"Pemeriksaan tanda dehidrasi itu tidak hanya mengacu pada turgor kulit saja bu sebenarnya, ada pemeriksaan lain yang juga harus dilakukan. Tadi mungkin ibu sudah melihat apa apa saja pemeriksaannya. Dan yang terpenting itu semua pada akhirnya memerlukan pertimbangan klinis seorang dokter untuk menentukan itu dehidrasi atau tidak."
Pada saat mengedukasi ibu pasien, saya menyampaikan betapa saya mengapresiasi seorang ibu yang berusaha mencari informasi terkait kesehatan/kedokteran melalui internet. Saya menjelaskan bahwa saya memahami rasa penasaran dan rasa ingin belajar seseorang untuk dirinya sendiri maupun orang yang ia berikan asuhan.Â
Saat itu saya menyadari bahwa masyarakat semakin pintar dan kemajuan teknologi menjadi faktor yang paling berkontribusi di masa sekarang terkait literasi kesehatan seseorang mengingat kemajuan teknologi telah berhasil memudahkan proses pembelajaran.Â
Cukup dengan mengetikkan kata kunci yang kita inginkan dan lalu menekankan tombol enter, kita langsung akan memperoleh ratusan ribu basis data yang tersimpan di dalam internet. Tak perlu lagi repot-repot pergi ke perpustakaan dan bertanya kepada sang penjaga perpustakaan buku apakah kiranya yang bisa menjawab sebuah rasa penasaran.Â
Saat itu saya menjelaskan bahwa memang sangat diperbolehkan untuk siapapun tanpa kecuali mencari informasi terkait kesehatan melalui internet, namun alangkah baiknya setiap kali pencarian informasi kesehatan diiringi dengan konfirmasinya kepada ahli.Â
Tepat seperti yang dilakukan oleh sang ibu saat itu. Saya menjelaskan bahwa saya sangat berterima kasih kepada sang ibu yang telah dengan sangat antusias mencari tahu apakah yang ia lakukan sudah benar mengingat tak seluruhnya yang ada di internet itu benar.Â
Dan sekalipun sudah benar, tentu saja teori-teori di internet tidak bisa dipadankan dengan pertimbangan klinis seorang dokter yang telah mempelajari penyakit dengan berbagai pendekatan. Sang ibu lalu melempar senyum dan menghela nafas.Â
Jaman memang sudah sangat jauh berbeda. Ibu-ibu tak sembarang ibu-ibu, tapi ibu-ibu dengan embel-embel milenial. Ponsel pintar yang terus berada di genggaman tangan telah membantu setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang ibu-ibu milenial.Â
Dari menemukan resep olahan makanan untuk sarapan, berbelanja sepatu anak untuk tahun ajaran baru di toko-toko berbasis daring, hingga mencari tahu bagaimana caranya mengenali dehidrasi pada anak yang sedang diare. Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mempermudah ibu-ibu generasi milenial untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan secara daring.Â
Penulis berharap pencarian-pencarian informasi ini hendaknya disertai dengan kemampuan literasi digital yang baik untuk menjamin ketepatan dalam memilah informasi yang beredar. Konfirmasi kepada ahli dapat turut dijadikan sebagai salah satu solusi untuk menjamin kebenaran informasi yang didapatkan.Â
Selain itu, dengan perkembangan literasi kesehatan melalui perkembangan teknologi yang tak terelakkan tentu semakin menuntut kita para tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan demi mengimbangi masyarakat yang semakin hari semakin kritis dan berwawasan.