Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Empat Klaster Puskesmas pada Transformasi Sistem Pelayanan Kesehatan Primer

6 Juli 2022   20:04 Diperbarui: 6 Juli 2022   20:19 7438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilar pertama dari transformasi sistem kesehatan adalah transformasi layanan primer. Transformasi layanan primer ditujukan oleh pemerintah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui integrasi layanan kesehatan primer. Perubahan mendasar  dalam transformasi kesehatan layanan primer ialah pertama, menggunakan siklus hidup sebagai dasar platform integrasi pelayanan kesehatan dan penguatan promosi serta pencegahan. Kedua, mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa/kelurahan dan dusun/RT/RW, memperkuat pemantauan wilayah setempat atau disingkat sebagai PWS dengan dasbor situasi kesehatan per desa/kelurahan. Perubahan sistem kesehatan layanan primer ini akan terlihat pada tingkat kecamatan yakni Puskesmas, pada tingkat desa/kelurahan yakni Posyandu Prima, pada tingkat dusun/RT/RW pada posyandu. Kegiatan di Puskesmas selanjutnya akan dibagi ke dalam empat klaster. Klaster pertama ialah klaster manajemen, klaster kedua adalah klaster ibu, anak, dan remaja, klaster ketiga adalah klaster usia produktif dan lanjut usia (lansia), klaster keempat adalah klaster penanggulangan penularan penyakit. Paket pelayanan komprehensif akan diberikan di masing-masing klaster. Yang mana paket tersebut terdiri dari skrining penyakit, diagnosis dan pengobatan, dan konseling. Jika terdapat kasus penyakit menular, petugas di klaster 4 bertugas untuk memutus rantai penularannya. 

Selain melakukan pelayanan kesehatan, Puskesmas bertugas untuk melakukan PWS. Petugas di masing-masing klaster pelayanan akan menggunakan dasbor pola penyakit dan cakupan pelayanan di satuan wilayah kerja Puskesmas dan satuan wilayah Desa. Kemudian dibahas di Posyandu Prima setiap bulannya. 

Di tingkat desa, akan ada integrasi dari Puskesmas Pembantu/Poskesdes dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) atau yang disebut dengan Posyandu Prima. Posyandu Prima akan diampu oleh bidan dan perawat yang memberikan pelayanan setiap hari dan pengurus LKD yang akan mengelola kegiatan pemberdayaan masyarakat, termasuk kegiatan posyandu di wilayahnya. Posyandu Prima bertanggung jawab terhadap hasil status kesehatan masyarakat di desa/kelurahan, yang akan dipantau secara berkala setiap minggunya melalui dasbor kesehatan. 

Di tingkat dusun/RW akan terdapat kegiatan posyandu yang terintegrasi. Kegiatan posyandu dilakukan terjadwal oleh kader dan didampingi petugas dari Posyandu Prima dan Puskesmas. Pelayanan yang diberikan antara lain skrining dan edukasi kesehatan sesuai siklus hidup serta layanan pencegahan seperti imunisasi dan pemberian makanan tambahan (PMT).  Para kader juga akan rutin melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana. Hasil kunjungan akan disampaikan ke Posyandu Prima untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh petugas dan masyarakat. Semua masalah kesehatan yang diidentifikasi dalam rangkaian pelayanan kesehatan primer, akan ditindaklanjuti melalui koordinasi oleh Posyandu Prima dengan keterlibatan semua mitra. 

Penulis berharap, melalui transformasi pelayanan kesehatan primer ini sesegeranya dapat mengembalikan Puskesmas pada fungsinya sebagai wadah promotif dan preventif kesehatan masyarakat. Diharapkan transformasi ini dapat meningkatkan kerjasama seluruh level masyarakat dan berbagai pihak baik di tingkat RT, RW, desa/kelurahan, hingga kecamatan untuk menciptakan upaya kesehatan dan pada akhirnya menuju status kesehatan masyarakat yang optimal. Selain itu, penulis berharap agar pemerintah dapat membuat regulasi induk dan regulasi turunan yang jelas dan praktis untuk mengatur Puskesmas pada era transformasi pelayanan kesehatan primer ini dan bagaimana masing-masing Puskesmas mengelola Posyandu-posyandu Primanya untuk dapat memberikan data kesehatan masyarakat yang berkualitas dan berkelanjutan dalam rangka pemantauan wilayah setempat yang berdampak. Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan tentu tak dapat bekerja sendiri. Kerjasama lintas kementerian yakni salah satunya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam rangka penyediaan teknologi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia tanpa kecuali dan peningkatan kuantitas serta kualitas literasi digital masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan era yang semakin berdigitalisasi. 

Sumber: Video "Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer" oleh Humas Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dipublikasikan 24 Juni 2022 pada laman Youtube Humas Kesmas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun