Tiba tiba hujan merajuk, merontai untuk lepas dari pengkuan langit, sementara diantara rintik rintiknya ada senyum mengembang diantara dua hati, senyum yang tak terlihat namun mampu dijelaskan oleh mata. Mata dua insan yang saling tertaut karena apa yang tak mampu dijelaskan oleh logika
Hujan telah sedikit memberi waktu namun tak mampu kau tangkap pesannya, isyarat mata tidak mampu memberi jawaban atas apa dan bagaimana, sedang perayaan hujan segera berlalu tanpa sempat mengalirkan rasa yang bersatu
Arian Dwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!