Paradigma
Paradigma dilema etika ini dapat dikategorikan sebagai dilema antara kepentingan individu dan kepentingan kelompok. Kepala Sekolah dihadapkan pada pilihan antara kepentingan pribadi untuk mengikuti kegiatan pengembangan profesional (KKKS) dan kepentingan sekolah untuk mencapai tujuan jangka panjang (akreditasi). Nilai yang bertentangan yaitu : kepentingan individu untuk Pengembangan diri, kolaborasi dengan sesama kepala sekolah, dan akses terhadap informasi terbaru. Melawan Kepentingan kelompok untuk Kualitas pendidikan disekolah, reputasi sekolah, dan keberlangsungan program-program sekolah.
Prinsip
Keputusan kepala sekolah untuk memprioritaskan akreditasi sekolah merupakan keputusan yang kompleks dan melibatkan pertimbangan berbagai faktor. Meskipun ada potensi kerugian dalam jangka pendek (misalnya, kehilangan informasi dalam KKKS), namun secara keseluruhan keputusan ini dapat dibenarkan berdasarkan prinsip-prinsip etika dan tujuan jangka panjang sekolah. Dalam pengambilan keputusan ini saya menganalisis menggunakan prinsip berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking).
Pengujian 9 Langkah pengambilan Keputusan
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, kepentingan prioritas lawan kepentingan kolaborasi, meskipun memprioritaskan akreditasi adalah penting, absen dari KKKS bisa dianggap mengurangi semangat kolaborasi antar kepala sekolah. Kegiatan KKKS biasanya menjadi wadah untuk berbagi informasi, pengalaman, dan solusi bersama.
- Siapa yang terlibat, kepala Sekolah sebagai pimpinan, Ketua KKKS, rekan kepala sekolah, rekan guru di sekolah.
- Fakta-fakta yang relevan , Pelaksanaann akreditasi yang bersamaan dengan kegiatan KKKS, Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan akreditasi di sekolah, Akerditasi dilaksanakan dalam 5 tahun sekali, KKKS merupakan pertemuan rutin bulanan.
- Uji Legal , dalam uji legal tidak ada unsur pelanggaran hukum yang signifikan dalam kasus ini. Keputusan untuk memprioritaskan akreditasi merupakan kewenangan kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya.
- Uji Regulasi dalam uji regulasi tidak disebutkan adanya pelanggaran peraturan atau kode etik profesi guru dalam kasus ini. Namun, perlu dipertimbangkan apakah ada aturan internal sekolah atau dinas pendidikan yang mengatur kehadiran kepala sekolah dalam kegiatan seperti KKKS.
- Uji Intuisi, Secara intuitif, keputusan kepala sekolah untuk memprioritaskan akreditasi dapat dianggap masuk akal mengingat dampak jangka panjang yang lebih besar bagi sekolah. Namun, ada potensi adanya perasaan bersalah atau khawatir akan kehilangan informasi penting.
- Uji Publikasi, dalam uji ini Jika keputusan ini dipublikasikan, kemungkinan besar akan mendapatkan dukungan dari komunitas sekolah dan orang tua siswa yang peduli dengan kualitas pendidikan. Namun, mungkin juga ada beberapa pihak yang mempertanyakan absensi kepala sekolah dalam kegiatan KKKS.
- Uji Panutan : seorang pemimpin yang efektif biasanya akan membuat keputusan berdasarkan kepentingan jangka panjang, dan saya merasa keputusan yang diambil akan sama dengan pimpinan lainya.
- Pengujian paradigma benar dan benar, mengikuti kegiatan KKKS adalah benar namun mengikuti kegiatan akreditasi sekolah juga benar.
- Melakukan prinsip resolusi, menggunakan prinsip berpikir hasil akhir Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan manfaat terbesar bagi jumlah orang terbanyak. Dalam hal ini, kepala sekolah beranggapan bahwa keberhasilan akreditasi akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh siswa dan komunitas sekolah.
- Investigasi Opsi Trilema, mengusulkan wakil untuk mewakili sekolah dalam KKKS sambil tetap fokus pada persiapan akreditasi.
- Buat Keputusan Keputusan
- Alternatif keputusan yang dapat diambil oleh kepala sekolah adalah dengan mengutus 1 orang wakilnya untuk mengikuti kegiatan KKKS agar informasi terbaru dalam kegiatan KKKS dapat diterima secara langsung dari wakilnya, dan wakilnya dapat menyampaikan permohonan maaf kepada forum KKKS atas ketidakhadiran beliau.
- Lihat lagi Keputusan itu lalu refleksikan, Keputusan yang diambil oleh kepala sekolah sudah tepat menurut pemahaman saya, dalam menghadapi situasi dilema etika tidak ada jawaban yang benar atau salah secara mutlak. Yang terpenting adalah proses pengambilan keputusan yang mempertimbangkan semua aspek yang relevan, dalam hal ini keputusan terbaik adalah mengikuti kegiatan akreditasi yang sangat penting dan waktunya cukup lama untuk ditunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H