Mohon tunggu...
Ariani Kartika
Ariani Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Sudah keluar dari pekerjaan 9-5

Suka menulis dan membuat sabun artisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pandangan Saya tentang Abdi Dalem

19 Oktober 2024   09:39 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:45 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Masuk Kedaton (dokpri)

Sebelumnya, pengertian saya tentang abdi dalem adalah orang yang meladeni (melayani). Padahal abdi dalem memiliki jenjang peringkat dan keahlian masing-masing, seperti karyawan sebuah perusahaan.

Keraton merupakan pusat budaya Jawa yang dijaga dan dilestarikan oleh para abdi dalem yang memiliki keahlian dan ketrampilan dalam bidang seni budaya, seperti bermain gamelan, nembang, menari tarian tradisional, membaca dan menulis aksara Jawa, dll. Mungkin tanpa mereka, budaya Jawa sudah lama hilang.

Saya pulang melalui rute yang sama seperti  ketika saya datang. Bangsal Kamandungan tampak hidup dipenuhi  anak-anak yang sedang berlatih menari. Mungkin mereka adik kelas dari anak-anak yang PKL tadi.

Latihan Menari di Bangsal Kamandungan (dokpri)
Latihan Menari di Bangsal Kamandungan (dokpri)

Saya lalu duduk disisi sebelah barat yang terlindung dari sinar matahari pagi. Kaki saya perlu beristirahat sejenak sambil menonton anak-anak itu menari.

Tiba-tiba tersirat dalam pikiran bahwa sesungguhnya saya ‘berhutang’ pada anak-anak itu. Mereka adalah penerus yang akan melestarikan kebudayaan Jawa. Walaupun mereka sadar bahwa pilihan mereka tidak menjanjikan dari sisi materi. Tapi mereka tetap memilih jalan itu karena panggilan hati.

Anak-anak itu, bersama abdi dalem Keraton,  adalah yang akan menjaga nyala api kebudayaan Jawa agar tidak pernah padam.

Akhir cerita, hari itu saya tidak berhasil mendapat foto yang lebih estetik tapi saya memiliki pandangan baru tentang abdi dalem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun