Terungkapnya sindikat penyedia jasa konten kebencian, Saracen, menunjukkan kepada kita bahwa merebaknya ujaran kebencian berbasis isu SARA dalam dinamika sosial politik akhir-akhir ini merupakan hasil dari kerja yang terorganisir dan by design. Pekerjaan itu membutuhkan pengaturan yang sedemikian rupa sehingga memiliki efek yang luar biasa seperti saat ini.
Terdapat beberapa faktor yang mengondisikan kelompok seperti Saracen ini dapat berkembang, yaitu situasi sosial yang rentan, krisis dan kesenjangan ekonomi, kelompok intoleran yang eksis dan berpengaruh, dan hasrat elit yang ingin berkuasa dengan menggunakan segala cara. Gabungan dari beberapa kondisi tersebut yang membuat Saracen memiliki pasarnya sendiri.
Pekerjaan Saracen ini dapat menimbulkan dampak yang luar biasa besar. Hal itu karena bisa menimbulkan ketegangan sosial, konflik, diskriminasi, xenophobia, dan kekerasan. Bahkan menurut Ketua Setara Institute, Hendardi, Â dampak dari pekerjaan Saracen ini pada titik ekstremnya bisa mengarah ke genosida pada kelompok identitas (agama atau etnis) tertentu.
Kita patut apresiasi keberhasilan Direktorat Siber Polri dalam menangkap pelaku penyebar ujaran kebencian seperti Saracen. Dengan ini diharapkan  dapat mengurangi dan mencegah penyebaran konten-konten kebencian di masyarakat, terutama menjelang musim pemilihan umum.
"Pencegahan konten kebencian bukan hanya untuk mendukung pelaksanaan agenda-agenda politik elektoral pada musim Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, tetapi yang utama ditujukan untuk pencegahan kebencian, diskriminasi dan kekerasan," ungkap Hendardie, Ketua Setara Institute.
Penangkapan Saracen adalah salah satu upaya untuk memulihkan ruang publik kita agar lebih toleran. Tetapi selain itu yang lebih utama dilakukan adalah menghadirkan teladan elit, membangun kebijakan yang kondusif bagi promosi toleransi dan keberagaman, serta penegakan hukum yang adil atas setiap praktik intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan yang berpusat pada kebencian atas dasar apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H