Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapakah Beban Sesungguhnya dalam BPJS?

22 Desember 2022   16:33 Diperbarui: 26 Desember 2022   10:15 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manifestasi sakit yang diperoleh oleh kelompok miskin ialah tak lepas dari kegagalan pemerintah menyediakan sistem yang mumpuni seperti sistem pendidikan, kesehatan, ekonomi, ketenagakerjaan, dan seterusnya untuk masyarakat memperoleh penghidupan yang layak. 

Dengan ekonomi seadanya, pemenuhan makanan bergizi, lingkungan rumah yang sehat, gaya hidup yang ideal akan begitu susah diraih oleh mereka yang terpinggirkan ini.

Menyalahkan kelompok kaya sebagai beban besar BPJS juga sama saja merupakan hal yang tidak tepat. 

Berargumen bahwa masyarakat kaya seharusnya tidak menggunakan BPJS, karena sering kali masyarakat kaya dianggap menggunakan fasilitas kesehatan yang memakan dana yang besar ialah salah. 

Masyarakat kaya telah memenuhi kewajibannya sebagai anggota BPJS, dan lalu berhak memperoleh haknya.

Jika memang harus menyalahkan siapa yang paling bersalah dengan defisitnya BPJS, kiranya mereka mereka yang seharusnya mampu menerapkan hidup sehat adalah golongan yang paling tepat disalahkan. Entah dari golongan miskin ataukah golongan kaya.

Bila kita menilik data BPJS terkait 10 penyakit dengan beban terbesar yang didanai BPJS, mayoritasnya adalah penyakit-penyakit yang faktor risikonya dapat dimodifikasi atau dengan kata lain ialah penyakit yang dapat dicegah. 

Penyakit jantung, diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal adalah kumpulan penyakit yang faktor risikonya dapat diubah dengan pola perilaku hidup masyarakat.  

Merokok, tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup, makan makanan tidak sehat adalah tiga hal yang masih menjadi evaluasi besar bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Mari, pekerjaan rumah kita bersama untuk memastikan seluruh masyarakat mampu menerapkan pola hidup sehat, memeriksakan kesehatan secara teratur, mendeteksi penyakit secara dini dan mengkonsultasikannya dengan tenaga kesehatan. 

Bukanlah tindakan yang tepat untuk memperdebatkan siapa beban BPJS di antara kita. Setiap individu berhak atas kesehatan termasuk jaminan kesehatan di dalamnya, baik miskin maupun kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun