Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Komitmen Politik Kunci Kemajuan Kesehatan

11 Desember 2023   12:04 Diperbarui: 12 Desember 2023   05:22 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: KOMPAS.id

Pembangunan suatu bangsa tidak pernah lepas dari sumber daya manusia yang merupakan motor penggeraknya. Untuk mewujudkan pembangunan yang berkemajuan maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Mengacu pada indeks pembangunan manusia, salah satu komponennya ialah angka harapan hidup, yang dimana semakin tinggi angka harapan hidup, semakin tinggi pula taraf kualitas sistem kesehatan di suatu negara diperlukan untuk diselenggarakan.

Dengan demikian, kualitas kesehatan suatu bangsa menentukan kualitas pembangunan. 

Berbicara mengenai pembangunan yang apakah selama ini telah digawangi dengan kapasitas sumber daya yang optimal, kita mengetahui bahwa selama ini kiranya Indonesia tak kekurangan orang pintar mengingat sudah banyaknya ahli-ahli kesehatan masyarakat, klinisi, dan peneliti yang bahkan sudah jauh-jauh menimba ilmu untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat kembali ke negara Indonesia.

Tidak pula kekurangan bukti-bukti ilmiah menimbang sudah banyaknya penelitian di bidang sistem kesehatan maupun dunia kedokteran yang dihasilkan oleh para peneliti-peneliti hebat di Indonesia, juga tidak kekurangan ide-ide brilian untuk kemajuan sektor kesehatan mengingat sudah terlalu banyak forum-forum atau konferensi di bidang kesehatan yang membahas bersama masa depan kesehatan dan merumuskannya dalam bentuk rekomendasi kebijakan berbasis bukti untuk para pemangku kepentingan.

Namun tetap saja, perjalanan kemajuan kesehatan di Indonesia tak menunjukkan kemajuan positif yang signifikan untuk dapat bersaing paling tidak dengan para negara tetangga.

Lalu apa lagi hal yang diperlukan dalam pembangunan kesehatan ini?

Penulis meyakini bahwa kemajuan pembangunan sektor kesehatan di negara ini tak cukup hanya melalui hal-hal yang telah disebutkan di atas, namun lebih dari itu diperlukan komitmen politik dari para pemangku kepentingan. Salah satunya ialah melalui komitmen dari pemimpin yang nantinya akan terpilih pada Pemilu 2024 mendatang.

Dengan demikian, wajib hukumnya bagi siapapun tanpa terkecuali untuk mengkritisi dengan sungguh-sungguh komitmen apa yang akan dihadirkan masing-masing kandidat di setiap forum resmi yang nanti akan diselenggarakan misalnya melalui debat calon presiden dan calon wakil presiden.

Percuma saja jika Indonesia memiliki banyak ahli kesehatan, memiliki banyak penelitian, hingga rekomendasi-rekomendasi kebijakan apabila seluruhnya tak diawali oleh komitmen politik dari pemimpin-pemimpin yang mampu menyadari bahwa kesehatan merupakan komponen terpenting dalam pembangunan suatu bangsa. 

Kita wajib memilih kandidat presiden dan wakil presiden yang mampu menjawab pertanyaan kita terkait apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki kesejahteraan tenaga kesehatan selama ini. Apa yang mereka pikirkan tentang akses kesehatan yang belum merata hingga saat sekarang ini? Apa solusi terbaik dan paling konkrit yang dapat mereka hadirkan untuk mengatasi masalah stunting di negeri ini? Apa penyelesaian untuk masalah penyakit-penyakit tidak menular yang biaya kesehatannya kian membengkak dari hari ke hari? Apa langkah terbaik untuk memperbaiki ketahanan kesehatan Indonesia untuk menghadapi kemungkinan adanya pandemi di masa mendatang? Kandidat mana yang paling siap? Kandidat mana yang memiliki solusi paling konkrit?

Dan yang paling utama, kandidat mana yang paling berkomitmen untuk memajukan kesehatan Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun