Mohon tunggu...
Ariani Kartika
Ariani Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Sudah keluar dari pekerjaan 9-5

Suka menulis dan membuat sabun artisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Candi di Candi Sambisari

22 Agustus 2024   09:28 Diperbarui: 22 Agustus 2024   09:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin banyak yang tidak tahu sebenarnya candi Sambisari memiliki 2 lapis pagar. Disisi sebelah timur dieksposi sepotong bagian pagar luar, yang jaraknya cukup jauh   dari pagar dalam.  Pagar bagian luar sengaja tidak dipugar sepenuhnya dengan berbagai pertimbangan. Bayangkan berapa banyak rumah penduduk harus digusur.

Terdapat 8 lingga berukuran kecil yang biasa disebut lingga patok disekeliling candi.  Disebut lingga patok karena lingga tersebut  adalah petunjuk 8 arah mata angin. Menurut kepercayaan Hindu masing-masing mata angin memiliki dewa penjaga

Sepertinya kesadaran akan arah mata angin cukup penting dalam kehidupan masyarakat saat itu. Apa  karena itu orang Jogja sekarang lebih suka memakai petunjuk arah mata angin seperti utara-selatan atau timur-barat, daripada kiri-kanan, ketika memberi petunjuk jalan?

Cerita tentang Candi

Setelah berkeliling halaman candi, kami duduk disisi selatan candi yang teduh dari sinar matahari sambil mendengarkan mas Erwin bercerita tentang bagaimana membangun sebuah candi.

Menentukan Lokasi Pembangunan sebuah candi itu tidak sembarangan. Kalau di kebudayaan Cina mengenal feng shui , di kebudayaan Hindu mengenal Vastu untuk menentukan lokasi dimana terdapat energi positif untuk mendirikan candi suci yang merupakan tempat beribadah pada masa itu.

Setelah Lokasi ditemukan,  tidak serta merta langsung dibangun candi diatasnya, tapi harus diperiksa dulu kondisi tanahnya apakah memungkin untuk membangun sebuah candi  yang tersusun dari potongan batuan andesit yang berat.

Ada 3 cara  untuk mengetes kekuatan tanah.

  • Dibuat lubang lalu lubang itu diisi air. Jika airnya meresap kedalam tanah dengan cepat, berarti tanah itu berongga, tidak cukup padat dan kuat untuk menyangga sebuah candi.
  • Ditabur biji-bijian. Jika biji-bijian tersebut bersemai, berarti tanahnya bagus dan biji yang bersemai melambangkan kehidupan.
  • Api dinyalakan dalam lubang. Jika dalam kondisi tanpa angin api tersebut tetap menyala, berarti tanah tidak berongga yang memungkinkan  ada gas yang bergerak keatas dari dalam tanah.

Mendengar penjelasan mas Erwin tadi, saya tidak bisa menyembunyikan kekaguman saya terhadap  tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh nenek moyang kita.  Mereka menyelesaikan masalah krusial dengan cara sederhana.

Selain menentukan lokasi candi, di setiap candi juga harus ditentukan titik utama candi dimana pripih candi ditanam. Apa itu pripih candi?

Peripih candi adalah benda-benda tertentu  yang diletakan didalam sebuah wadah, biasanya berupa kotak batu atau wadah gerabah. Peripih candi pada umumnya  terdiri atas logam mulia, batu mulia, mantra atau rajah, biji-bijian (padi, jagung, Kopi, Jali), rempah-rempah (kemiri, kayu cendana dan jinten), serta pinang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun