Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pasien dengan Kehamilan Palsu: Potret Kehidupan Wanita yang Selalu Diadili dan Diperdebatkan

27 Juni 2022   19:58 Diperbarui: 27 Juni 2022   20:29 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Suatu hari, seorang wanita berusia 18 tahun datang menghampiri saya ke poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Ia menyampaikan bahwa ia merasa ia hamil. Saat ditanya mengapa ia hamil, ia mengatakan jika ia sering merasa mual dan muntah saat hendak makan sehingga ia selalu mengurungkan niatnya untuk makan. Tetangga sekitar rumahnya mengatakan bisa jadi ia hamil. Ia pun merasa demikian ditambah ia sudah tak mendapat menstruasi selama 2 bulan. 

"Sebelumnya sudah melakukan tes kehamilan dengan test pack, Mbak?" 

"Sudah dok, sudah 10x tes kehamilan dengan test pack selama 2 minggu terakhir, hasilnya seluruhnya bergaris satu (negatif). Tapi bagaimanapun saya yakin saya hamil dok. Bolehkah saya dites menggunakan test pack di Puskesmas ini?"

"Boleh, Mbak." Walau kemungkinan besar saya begitu yakin hasil kehamilan disini pun akan negatif. Namun, sebuah assurance (keyakinan) yang terlihat jelas sangat diperlukan pasien adalah hal yang meyakinkan saya untuk melanjutkan membuat surat permintaan ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan kehamilan melalui urin pasien. 

Sesaat kemudian, pasien datang kembali ke poli KIA dari laboratorium dengan membawa hasil negatif. 

"Saya bertanya sebentar ya Mbak. Apakah sebelumnya sudah dilakukan USG? Mungkin setelah Mbak test pack beberapa kali hasil negatif, pasti ada rasa penasaran kan ya bagaimana hasil USG."

"Sudah dok, dikatakan oleh dokter kandungan bahwa tidak ada kantong janinnya. Tapi bagaimana ya dok rasanya saya mual terus seperti orang hamil, dan seperti ada yang bergerak-gerak juga dok."

Akhirnya perlahan-lahan saya mencoba menyampaikan kesimpulan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut pemeriksaan kepada pasien dengan penuh kehati-hatian. 

Takut sekiranya saya akan secara tak sengaja melukai hati seorang perempuan yang pikirannya sedang dipenuhi dengan tanda tanya dan kebingungan. 

Saya menjelaskan bahwa mual dan muntah, tak hanya penanda seseorang hamil. Begitu juga dengan menstruasi yang terlambat, bukan berarti seseorang hamil. Ada berbagai penyebab lain mengapa seseorang mual, muntah, dan menstruasinya terlambat. 

Bisa jadi mual muntahnya berasal dari sindroma dispepsia atau perasaan tidak enak baik sebelum makan atau sesudah makan ataupun selama makan dikarenakan ada masalah lambung yang sudah ada sebelumnya pada pasien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun