Pada tanggal 23 Agustus 2024, telah dilaksanakan kegiatan Desiminasi Budaya Positif di SDN 44 Sungai Kakap dan SMPN 7 Sungai Kakap. Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi nyata para  Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 , Dalam kegiatan ini saya sebagai narasumber mencoba dan berupaya memberikan pemahaman mengenai konsep penerapan budaya positif di sekolah.
Konsep Budaya Positif yang Dipaparkan
Dalam kegiatan ini, beberapa konsep penting tentang budaya positif di sekolah dipresentasikan, antara lain:
1. Disiplin Positif dan Nilai Kebajikan UniversalÂ
Disiplin positif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada kesadaran dan pengembangan perilaku baik melalui nilai-nilai kebajikan universal, bukan hukuman atau paksaan. Narasumber menjelaskan bahwa disiplin yang diterapkan di sekolah seharusnya bukan sekadar memberi hukuman bagi pelanggaran, melainkan membangun kesadaran dalam diri murid untuk berperilaku positif.
2. Teori Motivasi, Hukuman, Penghargaan, dan Restitusi
Teori motivasi yang dijelaskan dibagi menjadi tiga: motivasi untuk menghindari hukuman, motivasi untuk meraih penghargaan, dan motivasi untuk menghargai diri sendiri. Dari ketiga motivasi tersebut, motivasi ketiga atau motivasi intrinsik yang diutamakan, karena berasal dari dalam diri siswa dan bersifat lebih kuat serta bertahan lama.
3. Keyakinan Kelas
Keyakinan kelas adalah nilai-nilai universal yang telah disepakati bersama oleh guru dan murid, tanpa memandang perbedaan latar belakang. Proses penyusunan keyakinan kelas melibatkan murid secara aktif dalam merumuskan aturan yang mereka inginkan agar tercipta lingkungan kelas yang nyaman dan penuh nilai kebajikan. Dengan begitu, murid dapat lebih bertanggung jawab dan disiplin dalam menjaga suasana kelas.
4. Kebutuhan Dasar Manusia