Mohon tunggu...
Arianto Arianto
Arianto Arianto Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 44 Sungai Kakap

Menulis dan berbagi pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan Diseminasi Budaya Positif di SDN 44 Sungai Kakap dan SMPN 7 Sungai Kakap

23 Agustus 2024   07:05 Diperbarui: 27 Agustus 2024   23:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Guru SDN 44 Sungai Kakap dan SMPN 7 Sungai Kakap

Setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, penguasaan, kebebasan, serta kesenangan. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi, akan berdampak pada perilaku murid di sekolah. Narasumber menjelaskan pentingnya memahami kebutuhan ini agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.

5. Restitusi dan Lima Posisi Kontrol

Restitusi adalah proses di mana murid yang melakukan kesalahan diberi kesempatan untuk memperbaiki dirinya dan kembali ke lingkungan kelas dengan karakter yang lebih baik. Guru diharapkan untuk berperan sebagai manajer yang mendampingi murid dalam proses restitusi, bukan sebagai penghukum atau pembuat rasa bersalah.

6. Segitiga Restitusi

Konsep ini menggambarkan bagaimana guru dapat membimbing murid dalam menghadapi kesalahan, dengan memberikan pemahaman akan konsekuensi yang mereka perbuat, memotivasi untuk memperbaiki diri, serta menjaga kepercayaan diri mereka.

Implementasi Budaya Positif di Sekolah

Penyampaian materi Budaya Disiplin Positif
Penyampaian materi Budaya Disiplin Positif

Selama kegiatan ini, dipaparkan pula contoh penerapan budaya positif di sekolah, seperti pembuatan kesepakatan kelas dan keyakinan kelas, restitusi dan langkah-langkah penerapan segitiga restitusi. Hal  ini bertujuan untuk membangun lingkungan sekolah yang lebih kondusif, di mana setiap murid merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar serta berkembang secara positif.

Kegiatan Desiminasi Budaya Positif ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pemahaman baru bagi para guru dalam menerapkan disiplin yang tidak hanya fokus pada aturan dan hukuman, tetapi juga pada pengembangan karakter murid melalui pendekatan yang lebih manusiawi dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.

Video Kegiatan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun