Mohon tunggu...
Ariani agustina
Ariani agustina Mohon Tunggu... Atlet - UIN SMH BANTEN

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Walisongo dan Dakwah Islam, Model Penyebaran Agama Islam Walisongo, Kemajuan Islam Periode Walisongo

29 November 2023   14:58 Diperbarui: 29 November 2023   15:11 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NAMA : Ariani AgustinaSebagai Tugas UAS Mk SPI dg Dosen Pegampu DR.H.Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM

A. Pengertian Walisongo Wali Songo mengacu pada sembilan orang suci Islam yang memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam di Jawa, Indonesia selama abad ke-14. Istilah Wali berarti "pelindung," "teman dekat," atau "pemimpin," sedangkan Songo berarti "delapan" dalam bahasa Jawa. Oleh karena itu, Wali Songo berarti "sembilan penjaga" atau "sepuluh pemimpin yang dipercaya." Sembilan orang kudus adalah Sunan Bonang, Sunan Ampel, Giri, Drajat, Kalijaga, Kudus, Muria, Gunung Jati dan Walisongo. Mereka dikenal karena kesombongan, kebijaksanaan, dan ajaran-ajaran mereka, yang membantu menyebarkan Islam di seluruh Jawa. Wali Songo memainkan peran penting dalam penciptaan iman Islam di Indonesia, dan ajaran mereka terus mempengaruhi budaya dan masyarakat Indonesia hingga saat ini


B. Nama Nama Walisongo 

1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) la diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tsetengah, pada paruh awal buruk ke-14. Babad Tanah Jawa versi kecilnya menyetapinya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal. 

2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, ia umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para Wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel gigi. Surabaya, dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. 

3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar-agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah Suluk Wijil dan tembang Tombo Ati, yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa misalnya dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa jawa bernama Dia tmobil van Bonang atau BukuBonang. MenurutGW.J. menarik, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung terbuka sedikitannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525. Ia dimakamkan di daerah Tuban, Jawa Timur. 

4. Sunan Drajat Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel. Nama asli dari sunan drajat adalah masih munat. masih munat nantinya terkenal dengan nama sunan drajat. Nama sewaktu masih kecil adalah Raden Qasim. Sunan drajat terkenal juga dengan kegiatan 3 sosialnya. Dialah wali yang memelopori penyatuan anak-anak yatim dan orang sakit. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam.

5. Sunan Kudus Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasihat Sultan Demak. Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550. 

6. Sunan Giri Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik, yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima. 

7. Susunan Kalijaga Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang Suluk lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri. 

8. Sunan Muria (Raden Umar Said) Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari istrinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung, Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus. 4 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun