1. Nutrisi parenteral harus diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi melalui oralÂ
2. Jika pemberian nutrisi tambahan diindikasikan, nutrisi parenteral digunakan pada pasien dengan gangguan saluran cerna atau tidak dapat memenuhi kebutuhan secara oral, seperti pada penyakit ileus paralitik, iskemi mesenterik, obstruksi usus, fistula saluran cerna.Â
Atau jika dibuat secara ringkas, infus dipasang sebagai pemberian terapi nutrisi tambahan saat nutrisi per oral dianggap tidak mencukupi, atau sebagai terapi nutrisi total bila pasien memang tidak dapat makan, atau jika pemberian obat-obatan melalui per oral dianggap tidak dapat memberikan efek yang adekuat kepada pasien.
Memahami beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pemasangan infus
1. Phlebitis atau peradangan pada pembuluh darah vena.
2. Hematoma atau kondisi adanya kumpulan darah yang tidak normal di luar pembuluh darah (ekstravasasi cairan)
3. Emboli udara atau keadaan ketika gelembung udara masuk ke dalam pembuluh darah. Gelembung-gelembung udara tersebut kemudian dapat berjalan ke arah jantung atau paru-paru Anda yang menyebabkan terhambatnya aliran darah.Â
Sekali lagi, pemasangan infus harus benar-benar disesuaikan dengan ada atau tidaknya indikasi. Jika pemasangan infus telah dimaklumkan selama ini karena pemberian infus dianggap pasien sebagai hal yang dapat menyembuhkan pasien atau dengan kata lain sugesti terkait penyembuhan pasien secara instan untuk apapun jenis penyakitnya melalui infus ialah begitu kuat dan saya pikir inilah saatnya kita  mengubah pola pikir pasien dengan edukasi yang adekuat.
Resistensi dari pasien yang sangat menyenangi dipasangi infus ini tentu saja ada dan sangat kuat, namun memang sudah seyogyanya edukasi terkait indikasi hingga efek samping dari pemasangan infus ini menjadi kewajiban bagi kita tenaga kesehatan untuk memberikannya sejelas-jelasnya.
Alih-alih sembuh dari penyakitnya, pemasangan infus tak berdasar justru hanya akan menimbulkan efek samping/komplikasi yang menyulitkan pasien di kemudian hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H