Mohon tunggu...
Ariana Novadian
Ariana Novadian Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog klinis dewasa yang berdomisili dan berpraktik di Jakarta

Tertarik pada tema-tema self care, mentalhealth exercise dan positive psychology.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Termometer Emosi sebagai Pengendalian Diri

18 Maret 2022   23:01 Diperbarui: 18 Maret 2022   23:04 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran Diri Terhadap Emosi

Menurut Daniel Goleman (2003) kesadaran diri merupakan cara untuk mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. 

Sedangkan Solso dkk (2007) mengungkapkan bahwa kesadaran diri merupakan sebuah kesiapan seseorang terhadap peristiwa yang ada di lingkungan sekitar, maupun peristiwa yang bersifat kognitif yang terdiri dari pikiran, memori, sensasi fisik, dan juga perasaan. 

Dengan kesadaran diri yang baik, kita akan lebih mudah untuk bisa merefleksikan diri, menggali pengalaman, mengamati, dan juga mengendalikan emosi. Oleh karenanya, Tasha Eurich PhD juga menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kesadaran diri, dinilai lebih percaya diri dan lebih sukses dalam relasi maupun pekerjannya.

Kesadaran diri terhadap unsur emosi mempunyai pengaruh yang besar pada upaya seseorang beradaptasi dari suatu perubahan. Sebagaimana asal katanya dari bahasa latin yaitu emovere  yang berarti sesuatu hal yang bergerak atau dapat diekspresikan keluar maka emosi perlu dirasakan (disadari) serta butuh dialirkan (diekspresikan). 

Selain itu emosi juga berarti motif; emosi dapat dipergunakan untuk menyalurkan motif seseorang. Dengan demikian, setiap emosi itu membawa "pesan" dari kebutuhan internal kita yang sedang terusik. Jadi jika kita mampu mengenali dan menyadari emosi yang terjadi, kita akan mengetahui apa yang dibutuhkan untuk dipenuhi.

Bagaimana cara menyadari emosi? Merujuk pada pengertiannya, emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak (Goleman, 2003). Jadi dapat dikatakan emosi mencakup respon perpaduan dari pikiran, ketubuhan/fisik dan tindakan terhadap suatu situasi. Contoh, saat kita merasa cemas, pikiran akan dipenuhi antisipasi, fisik bisa jadi bergetar dan menampilkan perilaku mondar-mandir.

Emosi juga melibatkan unsur biologis, yang melibatkan kerja hormon, sistem syaraf, jantung, pernafasan dll. Oleh karenanya respon emosi juga akan dirasakan secara ketubuhan. Misal saat marah, kita bisa merasakan nafas lebih cepat atau sakit kepala. Oleh karena itu melalui pengamatan dari reaksi ketubuhan atau fisik, kita dapat melatih akan kesadaran tentang kondisi emosi yang dialami.

Termometer Emosi Sebagai Pengendali Diri

Sebetulnya termometer emosi merupakan bentuk analogi dari aktivitas kesadaran diri kita mengenali kondisi emosi melalui reaksi ketubuhan. 

Pengenalan diri akan kenaikan intensitas pada ketubuhan kita dibutuhkan untuk mencegah terjadinya perilaku yang tidak terkontrol. Seperti termometer tubuh, saat kita mengetahui suhu bertambah tinggi maka kita dapat melakukan tindakan tertentu agar tidak terjadi kejang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun