Mohon tunggu...
Ariana Oktapia
Ariana Oktapia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Mengarang dan Berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah? Bagaimana Seharusnya Sebuah Sekolah Itu?

27 Mei 2024   15:21 Diperbarui: 27 Mei 2024   16:46 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah karya menarik dari St. Kartono dengan judul "Sekolah Impian untuk Anak-Anak Kita" ini membuka kembali pemikiran kita mengenai bagaimana seharusnya kriteria yang baik untuk sebuah sekolah bagi para generasi penerus bangsa. Dalam buku ini memiliki 25 sub topik  yang dibahas secara rinci. Mulai dari bagaimana sekolah merupakan sebuah cerminan panutan, bagaimana seharusnya sekolah mendidik dan membentuk para generasi bangsa, bagaimana seharusnya sekolah menyediakan fasilitas layak yang dibutuhkan untuk mendukung minat dan bakat para generasi penerus bangsa, hingga bagaimana cara guru dan lingkungan sekolah seharusnya bersikap untuk membentuk mental dan pemikiran positif para generasi penerus bangsa ini.

            Dalam buku ini juga digambarkan bagaimana seharusnya sekolah mendukung kebebasan bagi para siswa namun masih dalam pengawasan dan itu memerlukan sikap kesabaran para guru karena kebebasan yang terpantau ini kelak juga akan memiliki resikonya tersendiri. Melalui karya ini juga memberikan kita gambaran bahwa peran orang tua sangat penting untuk pendidikan dan perkembangan sang anak, dimana seharusnya para orang tua tidak lepas tangan begitu saja ketika mereka menyerahkan anaknya kepada pihak sekolah, melainkan mencoba untuk mengikuti perkembangan sang anak dan aktif turut serta dengan beberapa kegiatan yang sekiranya dapat diikuti oleh orang tua.

            Karya ini juga sedikit menyentil para pendidik untuk menjadi pribadi yang bagaimana, karena banyak sekali para siswa tidak berkembang dan malas untuk mengikuti sebuah kelas yang pengajarnya sudah tidak disukai dari awal, mungkin karena pembawaan pembelajaran yang terlalu monoton atau membosankan, atau hanya mengisi absen dan memberikan tugas tanpa penjelasan, atau bagaimana ketidakpedulian guru mengenai tugasnya yang tidak hanya mengajar, namun juga mendidik para siswa yang dimana didikan dan ajaran yang seharusnya itu tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas, namun di setiap sudut sisi lingkungan sekolah.

            Selain itu sebagai guru alangkah baiknya tidak membedaka-bedakan murid, karena banyak ditemui di lapangan bahwa ada beberapa guru meng-anak emaskan beberapa sosok anak dengan berbagai kriteria, bisa karena pintar, karena akrab, dan tidak dipungkiri banyak guru laki-laki hanya senang berbicara banyak kepada para siswi begitupun sebaliknya.

            Masih banyak lagi yang bisa membuka beberapa pemikiran kita dari buku ini, namun yang saya jabarkan di atas adalah poin-poin yang menilik hati saya. Semua orang bebas untuk berpendapat dan kritis, namun dibalik itu semua alangkah baiknya kita lebih merenungkan dan menilik kemungkinan besar fakta yang terjadi di lapangan yang selalu turun-temurun walau berbeda sekolah, wilayah.

Referensi Resume : "Sekolah Impian untuk Anak-Anak Kita" Karya St.Kartono

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun