Sebelumnya, pengertian saya tentang abdi dalem adalah orang yang meladeni (melayani). Padahal abdi dalem memiliki jenjang peringkat dan keahlian masing-masing, seperti karyawan sebuah perusahaan.
Keraton merupakan pusat budaya Jawa yang dijaga dan dilestarikan oleh para abdi dalem yang memiliki keahlian dan ketrampilan dalam bidang seni budaya, seperti bermain gamelan, nembang, menari tarian tradisional, membaca dan menulis aksara Jawa, dll. Mungkin tanpa mereka, budaya Jawa sudah lama hilang.
Saya pulang melalui rute yang sama seperti  ketika saya datang. Bangsal Kamandungan tampak hidup dipenuhi  anak-anak yang sedang berlatih menari. Mungkin mereka adik kelas dari anak-anak yang PKL tadi.
Saya lalu duduk disisi sebelah barat yang terlindung dari sinar matahari pagi. Kaki saya perlu beristirahat sejenak sambil menonton anak-anak itu menari.
Tiba-tiba tersirat dalam pikiran bahwa sesungguhnya saya ‘berhutang’ pada anak-anak itu. Mereka adalah penerus yang akan melestarikan kebudayaan Jawa. Walaupun mereka sadar bahwa pilihan mereka tidak menjanjikan dari sisi materi. Tapi mereka tetap memilih jalan itu karena panggilan hati.
Anak-anak itu, bersama abdi dalem Keraton, Â adalah yang akan menjaga nyala api kebudayaan Jawa agar tidak pernah padam.
Akhir cerita, hari itu saya tidak berhasil mendapat foto yang lebih estetik tapi saya memiliki pandangan baru tentang abdi dalem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H