, hingga  subur dan bisa kupetik  hasilnya. Bibit itu lahir dari bacaan yang sering kusantap sewaktu kecil melalui Majalah Remaja Hai klasik tahun '70 hingga '80-an (jadoel amat).

Aku  akrab dan hafal sekali goresan kalimat Leila S. Chudory, AGS Arya Dipayana, Yoppy OL. Apa lagi hasil karya sang  maestro, Mas Arswendo Atmowiloto dengan Imung, Kiki dan lainnya. Namun semua  itu terabaikan. Waktu demi waktu kubiarkan berlalu begitu saja tanpa pernah kucatat dalam aksara.

Beberapa  teman remajaku yang masih menggeluti bidang ini, terus berkibar menghasilkan karya-karya jurnalistik atau  karya sastra lainnya. Sementara aku, orang yang pernah mengais rejeki di salah satu harian terlaris di kotaku sebagai kontributor, mandeg dan tidak berbuat apa-apa. Aku betul-betul lupa bahwa aku pernah menghasilkan tulisan-tulisan bernas. Bahkan menjadi rujukan salah satu bahan ajar pelatihan kepala sekolah yang diterbitkan LPPKS Indonesia. Sekali  lagi,  aku  'lupa'. Alzhameir tengah menggerogotiku!

Seminggu yang lalu, bibit itu seolah bertunas kembali. Aku  dipertemukan dengan  CEO Media  Guru, Muhammad Ikhsan dan Eko Prasetyo. Beliau mendrill-ku dengan tugas-tugas yang memaksaku untuk mengeluarkan kembali potensiku itu. Beliau memaksaku untuk memuntahkan seluruh ide, angan, perasaan dan kepekaan pandanganku terhadap lingkungan, atau apa saja, untuk diwujudkan menjadi kalimat. Sikap profesionalnya menjadikan aku ketagihan dan tidak ingin  melewatkan sedikitpun waktu tanpa tulisan.

Menulis, bagiku sekarang sudah menjadi kebutuhan. Semakin menjadi kebutuhan, manakala diperlihatkan buku 'sulung'-ku yang akan segera terbit  yang diperlihatkan Sang Motivator, Muhammad Ikhsan. Ah, ternyata 'alzhameir' itu bisa disembuhkan dengan 'menulis'.

Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun