Mohon tunggu...
Nanda Aria
Nanda Aria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Mudah Terprovokasi Isu PKI yang Digunakan untuk Menyudutkan Jokowi

22 September 2017   17:09 Diperbarui: 22 September 2017   18:01 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hoax Isu PKI II dok.Pribadi

Akhir-akhir ini isu PKI kembali dihembuskan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik untuk mendiskreditkan pemerintahan Jokowi. Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan kembali ketakutan masyarakat atas PKI dan kesan pemerintahan Jokowi yang melindungi mereka.

Salah satunya dalam video yang beredar di youtube dan sosial media yang berjudul "Inilah Fakta Bahwa PKI Bangkit Kembali". Video tersebut berisi catatan 20 tahun gerakan PKI dari tahun 1996-2016 yang disampaikan oleh Alfian Tanjung atas arahan Kivlan Zen di Solo pada 5 Juni 2016.

Video yang beredar tersebut merupakan konten lama yang beredar kembali. Atas ceramah-ceramahnya soal PKI, akhirnya  Alfian Tanjung ditetapkan sebagai tersangka. Hal itu karena dalam ceramah Alfian Tanjung tersebut dianggap menyebarkan informasi hoaks yang menyesatkan publik, juga mengandung unsur ujaran kebencian dan pencemaran nama baik.

Terkait dengan tuduhannya bahwa ada  rapat PKI di Istana yang melibatkan Nezar Patria, anggota Dewan Pers, Alfian Tanjung telah mengakui bahwa informasi itu tidak benar. Dan ia telah meminta maaf pada Nezar Patria.

Alfian Tanjung ditahan pihak kepolisian setelah ada laporan terkait cuitannya di twitter yang menyatakan bahwa 85% kader PDIP adalah PKI. Penahanan tersebut dilakukan atas pertimbangan obyektif hukum dan sesuai dengan UU.

Rangkaian kegiatan dan orang-orang yang disebutkan Alfian Tanjung dalam video tersebur belum dapat dipastikan kebenarannya. Hal itu karena berangkat dari anggapan subyektifnya saja, bukan dari fakta sejarah.

Karena itu, apa yang disebutkan oleh Alfian Tanjung dapat dianggap sebagai model propaganda untuk membentuk opini publik dengan tujuan tertentu. Selain Alfian Tanjung, kita juga harus curigai kepentingan Kivlan Zen sebagai pengarah.

Dari ceramah Alfian Tanjung itu terlihat ia tidak memahami apa itu PKI dan sejarah dengan baik. Apa yang disampaikannya tidak sesuai dengan kaidah ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan secara luas. Padahal penelitian soal PKI sudah banyak dan tersebar luas.

Apa yang disampaikan dalam video tersebut semuanya adalah tuduhan yang tendensius. Apalagi menyebutkan beberapa orang pemerintahan terlibat dalam PKI saat ini. Itu adalah informasi hoax yang berpotensi menyesatkan publik.

Tentu, kita sudah paham bahwa itu dilakukan untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi, sekaligus digunakan sebagai cara untuk meragukan kapabilitas pemerintah RI.

Kita sebagai warganet sebaiknya dapat menilai dengan cerdas dan kritis atas video-video yang tersebar seperti itu. Kita harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang hanya bualan belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun