Ilmu merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Terdapat banyak ayat dalam Al- Qur'an dan hadist Nabi yang menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu. Allah Swt berfirman dalam surat Al- Alaq ayat 1-5 yang artinya "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan''. Dalam ayat tersebut kita sebagai umat manusia diperintahkan untuk senantiasa membaca.Â
Ilmu tentang Islam yang bersumber pada Alquran dan Hadits semestinya tidak diposisikan pada tempat terpisah dari rumpun ilmu lainnya, melainkan seharusnya diletakkan sebagai sumber ilmu. banyak kajian matematika yang ada di dalam Alquran yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan yang terintegrasi dalam Alquran. Salah satunya Alquran menjelaskan tentang konsep-konsep matematika seperti himpunan, barisan, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan pecahan, dan lingkaran. Matematika merupakan ilmu yang sentral dalam kehidupan sehari-hari dan sudah dikenalkan sejak dini. Selain itu, matematika juga mampu memberikan pendekatan yang lebih dalam untuk memahami ayat-ayat Qawliyyah. Ilmu Matematika dikembangkan atas dasar sumber Al- Qur'an dan sunah serta hasil observasi, eksperimen, dan penalaran logis.
 Ilmuwan muslim memberikan kontribusi pemikiran dan temuan mengenai matematika. Ini membuktikan bahwa tidak adanya dikotomi antara ilmu pengetahuan dan agama.  Ilmuwan muslim dalam bidang matematika yang dikenal dengan matemamatikawan muslim sangat besar memberikan kontribusi pemikiran-pemikirannya dalam peradaban manusia khususnya kemajuan sains dan matematika. Ilmu matematika itu sendiri pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan Islam yaitu Al-Khawarizmi yang merupakan tokoh ilmuwan yang konsen dalam pengembangan matematika. Ia banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang aljabar.Â
Di dalam Al- Qur'an terdapat banyak ayat yang berkaitan dengan Matematika, diantaranya
1. Surat  Al- An'am ayat 128 ,Surat Al- Waqi'ah ayat 7-10, Surat Al-Baqarah ayat 97, Surat Al-Hujurat ayat 13, Surat Taha ayat 6, Surat Az-Zumar ayat 9, dan Surat Lukman ayat 20. (menjelaskan tentang himpunan )
2. Â Surat As- Shaff ayat 1 dan 4 (menjelaskan tentang barisan)
3. Surat Al- Fajr ayat 2-3 (menjelaskan tentang bilangan cacah) dan Al- Isra' ayat 12 (menjelaskan tentang bilangan bulat)
4. Surat An- Nisa' ayat 11-12 (menjelaskan tentang bilangan pecahan)
5. Surat Al- Hajj ayat 29 (menjelaskan tentang lingkaran)
Penerapan Ilmu matematika berdasarkan nilai epistemologi sebagai berikut.
1. Bayani. Nilai Bayani merupakan pendekatan yang menekankan pada teks. dalam cabang ilmu matematika bisa dilihat dari pola pola numerik yang dianggap mempunyai makna spiritual atau filosofis. contoh yang dapat dilihat dalam kehidupan seperti: bentuk- bentuk geometris seperti kubah, mihra, dan ornamen yang sering digunakan dalam arsitektur islam yang mempunyai makna simbolis.
2. Burhani. Nilai Burhani merupakan pendekatan berdasarkan logika, bukti atau penalaran. Dalam cabang ilmu matematika nilai burhani ini merupakan inti yang dimana setiap pertanyaan harus didukung oleh bukti yang kuat. contohnya: penghitungan kekuatan struktur, proporsi bangunan, dan desain ornamen yang menggunakan prinsip- prinsip geometri.
3. Irfani. nilai Irfani merupakan pendekatan yang menekankan pada pengalaman spiritualis, dan pemahaman yang mendalam terhadap suatu hal. dalam cabang ilmu matematika ini biasanya terlihat dari keselarasan dan pola sistematis. contohnya: bangunan- bangunan islam seperti masjid yang dirancang dengan baik dan benar sehingga menciptakan suasana yang khusyuk dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal (berpikir) dan perasaan tentang sesuatu yang diketahui itu. Berbagai contoh peristiwa alam dan benda-benda yang ada di dunia ini, tidak dapat dipikirkan dan diolah oleh manusia untuk kepentingan hidupnya dan untuk memperkuat imannya, kecuali oleh orang yang berilmu yang menggunakan ilmunya. Dengan mengintegrasikan nilai Bayani, Burhani, Dan Irfani dalam Ilmu Matematika kita dapat memandang matematika sebagai alat yang komprehensif untuk memahami dunia dan diri sendiri. Matematika tidak hanya untuk memecahkan masalah, tetapi juga dapat memperkaya pengetahuan spiritual dan sosial kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H