Dengan melibatkan kader TB dalam upaya investigasi kontak TB, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas upaya pencegahan dan pengendalian TB di masyarakat.
Peran kader TB sangat penting dalam mengurangi beban TB di masyarakat, terutama di negara-negara berkembang di mana TB masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius.Â
Adanya kader TB, diharapkan penderita TB dapat ditemukan dan diobati lebih awal sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut dan memperbaiki kualitas hidup penderita TB dan keluarganya.
Dalam perjalanannya mendeteksi, mengedukasi, serta memfasilitasi pengobatan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh kader TB.Â
Beberapa kendala tersebut antara lain pengetahuan kader yang belum optimal mengenai prosedur investigasi kontak, kurangnya kepercayaan dari masyarakat terhadap kader TB, keterbatasan keterlibatan kader dalam melakukan tugasnya, kurangnya alat bantu pendidikan dan informasi (KIE) yang tersedia di lapangan, kurang optimalnya kolaborasi antara kader TB dengan pelayanan kesehatan primer, dan masalah terkait dengan pengumpulan data mengenai kontribusi kader dalam layanan kesehatan primer.Â
Pemerintah patut bangga dengan pencapaian tertinggi dalam deteksi atau penemuan kasus TB pada tahun 2022. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh kader TB yang perlu diperhatikan terus oleh pemerintah. Dengan fasilitasi pemerintah terhadap kendala-kendala tersebut, diharapkan capaian deteksi kasus TB akan semakin baik di masa yang akan datang.
Mari mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam penemuan dan penanganan kasus-kasus TB selama ini, dari pemerintah, pembuat kebijakan, tenaga kesehatan, hingga kader, serta seluruh masyarakat yang terlibat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H