Mohon tunggu...
Arian Dwi
Arian Dwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perayaan Hujan

25 April 2017   18:57 Diperbarui: 26 April 2017   04:00 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiba tiba hujan merajuk, merontai untuk lepas dari pengkuan langit, sementara diantara rintik rintiknya ada senyum mengembang diantara dua hati, senyum yang tak terlihat namun mampu dijelaskan oleh mata. Mata dua insan yang saling tertaut karena apa yang tak mampu dijelaskan oleh logika

Hujan telah sedikit memberi waktu namun tak mampu kau tangkap pesannya, isyarat mata tidak mampu memberi jawaban atas apa dan bagaimana, sedang perayaan hujan segera berlalu tanpa sempat mengalirkan rasa yang bersatu

Arian Dwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun